----- Original Message ----- From: Dewi Hayu <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, September 10, 2002 8:58 AM Subject: Menyapih tanpa menangis
> > Subject: Menyapih tanpa menangis > > Bapak/ibu , > Pengalaman saya menyapih anak adalah dari inputan dibawah ini. > Saya gabungkan mana yang cocok buat Tiya. > 4 bulan yang lalu saya sudah mulai mempersiapkan penyapihan, setiap kali > Tiya minum ASI saya bilang " wah sebentar lagi sudah mau stop asinya, kan > sudah habis" > begitu terus selama masa itu, jangan bosan2 untuk menerapkan kata tsb, > sambil dibelai-belai, wajar kalau si Kecil akan berontak dan menangis > tetapi > at least itu yang akan dia serap. > Kurangi porsi ASI, setiap malam kalau dia bangun tawarkan dulu susu > botol, > pasti akan berontak, nggak masalah jangan dipaksa, tetapi tawaran itu > lakukan sebagai rutinitas menjelang hari H. jangan salah anak akan > mengerti, > sering seringlah diajak omong ttg penyetopan ASI, akan lebih efektif jika > dibantu suami, misal " kakak pinter ya, kurang 5 hari lagi sudah nggak > minum > ASI, kan sudah besar, hampir sekolah" Pasti anak akan senang krn pujian. > Pas hari H dia pasti akan meminta terus, dekap anak dengan sentuhan > lembut, > dekap terus jangan berikan ke oranglain, berikan pengertian terus > menerus, > Insyaallah si kecil akan mengerti. > Semoga sharing ini bisa bermanfaat, yang jelas ketekunan untuk memberikan > pengertian, tidak mudah karena kadang bosan melanda, tetapi demi buah > hati > itu menurut saya yang terbaik. > Salam > Dewi Hayu > > > [Meti K Prasetyo] > Menyapihnya pelan pelan, jangan langsung mendadak dia > gak boleh minum asi sama sekali... > tiap 1 minggu kurangi satu sesi ASI dengan susu formula > minggu pertama ganti 1 sesi ASI dengan dgn formula > minggu kedua berarti jadi 2 sesi ASI diganti dgn formula > minggu ketiga yah 3 sesi ASI jadi 3 sesi formula > sampe akhirnya si kecil lepas benar 2x dari ASI > sebaiknya yg memberikan minum jangan ibunya tapi orang lain > dan ibunya nyumput dulu karena si kecil pasti tahu kalo ada > ibunya dia bisa mendapatkan asi dan biasanya 'menuntut' ASI saja > alias 'nangis'. > > [Roro Rohana] > > Seminggu lalu aku menyapih anakku dari ASI (karena tgl 15 Mei ini dia > sudah 2 tahun). Pada 3 hari sebelum hari 'H', aku terus bilang ke dia : > bahwa > Kakak Nafisa sudah tidak boleh mimik ASI lagi, ASInya untuk adiknya > nanti > (meskipun adiknya belum ada, tapi aku biasakan panggil dia kakak dan > anakku > baru satu dia). Pada hari H-nya, seperti biasa menjelang tidur malam, > dia > minta mimik ASI dan aku tetep sodorin (setelah sebelumnya aku olesin > minyak > telon dikit di puting dan sekitarnya). Alhamdulillah dia tidak nangis, > tapi > dengan mimik lucu sambil ngernyit dia bilang : "...mik ASI nya pahiit > ma....!!" sambil setengah nggak percaya dia coba lagi, dan dia kembali > bilang : ..pahiiittt !!.. ma Nafisa minta mimik air putih aja...!" > katanya > dengan wajah terlihat agak kecewa.... > Duuuh.. justru dengan tidak ada tangisnya itu, yang membuat saya jadi > malah > ingin menangis.... apalagi pada dasarnya saya sebetulnya nggak tega (dia > seneeeeng banget sama ASI, meskipun dia diberi juga susu > pendamping/formula). Bahkan pada waktu tengah malam, dia kayak ngigau > bilang : "Mik ASInya pahiit....buat adik aja...!!" > Dari peristiwa itu Saya hanya berpikir, mungkin dia bisa mengerti karena > penjelasan kita/sudah kita beri informasi lebih dulu sebelumnya, > sehingga > pada hari H nya dia sudah paham kalau harus distop minum ASI nya. > > [Siti Laras] > > Pengalaman saya dulu waktu > menyapih umur Khansa udah berumur 2,5 th dan caranya hanya puting (maaf) > dioles jahe, kan rasanya pedes tuh. lalu pas dia mau nenen, dia nanya > kok pedes sih Ma...lalu saya jawab bahwa asinya udah basi...udah nggak > enak enak lagi...terus sampai dia coba tiga kali tapi rasanya masih rasa > jahe...akhirnya dia nyerah sendiri... > jadi nggak nangis sama sekali, cuma sebelum tidur saya kasih susu dan > air putih supaya nggak haus dan setiap malam kalau bangun saya selalu > tawarin air putih dan ternyata mau. > > --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga untuk pasangan berulangtahun & rekan melahirkan? Klik, >http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]