Saya anda semua tidak perlu kaget dengan permainan politik di muka bumi ini. Pertarungan politik saat ini ibaratkan pertandinangan sepak bola nasional Liga Djarum Indonesia bahwa wasit dan skor bisa diatur, kemenangan sudah diketahui terlebih dahulu sebelum pertandingan. Hanya saja, sinetron ini kan sudah menjadi lagu lama. sehingga saya sendiri heran, kenapa figur-figur tertentu yang sudah memahami ini masih mau mencoba? Resikonya ya kecewa seperti keluhan anda-anda ini. Jadi, janganlah mempersalahkan sistem dan cara penyeringan kandidat gubernur di parpol itu, karena itulah cara mereka! Logikanya, mereka yang punya kenderaan masak mau dikasih ke orang lainnya yang "oportunis", artinya masak si kue yang sudah diperjuangkan orang-orang partai selama bertahun-tahun kok mau direbut orang maun melirik partai mereka kala ada keinginan jadi gubernur. Be realistic man, do not blame anyone else.... haaa.....heee...
Nengah Sudja <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Yth. Mbak Viebeke dan Semeton Sareng Sami, Siapa yang tak ikut sedih, sangatlah sedih, ya,ya ........?! Mau apa? Memang masih begitulah sistem perpolitikan di tanah air tercinta ini. Penuh manipulasi, ketidakjujuran, penipuan, kepurapuraan. Keterbukaan, pertanggunjawaban, partisipasi bagi kepentingan publik belum jalan. Selama power of reasoning melalui dialog belum dapat diterapkan, bagaimana demokrasi, kemaslahatan masyarakat dapat ditegakkan? Sejarah berulang kembali !! . Ngak tahu ,ya, Mbak ? Bukan kali ini saja, seorang guru besar Udayana diundang untuk ditipu sekedar sebagai "pemanis" dalam pemilihan calon gubernur, agar terkesan demokratis, padahal calonnya sudah ditentukan sebelumnya? Tapi, jangan putus asa, kumpulkan dan bersatulah, teruskan perjuangan, masa depan bangsa dan negara ada pada Anda. Bukankah cendekiawan biasa berpikir, bertindak jujur , biasa berdialog menggunakan power of reasoning. Tapi sayang belum terorganisir dengan baik. Upayakan dialog, budaya debat publik untuk pemilihan jalon pejabat publik. Jangan dibiarkan dan diserahkan kepada partai saja , tapi sertakan partisipasi masyarakat untuk memilih pemimpinnya. Diperlukan kerja keras dengan kemauan political will yang besar untuk perbaiki sistem politik. Sekedar menghibur mungkin kelakar berikut bisa memberikan pesan sendiri. An eagle was sitting on a tree resting, doing nothing. A small rabbit saw the eagle and asked him, 'Can I also sit like you and do nothing?' The eagle answered: 'Sure, why not.' So, the rabbit sat on the ground below the eagle and rested. All of a sudden, a fox appeared, jumped on the rabbit and ate it. Moral of the story: To be sitting and doing nothing, you must be sitting very, very high up. Itulah tingkah laku pejabat tinggi kita, doing nothing. Rakyat dibawah tak bisa ikut begitu, harus kerja keras agar jangan dimakan fox,bajingan. SALAM. Nengah Sudja dari Jakarta. _____ From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, February 15, 2008 7:10 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Kandidat Gubernur bali Sangatlah sedih apabila TIDAK ADA YANG TAHU, saya kira politik harus terbuka, dan kenapa tidak kalau memang ikut menjadi kandidat itu merupakan pembelajaran untuk pribadi P Wijaya, tapi this is public matters, sangat lah tidak fair apabila dipakai untuk proses pembelajaran pribadi saja. Keinginan keluar dari ambisi yang tentunya mempunyai dasar, peduli atau sekadar saja, dan saya rasa terlalu mahal harganya kalau hanya sekadar saja, dan taruhannya juga terlalu besar yaitu kemaslahatan masyarakat, semoga tidak lagi ada kata untuk berhenti bicara soal pendidikan politik, dan P Wijaya juga mohon untuk tidak minta kita untuk berhenti berbicara mengenai subjek ini. Btw, you don't have the right to do so. Saya senang bahwa pidato yang tentunya merupakan visi misi disampaikan di milis ini; konsekwensinya tentu perjuangan yang terus di lakukan ke depan. Remember you are one of the "oligarky" so come along with it your integrity and social responsibility. You can NO LONGER dismiss yourselves from the choices already taken, nggak bisa coba coba; bahwa pursuing your 'good intention' in political movements should therefore be continued, dan kita akan mendorong itu terus terjadi. Sorry ya.... Tentunya sudah tau dong konsekwensinya. vieb ----- Original Message ----- From: Wijaya Kusuma To: bali@lp3b.or.id Sent: Thursday, February 14, 2008 12:19 PM Subject: [bali] Re: Kandidat Gubernur bali Salam semuanya, Mbak Viebeke, Pak Tjahyo, Pak Gede Wisnaya, dll, Rupanya, email mbak Viebeke membuat orang lain tahu. Padahal saya ingin menyepi saja, karena ini adalah proses pembelajaran. Bagi saya ini merupakan pembelajaran, baik bagi saya pribadi maupun bagi Partai Politik. Sebagai akademisi yang Independent, maka saya menyampaikan hal - hal yang realistis ada di masyarakat. Bagi yang mendengarkan langsung, mereka akan mengetahui arah dan tujuan saya (disiarkan langsung RRI Denpasar). Berikut adalah bagian dari pidato saya: Dalam kehidupan politik dikenal adanya apa yang disebut dengan infra-struktur politik dan supra-struktur politik. Yang termasuk dalam infra-struktur politik adalah organisasi kemasyarakatan, pers, lembaga swadaya masyarakat (lsm), kelompok kepentingan, dan partai politik. Kekuatan infra-struktur politik intinya ada pada eksistensi partai politik. Suatu negara dapat disebut sebagai sebuah negara demokrasi apabila infra-struktur politik yang diwakili oleh partai politik itu dapat menjalankan fungsi-fungsinya sebagai partai politik dengan baik. Partai politik memiliki fungsi untuk melakukan: * pendidikan politik (political education); * fungsi komunikasi politik (political communication); fungsi agrigrasi dan artikulasi kepentingan (interest agrigration and articulation ); * pengawasan publik atau social control; * fungsi manajemen konflik; * fungsi rekruitmen politik. Yang termasuk dalam supra-struktur politik adalah Lembaga Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi, yang disebut dengan kekuatan Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif. Kedua kekuatan politik tersebut baik yang berada dalam infra-struktur politik maupun yang berada pada supra-struktur politik, dalam negara demokrasi, sama-sama mempunyai kedudukan yang penting. Keberadaan dua kekuatan politik tersebut adalah dalam rangka menjamin dan melindungi hak - hak rakyat. Partai politik karenanya berfungsi untuk mengontrol agar kekuasaan yang berada di tangan pemerintah digunakan dengan mempertimbangkan aspirasi rakyat, dan tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan (mandat kekuasaan) yang semula berasal dari rakyat. Dalam Dekade 2000 ini, maka faktor Kemandirian Bangsa dan Masyarakat mutlak diperlukan, karena menjadi tulang punggung ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan dan masalah. Kemandirian Masyarakat, akan membawa Bangsa Indonesia bukan saja terbebas dari belenggu sosial dan ekonomi, namun akan menjadikan bangsa ini unggul dalam berbagai sektor, dan menjadi pemimpin. Berbagai masalah besar yang ada di Bali saat ini adalah: - Menurunnya tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat - Pendidikan yang tidak merata - Kesehatan yang tidak menyentuh semua lini - Air bersih - Energi - Daya dukung Bali - Pengangguran Indonesia, dalam waktu dekat akan mengalami krisis energi, sekaligus menjadi pengimpor minyak bumi dengan kebutuhan 130 juta kilo liter per tahun. Maka nilai uang sekitar Rp. 1.300.000.000.000.000,- per tahun akan bersirkulasi ke luar negeri sebagai akibat pembelanjaan minyak bumi ini. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara akan menjadi sangat tinggi, dan apabila perekonomian masyarakat Indonesia diasumsikan tetap seperti saat ini, maka beban hidup yang harus ditanggung masyarakat akan menjadi luar biasa tinggi. Tingkat kesejahteraan dan daya beli semakin turun. Kemandirian Masyarakat dilakukan melalui program Ketahanan Pangan dan Energi, yang secara langsung akan menyelesaikan tujuh masalah di atas, secara sistematik, terintegrasi, holistik dan penuh partisipasi. Dengan tingkatan hasil seperti diterangkan di atas, maka: 1. Lahan menjadi produktif dan meningkatkan penghasilan masyarakat, 2. Meningkatnya daya dukung, daya serap tanah dan daur hidrologi, 3. Meningkatkan skill dan adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim, 4. Alih teknologi, 5. Sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan dan infrastruktur lainnya bisa dibangun di sana, tanpa membebani kerja Anggota Dewan dan Gubernur Propinsi Bali, serta APBD Propinsi Bali. Dengan ini, dengan kerendahan hati, topik Kandidat Gubernur Bali, mohon disudahi. Kalau ada yang ingin melanjutkan, tolong diganti Subyek nya. Terima kasih. ----- Original Message ----- From: CHPStar To: bali@lp3b.or.id Sent: Sunday, February 10, 2008 9:19 PM Subject: [bali] Re: Kandidat Gubernur bali dari partai Golkar __________ NOD32 2878 (20080215) Information __________ This message was checked by NOD32 antivirus system. http://www.eset.com --------------------------------- Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.