Konsultasi Ustadz :
BERDAKWAH MELALUI SARANA CERPEN
Penanya: Alaik
Dijawab Oleh: Ustadz Abu Saad, M.A.

Pertanyaan:
Assalammu'alaikum Wr Wb.
Ustadz yang dirahmati Allah, Ana mau tanya berhubungan dengan aktifitas dakwah 
yang selama ini ana dan kawan-kawan jalankan.
Apakah cerpen yang isinya dari kisah nyata, koran, cerita kawan, keluarga, 
konflik sosial, budaya dan lain-lain yang tetap mempunyai nilai-nilai religius 
termasuk cerita dusta? Bagaimana hukum dakwah yang menggunakan media cerpen 
tersebut? Karena melihat fenomena remaja sekarang, kalau dakwah kami langsung 
menggunakan artikel yang bahasanya baku dan kaku serta banyak ayat-ayat dan 
hadistnya, mereka akan malas membacanya. Salah satu alternatif yang kami pilih 
adalah menggunakan media cerpen yang bahasanya renyah, gaul, mudah dimengerti, 
meremaja, ringan dan sudah akrab dengan bacaan mereka. Kebetulan diantara kami 
ada beberapa yang mempunyai bakat dalam bidang sastra tersebut, sayang kalau 
disia-siakan, kan bisa mubadzir. Mohon penjelasanya. Syikron, Jazakillah 
khairon. Wassalammu'alaikum Wr. Wb.

Jawaban Ustadz:
Sebagaimana telah diketahui bahwasanya aktifitas dakwah merupakan ibadah yang 
agung dan juga Allah memerintahkan dan menganjurkannya bahkan menjadikan 
pelakunya orang yang paling baik ucapannya dan amalnya.
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, 
mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk 
orang-orang yang menyerah diri? (Al-Fushshilat: 33)
Maknanya:
Tidak ada seorang pun yang lebih baik ucapanya dari orang yang menyeru di jalan 
Allah, mengamalkan apa yang dia serukan dan terang-terangan mengatakan 
bahwasanya dia termasuk orang-orang yang berserah diri. Dan banyak sekali 
ayat-ayat Al-Qur'an dan hadist-hadist Nabi shollallahu'alaihiwasallam yang 
menjelaskan tentang kewajiban berdakwah dan keutamaannya yang semua ini 
menunjukkan bahwa aktifitas dakwah adalah suatu ibadah yang agung. Maka 
sebagaimana yang ma'ruf di kalangan ahlul ilmi, suatu ibadah tidaklah diterima 
di sisi Allah kecuali terkumpul padanya dua syarat:

Syarat pertama:
Ikhlas karena Allah, dengan dalil firman-Nya, yang artinya:
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan 
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (Al-Bayyinah : 5)

Dan syarat ke dua:
Sesuai dengan tuntunan dari Nabi shollallahu'alaihiwasallam, dengan dalil sabda 
Nabi shollallahu'alaihiwasallam yang artinya:
Barangsiapa beramal dengan suatu yang yang tidak ada perintah dari kami maka 
amalan tersebut tertolak (HR Bukhori)

dan ini sesuai dengan makna dari firman Allah subhanahuwata'ala:
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu 
yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (Al-Mulk : 2)

Yang ditafsirkan oleh Fudhail bin Iyadh makna yang lebih baik amalnya yaitu: 
yang lebih ikhlas dan lebih tepat dengan tuntunan Nabi. Maka beranjak dari 
sini, ketika kita memulai aktifitas dakwah haruslah kita bertanya, apakah 
dakwah kita ikhlas karena Allah atau sesuaikah dakwah kita dengan yang 
digariskan oleh Nabi kita shollallahu'alaihiwasallam, baik itu kaifiyyahnya, 
metodenya atau wasilahnya/medianya, tempat ini bukan tempat untuk berijtihad 
dengan mereka-reka kaifiyyah dakwah, metodenya ataupun medianya, harus sesuai 
dengan syariat dan tuntunannya, karena seluruh bagian dari agama kita telah 
sempurna tanpa memerlukan lagi tambahan ataupun pengurangan, sehingga dalam 
masalah kaifiyyah dakwah, metodenya ataupun medianya itu pun sudah jelas, tidak 
mungkin hal ini diserahkan kepada kita untuk mengada-ngadakannya atau 
membuat-buatnya, maka ana nasehatkan kepada al-akh untuk kembali mempelajari 
kitab-kitab para ulama' yang menjelaskan tentang masalah ini secara mendetail 
seperti kitab karya Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkholi yang berjudul "Manhaj 
Dakwah Ilallah fihi Al-Hikmah wal Al-Aql" dan juga membekali dirinya dengan 
Ilmu-ilmu syar'i, karena ini merupakan bekal yang utama dan pertama bagi 
seorang da'i ilallah, kalau menghendaki dakwahnya menjadi dakwah yang benar di 
atas dasar Al-Kitab dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman generasi 
salaful-ummah serta memberikan buah yang berbarokah dan diterima di sisi-Nya. 
Wallahu a'lam



Abu abdirrahman bin misdi al-carati


---------------------------------
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!



Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke