Pak Nengah Suparta dan Pak Made,
Saya sudah diskusikan dan tanyakan kepada Kepala sekolah SMPN 1, Pak
Nyoman Westha, saat rapat komite minggu lalu soal les privat ini. Dia
akan cek mengenai masalah ini langsung ke guru yang memberikan les.
Menurut dia, les seperti ini sudah tidak dibenarkan oleh sekolah, dan
kalau ternyata masih ada guru yang memberikan les tsb akan diberikan
sanksi.

Yang sekarang ada ialah les resmi di sekolah pada sore hari, dan guru
yang memberikan les disilangkan, artinya guru les sore bukan guru
pengajar mereka pada pagi hari, hal ini untuk menghindarkan
subyektifitas nilai.

Mohon maaf penjelasan ini agak terlambat saya sampaikan, karena saya
menunggu waktu rapat komite untuk menyampaikan masalah ini ke sekolah.

terimakasih atas masukan ini, dan terus ditunggu masukan2 berikutnya ya.

salam
gdewisnaya

On 3/3/06, madewira <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Setuju sekali Pak,
> pengalaman kami di SMPN1 dan yang paling banyak di SMAN1, biasanya yg private 
> di
> gurunya sesuai mata pelajarannya, lebih cendrung nilainya baik keatas, memang
> tergantung anaknya juga. Tapi guru akan memberikan kurang banyak atau hanya 
> teori agak
> mentah di sekolah, dengan harapan dimatangkan di rumah (yang ambil private). 
> Kami dulu
> ikutan biarpun enggak punya uang tambahan (karena terpaksa) karena beberapa
> matapelajaran menurun terus.
>
> Tks
> Made W
>
> --
> Open WebMail Project (http://openwebmail.org)
>
>
> ---------- Original Message -----------
> From: INS <[EMAIL PROTECTED]>
> To: bali@lp3b.or.id
> Sent: Thu, 2 Mar 2006 08:53:44 -0800 (PST)
> Subject: [bali] Re: Menjual Kemiskinan
>
> > Pak Gd Wis,
> >
> >   Mumpung bicara soal SMPN 1 Singaraja, dan Pak Gd rasanya jadi ketua komite
> > sekolahnya, mohon diupayakan agar tidak lagi ada kegiatan les privat oleh
> > gurunya kepada anak didiknya sendiri. Saya kurang yakin obyektifitas 
> > evaluasi
> > guru akan optimal jika kondisi ini tetap berjalan.   Seyogyanya hal ini 
> > benar-
> > benar secara tegask tidak diperbolehkan di setiap sekolah. Silahkan memberi
> > les tapi JANGAN pada anak didiknya yg sedang mereka ajar.
> >
> >   Best,
> >   I Nengah Suparta
> >
> > Gde Wisnaya Wisna <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >   Tut Ar,
> >
> > Saya hanya memforward yang unik dari Kafi Kurnia, tapi terus terang
> > belum sempat ke Warung Tugu Canggu dan ke Hotel Tugu Malang. Bagus
> > informasi anda tentang Tugu Malang, bagaimana kalau di Tugu Canggu,
> > barangkali kalau kebetulan lewat, bisa juga disamperin. Setidaknya
> > perlu gambaran bagaimana konsistensi antara konsep inti dan
> > implementasinya. Kayaknya orang-orang Indonesia pada umumnya lemah
> > dibagian ini, konsistensi. Dan satu hal yang telah anda tambahkan,
> > yaitu kita kurang melengkapi spirit sebuah ide dengan RESPECT tsb.
> > Saya setuju sekali, dan saya pasti belajar tentang hal tsb.
> >
> > Soal gambar sekolah, kami akan sabar menunggu, agar anda bisa do your
> > best for smpn 1 singaraja.
> >
> > salam
> > gdewisnaya
> >
> > On 3/2/06, ketut arthana wrote:
> > >
> > > Wis,
> > >
> > > Terakhir saya pergi ke Hotel Tugu Malang , kayaknya sedih banget melihat
> > > perkembangan hotel tersebut. Saya tidak tahu yang incharge sekarang, tapi
> > > kayaknya sekarang kayak jualan permen, warna dan rasanya bermacam-macam.
> > >
> > > BTW, saya juga menndapat pelajaran yang luar biasa dari teman saya orang
> > > Swiss
> > > " Heinz Van Holsen " yang membuka warung makanan Bali, Bumbu Bali di 
> > > Tanjung
> > > Benoa. Dia mengatakan bahwa kegagalan orang kita membuka warung Bali (
> > > Indonesia ) adalah karena they dont do it with Respect, warungnya jorok,
> > > orangnya jorok, makanan disajikan sangat buruk, lalat berterbangan dsb. 
> > > Dia
> > > mengatakan " DO IT WITH RESPECT ", tempatnya bersih, penyajian cantik dan
> > > elegan, perlihatkan bagaimana proses memasaknya, make a good story behind
> > > the food, dsbnya. Dengan begitu dia bisa menjual makanan sehari-hari kita
> > > with pride dan harga mahal.
> > >
> > > Pelajaran ini saya terapkan juga di dalam profesi saya, arsitektur, 
> > > ternyata
> > > cukup ampuh juga dan saya pikir akan berlaku untuk semua bidang. Do your
> > > profession with respect.
> > >
> > > Gambar sekolah masih di proses wis, agak sabar ya.
> > >
> > >
> > >
> > > Ketut Arthana
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
> > --
> > Gde Wisnaya Wisna
> > Singaraja-Bali
> > Indonesia
> >
> > --
> > Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.
> >
> > Publikasi : http://www.lp3b.or.id
> > Arsip : http://bali.lp3b.or.id
> > Moderators :
> > Berlangganan :
> > Henti Langgan :
> >
> > Kepalsuan
> > Bersumpah Tuhan di hati,Tapi, gelisah dan berlari, Cari Tuhan di lain negeri
> > Berkotbah Tuhan melindungi, Tapi, gelisah dan berlari, Dengar bah di lain
> > negeri
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Yahoo! Mail
> > Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze.
> ------- End of Original Message -------
>
>
> --
> Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.
>
> Publikasi     : http://www.lp3b.or.id
> Arsip         : http://bali.lp3b.or.id
> Moderators    : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>
> Berlangganan  : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>
> Henti Langgan : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>
>


--
Gde Wisnaya Wisna
Singaraja-Bali
Indonesia

--
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi     : http://www.lp3b.or.id
Arsip         : http://bali.lp3b.or.id
Moderators    : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>
Berlangganan  : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>
Henti Langgan : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>

Kirim email ke