Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh ...

Saya perhatikan kebanyakan masyarakat kita, tidak ilmiah dalam mengutip
perkataan orang yang dirujuknya. Hal ini banyak terlihat pada
tulisan-tulisan di koran-koran, di majalah-majalah, atau di seminar-seminar,
ceramah-ceramah, pidato-pidato, dll. Sebagian mereka -dengan bangga-
mengutip perkataan para tokoh-tokoh, seperti Einstein, Thomas Alva Edison,
John F. Kennedy, Franklin Delano Roosevelt, W. Shakespeare, dll. Padahal
perlu dipertanyakan kebenaran pengutipan ucapan dari para tokoh tersebut.
Yaitu apakah benar tokoh itu memang mengucapkan ucapan tersebut? Karena
memang tidak bisa dirujuk ucapannya. Bisa jadi benar dan bisa jadi bohong.

Berbeda dengan pengutipan ucapan dalam Islam. Dalam Islam dikenal sanad.
Inilah satu kebanggaan yang dimiliki Islam yang tidak dipunyai oleh agama
lain. Subhanallah, kita perlu bangga dengan sanad. Ucapan (sabda) Rasulullah
shallallahu'alaihi wa sallam, bisa dirunut asal usulnya. Kemudian tidak cuma
itu, setiap orang yang mengutip ucapan (sabda) Rasulullah Shallallahu'alaihi
wa sallam juga diteliti satu per satu. Bila orang yang mengutip ini biasa
bohong atau ada cacat yang lainnya maka pengutipannya menjadi diragukan.

Kemudian kita coba kembali pada pengutipan ucapan dokter tersebut. Yang
menjadi pertanyaan besar adalah:
- Apakah dokter tersebut memang seorang dokter? Atau tokoh fiktif. Tidak ada
yang tahu.
- Bila dia memang seorang dokter, apakah benar dia mengucapkan ucapan
tersebut? Dari mana asal usulnya? Bisakah dirunut? Tidak ada yang tahu.
Dengan demikian hasil medis yang dinisbatkan / disandarkan kepada dokter
tersebut tidak sah.

- Kalau begitu, kenapa tidak berpegang pada yang pasti-pasti aja. Yaitu
memegangi ucapan (sabda) Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam yang
ucapannya bisa dirunut asal usulnya dan memang shahih tercantum dalam kitab
paling shahih pegangan kaum Muslimin, yaitu Bukhari dan Muslim.

Alhamdulillah, bila kita mengamalkan fitrah yang disebutkan dalam hadits
Nabi, setidaknya ada hikmah yang bisa dirasakan langsung, yaitu lebih
bersih.

Wassalamu'alaikum

Abu Isa Hasan Cilandak
al Faqir ila Allah



----- Original Message -----
>  1. mencabut Rambut Ketiak
>  Posted by: "haris syahdu" [EMAIL PROTECTED]
>  Tue Nov 25, 2008 3:02 pm (PST)
>  Dr. Therese Bevers dari M.D. Anderson seorang peneliti penyakit kanker
>  mengatakan bahwa mencukur maupun mencabut bulu ketiak bagi wanita
>  berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan penyakit kanker
>  payudara.
>
>  Padahal mencabut rambut ketiak merupakan fitrah dalam islam,
>  sebagaimana hadit Rasulullah.
>
>  Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.
>
>  Artinya : Lima perkara yang termasuk fitrah, yaitu : mencukur bulu
>  kemaluan, berkhitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan
>  memotong kuku?Hadits Riwayat Bukhari 5550, 5552, 5939. Muslim 257. Abu
>  Dawud 4198. Tirmidzi 2756 dan ini lafalnya. Nasa? 10. Ibnu Majah 292]
>
>  Adapun hadits Aisyah, yaitu dari jalan Zakariya bin Abu Zaidah dan
>  Mushab bin Abu Syaibah dari Thalq bin Habib dari Abu Zubair dari
>  Aisyah Radhiyallahu anha, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi
>  wa sallam bersabda.
>
>  Artinya : Sepuluh perkara yang termasuk fitrah, yaitu : memotong
>  kumis, membiarkan jenggot, bersiwak (gosok gigi), memasukkan air ke
>  dalam hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh ruas jari,
>  mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan , beristinja? (dengan
>  menggunakan air)?
>
>  Zakaria berkata, ?us?b berkata, Aku lupa perkara yang kesepuluh. Kalau
>  tidak salah adalah berkumur? [Hadits Riwayat Ahmad VI/137. Muslim 261.
>  Nasa? 5040. dan Tirmidzi 2757]
>
>  Pertanyaan :
>
>  1 . Bagaimana kita ( seorang Muslim ) menanggapi penelitian tersebut,
>  apakah harus memeliharanya atau mencabutnya?
>  2. bagaimana kita meyakinkan teman yg lebih mempercayai penelitian
>  hasil medis dibanding sabda Rasul..
>
>  Jazakallahu
>
>  haris

------------------------------------

Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke