AYAH
 Edisi : Anak Dan Keluarga
 Rabu, 20 Jumadil Ula 1423H / 31 Juli 2002
 ===================================================

 Suatu ketika, ada seorang anak wanita yang bertanya
 kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat
 Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai
 berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk,
 disertai suara batuk-batuknya.

 Anak wanita itu bertanya pada ayahnya : "Ayah, mengapa
 wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang
 kian hari kian terbungkuk ?" Demikian pertanyaannya,
 ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

 Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban
 Ayahnya. Anak wanita itu bergumam : "Aku tidak mengerti."
 Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya
 tercenung rasa penasaran.

 Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak
 wanita itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian Ayahnya
 mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang
 Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, yang membuat anak
 wanita itu tambah kebingungan.

 Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri
 Ibunya lalu bertanya kepada Ibunya : "Ibu, mengapa
 wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari
 kian terbungkuk ? Dan sepertinya Ayah menjadi
 demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?"

 Ibunya menjawab : "Anakku, jika seorang Laki-laki
 yang benar-benar bertanggung-jawab terhadap keluarga
 itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban sang Ibu.

 Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa,
 tetapi dia tetap saja penasaran, mengapa wajah Ayahnya
 yang tadinya tampan menjadi berkerut-merut dan
 badannya menjadi terbungkuk-bungkuk ?

 Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi.
 Di dalam impian itu seolah-olah dia mendengar
 suara yang sangat lembut, namun jelas sekali.
 Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata
 suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa
 kepenasarannya selama ini.


 "Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai
 pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga
 dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha
 untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa
 aman, teduh dan terlindungi."

 "Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk
 membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya
 dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk
 melindungi seluruh keluarganya."

 "Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha
 mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya
 sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya
 tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat
 cercaan dari anak-anaknya."

 "Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan
 membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya
 dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari,
 demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah
 kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin,
 dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya,
 dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua
 orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil
 dari jerih-payahnya."

 "Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang
 akan membuat dirinya selalu berusaha merawat
 dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah,
 walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan
 dan kesakitan kerapkali menyerangnya."

 "Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha
 berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya,
 didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun
 tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya,
 melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang
 telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat
 dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan
 perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila
 saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya
 agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi
 sesama saudara."

 "Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya
 untuk memberikan pengertian dan kesadaran
 terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat
 mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan
 dilecehkan oleh anak-anaknya."

 "Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya
 untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan,
 bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia
 terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri
 yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi
 perjalanan hidup baik suka maupun duka,
 walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji
 setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar
 tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi
 serta saling menyayangi."

 "Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti,
 bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya
 pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar
 keluarganya bisa hidup didalam keluarga sakinah dan
 badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa
 sebagai Laki-laki yang bertanggung jawab terhadap
 seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan
 sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya,
 keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."

 "Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung-jawab penuh
 sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga,
 agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
 Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh
 Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini
 adalah amanah di dunia dan akhirat."

 Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari,
 bersuci, berwudhu dan melakukan shalat malam hingga
 menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik
 Ayahnya yang sedang berdzikir, ketika Ayahnya
 berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium
 telapak tangan Ayahnya.

 "Aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah."

---------------------------------------

Semoga bermanfaat

Dede Maulana
http://www.swausaha.com/members/maulana.html
http://www.megabuku.com/lia

---------------------------------------------------------------------
>> Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! ----> 
>http://www.indokado.com/parcel2002.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke