Wa'alaykumussalaam Warahmatullahi Wabarakaatuh, Ukhti fillah, sebaiknya kelompok Y itu meninggalkan sama sekali milist tersebut dan jangan melayani lagi debat kusir yang ujung2nya hanya memancing pertikaian. Karena debat yang baik adalah harus berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits Nabi yang Shahih sesuai dengan pemahaman para sahabat dan itulah standard kebenaran. Karena tugas kita adalah menyampaikan yang haq , mereka mau menerima atau tidak itu bukanlah kuasa kita, karena hidayah itu hanya Allah yang dapat memberikannya.
----- Original Message ---- From: Afiani Astuti <[EMAIL PROTECTED]> To: assunnah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 2 May, 2007 7:37:40 AM Subject: [assunnah] Konflik menjadi favorite sebagai ajang adu domba. Assalamualaykum , Afwan, saya mau minta pendapat jamaah milist assunah tentang keadaan suatu jamaah orang Indonesia yang ada di luar negeri yang suka dengan perdebatan tak sehat tentang Islam. Saya adalah bagian dari komunitas muslim Indonesia yang berada di LN. Kami memiliki oraganisasi keislaman termasuk milist-nya yang didalamnya terjadi pengotakan-pengotak an (takutnya terjadi perpecahan umat). Ada mayoritas katakanlah 'X' nota bene cenderung moderat terhadap hukum-hukum Islam seperti boleh memakan daging tak halal. Dan kelompok yang satu anggap saja 'Y', yang disebut kaum fundamentalist yang insyaAllah mengikuti semua Sunnah Rasulullah SAW dan Al Qur'an, misal, selalu mengkonsumsi halal food (ini hanya salah satu pemisalan saja). FYI, kelompok Y jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding X. Kelompok X dan Y sering berbeda pendapat dan bisa sampai berdebat kusir di milist. Dulu misalnya, X tidak keberatan dengan visualisasi Nabi Muhammad SAW yang di tentang keras oleh Y. Yang saya tahu, kelompok Y secara berangsur-angsur tidak melayani tulisan-tulisan X di milist karena memang tidak lagi memberi manfaat. Tulisan-tulisan Y yang mengingatkan kelompok X selalu ditanggapi dengan cara yang kurang sehat, terutama buat hati. Maka Y lebih baik tidak menanggapi lagi karena berdebat mengenai hal yang tidak penting hanyalah mengotori hati saja. Yang niat asalnya hanya meluruskan permasalahan malah bisa berubah jadi dendam dan memojokan. Yang terjadi adalah, X merasa tidak digubris tulisan-tulisan nya dan sekarang X dengan terang-terangan mengatakan ingin memancing perdebatan yang sering menimbulkan kekotoran hati. Saya kutipkan tulisan dari kelompok X "Biar, ehm, mimbar mulia ini jadi lebih bermutu dan hangat, tidak sekedar mimbar ‘nasehat-menasehati’ yang hanya sarat dengan kutipan Al- Qur’an dan Hadist [semoga kalimat ini bisa memancing diskusi hangat lainnya, nih J]." Sebaiknya hendak bagaimana menyikapi hal ini? Jazakallah, afi Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/