Pak Ketut?
 
Maksud saya kan begitu. Mulailah dengan "ART" kemudian "Science" dst sampai "Technology".
 
Masalahnya (Agenda ASET 2006), mengapa perguruan tinggi (termasuk ITB) tidak mereview engineering???
 
Salaam, Tjahjokartiko

ketut arthana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Wis,
 
Terakhir saya pergi ke Hotel Tugu Malang , kayaknya sedih banget melihat perkembangan hotel tersebut. Saya tidak tahu yang incharge sekarang, tapi kayaknya sekarang kayak jualan permen, warna dan rasanya bermacam-macam.
 
BTW, saya juga menndapat pelajaran yang luar biasa dari teman saya orang Swiss
" Heinz Van Holsen " yang membuka warung makanan Bali, Bumbu Bali di Tanjung Benoa. Dia mengatakan bahwa kegagalan orang kita membuka warung Bali ( Indonesia ) adalah karena they dont do it with Respect, warungnya jorok, orangnya jorok, makanan disajikan sangat buruk, lalat berterbangan dsb. Dia mengatakan " DO IT WITH RESPECT ", tempatnya bersih, penyajian cantik dan elegan, perlihatkan bagaimana proses memasaknya, make a good story behind the food, dsbnya. Dengan begitu dia bisa menjual makanan sehari-hari kita with pride dan harga mahal.
 
Pelajaran ini saya terapkan juga di dalam profesi saya, arsitektur, ternyata cukup ampuh juga dan saya pikir akan berlaku untuk semua bidang. Do your profession with respect.
 
Gambar sekolah masih di proses wis, agak sabar ya.
 
 
Ketut Arthana
 
 
 
 


 


Yahoo! Mail
Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze.

Kirim email ke