From: sabdo.rac...@yahoo.com
Date: Mon, 23 Sep 2013 11:25:41 +0800 






Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Ana mw bertanya, Ana termasuk orang yg gampang keluar madzi,
pertanyaannya:
1.Bagaimana jika ana sedang shalat tiba-tiba keluar madzi apakah
shalat ana harus ana ulang dgn membersihkan madzi dan berwdhu seperti
biasa lalu shalat kembali.
2.Apakah membersihkan madzi cukup dipercikan saja sampai terlihat
basah dicelana dalam kita tanpa perlu mengganti celananya.
Jazakallahu khoriran, mohon jawabannya
>>>>>>>>>>>>>>>>>>
 
Madzi, yaitu cairan putih (bening), encer, dan lengket yang keluar ketika 
naiknya syahwat. Dia tidak keluar dengan syahwat, tidak menyembur, dan tidak 
pula diikuti lemas. Terkadang keluar tanpa terasa. Dialami pria maupun 
wanita.[11]

Madzi adalah najis. Oleh karena itulah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam 
menyuruh membasuh kemaluan darinya. 

‘Ali Radhiyallahu anhu berkata, “Aku adalah laki-laki yang sering keluar madzi. 
Aku malu menanyakannya pada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam karena kedudukan 
puteri beliau. Lalu kusuruh al-Miqdad bin al-Aswad untuk menanyakannya.

Beliau lantas bersabda: 

يَغْسِلُ ذَكَرَهُ وَيَتَوَضَّأُ.

‘Dia harus membasuh kemaluannya dan berwudhu.’” [12]

Sedangkan wadi adalah cairan putih (bening) dan kental yang keluar setelah 
kencing.[13]

Wadi adalah najis.

Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Mani, wadi, dan madzi. Adapun 
mani, maka wajib mandi. Sedangkan untuk wadi dan madzi, beliau (Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda:

اِغْسِلْ ذَكَرَكَ أَوْ مَذَاكِيْرَكَ وَتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ.

‘Basuhlah dzakar atau kemaluanmu dan wudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk 
shalat.’” [14]
______
[11]. Syarh Muslim, karya an-Nawawi (III/213).
[12]. Muttafaq 'alaihi: [Shahiih Muslim (I/247 no. 303)], ini adalah lafazhnya. 
Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari) (I/230 no. 132), Mukhtashar.
[13]. Fiqhus Sunnah (I/24).
[14]. Shahih: [Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 190)], dan al-Baihaqi (I/115).
Selengkapnya baca di 
http://almanhaj.or.id/content/1438/slash/0/air-an-najaasaat/
 
Menyucikan pakaian yang terkena madzi
Dari Sahl bin Hunaif, dia berkata, "Aku mengalami kesulitan karena madzi. Aku 
sering mandi karenanya. Kuadukan masalahku ini kepada Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam. Beliau bersabda, "Cukuplah bagimu wudhu." Aku berkata, 
"Wahai Rasulullah, bagaimana dengan yang mengenai pakaian saya?" Beliau 
bersabda:

يَكْفِيْكَ أَنْ تَأْخُذَ كَفًّا مِنْ مَاءٍ فَتَنْضَحُ بِهِ ثَوْبَكَ، حَيْثُ 
تَرَى أَنَّهُ قَدْ أَصَابَ مِنْهُ.

"Cukup ambil segenggam air lalu guyurkan (percikkan) pada pakaianmu yang 
terkena olehnya." [8]
Selengkapnya baca di 
http://almanhaj.or.id/content/1002/slash/0/cara-membersihkan-najis/
 
Agar shalat menjadi sah, disyaratkan hal-hal berikut :
.......
C. Kesucian Baju, Badan, dan Tempat yang Digunakan Untuk Shalat..
Adapun dalil bagi disyaratkannya kesucian badan adalah sabda Nabi Shallallahu 
'alaihi wa sallam kepada 'Ali. Dia menanyai beliau tentang madzi dan berkata:

تَوَضَّأْ وَاغْسِلْ ذَكَرَكَ.

"Wudhu' dan basuhlah kemaluanmu." [3]
 
Selengkapnya baca di 
http://almanhaj.or.id/content/936/slash/0/syarat-syarat-sahnya-shalat/
 
Wallahu Ta'ala A'lam
 




                                          

Kirim email ke