mungkin sedikit menambahkan, bahwa jika kita terus menerus mengikuti liqo maka 
semakin banyak keanehan keanehan yang akan kita ketemukan yang semuanya 
menyelisihi sunnah, mungkin ada beberapa pengalaman saya selama mengikuti Liqo 
selain yang telah mbak sebutkan diantaranya:
1. di dalam liqo ada penggolongan penggolongan peserta yang untuk naik ke 
golongan yang lebiih atas seseorang akan diminta mendalami buku buku Hasan Al 
Banna dan akan ditanya komitmennya terhadap pergerakan, untuk selanjutnya akan 
diseleksi siapa yang kira kira komitmen dan selanjutnya akan di bai'at, dimana  
si pembaiat adalah senior seniornya, dengan mengambil dalil dalil dari Alqur'an 
yang kemudian ditafsirkan sesuai keinginan mereka tanpa melihat bagaimana 
tafsir ayat tersebut sesuai sunnah dan pemahaman salaful ummah
2. Kegiatan kampanye yang terkadang tidak syar'i, ada musik dangdutannya gara 
gara koalisi (istilah mereka musyarokah) dengan partai partai kafir... ketika 
hal ini kita tanyakan ke murobbi, jawabannya "inilah resiko musyarokkah" ...
3. tidak adanya semangat untuk meneladani para salaful ummah dalam menuntut 
'ilmu, beramal sesuai sunnah. dan lain-lain

wallahu a'lam ini sekedar pengalaman saya dulu Mbak, dan kita tidak bisa meniti 
jejak salaf, tanpa meninggalkan Liqo' yang penuh keanehan keanehan ini.. jika 
masih tetap ikut liqo maka kita akan tetap mendapatkan syubhat syubhat 
(kerancuan kerancuan) lagi .. jadi buat apa ragu untuk meninggalkan liqo'...

wallahu ta'ala a'lam.


On 7/26/07, Mochammad Nur Cholis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 'Alaikumsalaam warahmatulloohi wabarakaatuh,
>
> Alhamdulillah anti merasa bahwa "ada sesuatu" yang tidak beres dengan
> kegiatan LIQO' ini. Ini bisa dilihat dari:
>
> 1. Kewajiban yang sifatnya mengharuskan anti membayar ini dan itu, yang
> kadang anti sendiri tidak sanggup membayarnya.
> 2. Pinalti yang diberikan kepada anti sebagai hukuman atas ketidak mampuan
> anti mengikuti aturan mereka.
> 3. Surat MUTASI yang diberikan kepada anti untuk pindah dari satu murobbi
> ke murobbi lainnya. Surat MUTASI yang seperti ini setahu ana SAMA PERSIS
> seperti apa yang dilakukan oleh orang-orang NASRANI yang pindah dari satu
> daerah ke daerah lainnya. Dan juga dilakukan oleh aliran sesat LDII apabila
> pengikutnya hendak bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya.
>
> Mengenai poin no. 1 dan 2, maka perhatikanlah firman Allooh (artinya)
> "Bertakwalah kamu semampu kamu" (QS. AT-Taghaabun: 16). Dan sabda Nabi
> sallalloohu'alaihi wa sallam "Jika aku perintahkan satu hal maka lakukan
> semampu kalian dan jika aku melarang sesuatu maka jauhilah." (HR. Muslim).
> Allooh Ta'ala dan Nabi-Nya saja memberikan udzur jika betul-betul kita
> tidak sanggup menjalankan sesuatu ibadah, tanpa adanya PINALTI. Ini ada
> seorang hamba mewajibkan sesuatu yang tidak ada tuntunannya dari Dzat Yang
> Esa dan Maha Kuasa, dan kalau tidak ada kesanggupan dari partisipannya maka
> akan ada hukuman. Apa-apaan ini?!
>
> Mengenai point no. 3, insyaallooh kita sudah tahu bersama, ini sesuatu
> yang 'nyeleneh' dalam ajaran Islam. Apakah kita mau meniru-niru kesesatan
> orang-orang yang telah menyimpang dari jalan yang lurus itu?
>
> Ada seorang akhwat yang juga ikut LIQO' ini. Dia sempat bilang kepada
> istri ana dan mengatakan keheranannya, mengapa yang kok kalau dia pindah
> dari satu daerah ke daerah lain murobbinya MENGHARUSKAN dia membawa surat
> MUTASI? Kayak orang Kristen saja?
>
> Anti, sadarlah. Itulah bid'ah. Itulah kebohongan. Bid'ah dan kebohongan
> itu akan selalu diikuti dengan bid'ah-bid'ah yang lain dan
> kebohongan-kebohongan yang lain. Makin lama akan makin menyesatkan.
>
> _____
>
> From: assunnah@yahoogroups.com <assunnah%40yahoogroups.com>
> Sent: Wednesday, July 25, 2007 10:32 PM
> To: assunnah@yahoogroups.com <assunnah%40yahoogroups.com>
> Subject: [assunnah] Share tentang LIQO dan Tanya -->MANHAJ SALAFI
>
> Assalamualaikum........
> Salam kenal dari saya.
>
> Sekedar pengalaman saya di LIQO:
> Sudah hampir setahun saya vacum (tidak ikut LIQO lagi), dikarenakan ikut
> suami saya pindah kerja, sebetulnya saya mendapat surat MUTASI untuk
> mengikuti/melanjutkan liqo saya di tempat suami saya bekerja. Akan tetapi,
> ada hal lain yang menjadi "ganjalan" dalam hati saya, sehingga ragu untuk
> mengikuti liqo kembali.
>
> Saya sudah membaca beberapa postingan di topik sebelumnya dan beberapa
> dari
> komentar keluhan, memang saya rasakan walau tidak semuanya dapat
> dibenarkan,
> apalagi ditambah suami saya tidak ikut dalam liqo, sehingga saya merasa
> suami saya bukan dari golongan mereka dan sepertinya mereka menganggap
> suami
> saya bukan bagian dari "kaum"nya.
>
> Permasalahan dimulai saat saya meminta bantuan MUROBBI untuk mengajak
> suami
> untuk mengikuti liqo para ikhwan, tetapi mereka seperti tidak
> menghiraukan.
> Disitu saya merasa kecewa, apa yang salah dengan suami saya sehingga
> mereka
> tidak menanggapi keinginan saya. Disisi lain saya harus mengabdi kepada
> suami, dimana suami saya tidak diterima dalam komunitas liqo yang saya
> ikuti, sehingga saya merasa serba salah, dan sedih dimana kawan-kawan saya
> bersama suami mereka.
> Adapun dalam liqo saya merasa ada beberapa keharusan berupa sumbangan2
> dengan jumlah tertentu (dimana saya terkadang tidak mampu), partisipasi
> dalam aksi demonstrasi dan kegiatan lainya yang bersifat HARUS (dengan
> pinalti berupa IQOB) dan lain-lain.
>
> Selama masa vacuum ini saya sudah ditegur MOROBBI, akan tetapi saya RAGU
> untuk memulai kembali dikarenakan "KETERIKATAN" telah saya ungkapkan di
> atas.
> Sebetulnya saya hanya ingin mencari ilmu tanpa harus ada keterikatan yang
> bersifat keharusan dan ketidak sesuaian dengan hati saya.
>
> Mohon input dan saran dari para teman-teman di sini.
>
> Sebelumnya saya mohon maaf jikalau ada kata-kata saya yang tidak berkenan.
>
> BTW, "Teman-teman saya mau Tanya Manhaj Salafi itu apa ya?"..
>
> Noviyanti


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke