Saya sering membaca tanggapan dari saudara dhea yang sepertinya sering 
berlawanan dengan teman-teman salafy lainnya. Kalau memang dilandasi dengan 
ilmu yang benar dan dalil yang kuat, mungkin itu bisa dijadikan tambahan ilmu. 
Tapi kalau hanya dari persangkaan dan perasaan semata, sepertinya itu jauh dari 
sikap seorang yang berusaha mengikuti manhaj salaf. Karena manhaj salaf 
menjunjung tinggi ilmu. Berkata dan berbuat dilandasi dengan ilmu, walaupun 
kita tidak hafal dalilnya.

Dari komentar saudara dhea, ada beberapa hal agak mengganggu fikiran saya:
1. Sepertinya saudara dhea "mengecilkan" sikap hati-hati ulama dalam berfatwa. 
Seolah ulama tidak mengetahui realita (waqi') yang ada. Dan yang lebih ngeri, 
sepertinya ulama dianggap tidak berilmu tentang masalah bid'ah. Dan tidak 
mempunyai kaidah yang jelas tentang bid'ah.
Justru yang perlu dipertanyakan adalah seberapa dalam pemahaman saudara dhea 
tentang Bid'ah??.
2. Saya kurang tau apakah yang dikatakan saudara dhea bahwa orang-orang salafy 
(mungkin temasuk ulamanya) BIASA mengatakan bid'ah tanpa menjelaskan alasannya 
itu bisa dipertanggung jawabkan. Karena selama ini yang saya baca dari artikel 
para ulama dan ustadz-ustadz salafy ketika menjelaskan tentang bid'ah sudah 
sangat jelas sekali pembahasannya. Bahkan sebelumnya dijelaskan dulu tentang 
kaidah-kaidah memahami bid'ah. Saya jadi bertanya: apa kaidah bid'ah yang 
dipegang dan difahami oleh saudara dhea??
3. Dari point 4 yang disampaikan dhea, seolah ada KAIDAH BAHWA KETIKA 
SEKELOMPOK ORANG TIDAK BENCI KEPADA ORANG LAIN YANG TIDAK MELAKUKAN SESUATU 
PERKARA, MAKA PERKARA TERSEBUT BUKAN BID'AH. Padahal ketidak bencian sekelompok 
orang terhadap orang yang tidak melakukan sesuatu belum tentu hal itu bukan 
bid'ah. Contoh:
* Jika ada sekelompok orang yang tidak membenci orang yang tidak merayakan 
maulud nabi (padahal para ulama menjelaskan bahwa ini bid'ah), maka merayakan 
maulid nabi adalah tidak bid'ah. Ini hanya sekedar contoh.
Saya jadi bertanya: darimana kaidah ini didapat?
4. Terakhir, apakah benar anggapan saudara dhea bahwa masyarakat sekarang yang 
melakukan itu tidak ada anggapan sunnah atau wajib atau bahkan menyatakan 
tentang utamanya berziarah kubur sebelum ramadhan?? apa motivasi mereka 
mengkhususkan awal ramadhan??

Maaf, jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Saya sebagai pembaca milis ini 
yang berusaha mencari ilmu yang benar merasa terusik hati ini untuk menulis.

-------------------------
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Abahnya 'Umair


--- On Mon, 8/25/08, dhea s <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: dhea s <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [assunnah] Ziarah Kubur?
To: assunnah@yahoogroups.com
Date: Monday, August 25, 2008, 8:03 PM

waalaikumus salam:

1. Saya tertarik dengan pertanyaan ini, namun saya tidak akan memberikan 
jawaban sebagaimana BIASA-nya kawan-kawan salafiyyin --yahfadzahumullah- - 
dengan sekedar mengatakan itu bid'ah, titik, tanpa mengapa dan kenapa dan 
gimana seharusnya.. ..

2. Kesehariannya, salafiyyin itu sibuk dengan aktivitas reguler: kerja atau 
nyantri atau dagang, dari pagi sampe' sore atau bahkan malem. Lha, terus kapan 
pernah berziarah qubur sebagaimana Rasulullah berziarah qubur?? Jadi, ziarah 
qubur pada saat apapun, termasuk awal ramadhan atau awal syawwal, jangan 
serta-merta dibilang bid'ah, titik. Jangan, itu menunjukkan ketidakfaqihan 
kita...

3. Intinya, kapanpun silakan ziarah qubur. Jika tidak punya waktu luang, selain 
awal ramadhan dan awal syawwal, maka ya nggak apa-apa....daripada nggak pernah 
ziarah qubur sama sekali...

4. Adapun yang salah adalah kalau kita membuat keyakinan wajibnya atau 
sunnahnya ziarah pada awal ramadhan atau syawwal, lalu benci kepada orang yang 
tidak ziarah. nah,. ini salah.... Dan setahu saya, orang di kampung saya sana 
nggak ada tuh yang benci kepada orang yang tidak ziarah pada awal ramadhan atau 
pada awal syawwal. Ini juga menjadi bukti bahwa masyarakat kita, atau 
minimalnya kampung saya bukan sebagaimana yang digambarkan dalam fatwa-fatwa 
ulama bahwa mereka mengkhususkan waktu awal ramadhan dan awal syawwal untuk 
ziarah dengan ini dan itu. Saya mengira, fatwa itu dibangun diatas pertanyaan 
yang salah yang tidak menerangkan hakikat yang sesungguhnya dari wujud ziarah 
masyarakat kita, ataupun mungkin itu fakta di negara lain dan tidak sama dengan 
fakta di daerah kita.

Demikian wallahu a'lam.
=


--- On Sun, 8/24/08, arie marsela <[EMAIL PROTECTED] co.id> wrote:
From: arie marsela <[EMAIL PROTECTED] co.id>
Subject: [assunnah] Ziarah Kubur?
To: [EMAIL PROTECTED] s.com
Date: Sunday, August 24, 2008, 11:00 PM

Assalamu'alaikum,

Mau tanya bagaimana hukumnya ziarah kubur ketika menjelang ramadhan, atau 
ketika hari raya idul fitri?? apakah Bid'ah??

Jazakulloh Khoir

Wassalammu alaikum.


____________ _________ _________ _________ _________ _________ _

Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/

------------------------------------

Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios2/aturanmilis.php
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to