Artikel yang cukup menarik.... -----Original Message----- From: Afrizal Rasyidin Sent: 03 Februari 2003 8:29 To: Majlis Ta'Lim Subject: SALAHNYA KODOK (penanaman jiwa u/ anak2)
> > > SALAHNYA KODOK > > > > > > Apa yang akan anda katakan jika anak anda menangis karena terjatuh > > > ? Biasanya orang tua di Indonesia menyikapinya dengan menyalahkan > > > kodok, LHO KOK BISA ? Ya begitulah Ideologi yang ditanamkan oleh > > > orang tua di Indonesia pada umumnya. Manakala anaknya terjatuh > > > kemudian menangis ia akan mengatakan "Ouw, salahnya kodok. > > > Kodoknya nakal,ya ? anak ibu nggak > > > salah, dijatuhkan. Huh nakal kamu kodok. Entah kata-kata apa lagi > > > yang di lontarkan untuk melepaskan kekesalan. > > > > > > Kodok masih untung. Yang kasihan ayam, kalau kebetulan ia sedang mencari > > > makan disaat yang sama ada anak terjatuh ketika belajar berjalan, > > > maka orang tua si anak yang terjatuh akan melempar ayam sambil > > > berkata,"Uh, ayamnya nakal. Sudah ibu lempar biar kapok. > > > > > > Lalu bagaimana dengan keluarga yang berada di kota besar konon keluarga > > > tersebut memiliki pendidikan tinggi, dimana kodok dan ayam sulit > > > dijumpai disekitar rumahnya. Siapa yang disalahkan ? Pasti sang > > > anak juga sulit membayangkan seekor kodok yang suka mencelakakan > > > dirinya. Maka yang menjadi rekan senasib kodok dan ayam adalah, > > > ...silahkan anda > > > tebak sendiri. > > > > > > Kalau sepulang kantor anak mengadukan tangannya yang lecet karena jatuh, > > > didepan anak orangtua tersebut berteriak,"Bi (sebutan untuk pembantu ), > > > kenapa Andi jatuh. Diperhatikan dong, Bi. Yang benar kalau menjaga > > > anak-anak." > > > > > > Marilah sekilas kita lihat ke belahan dunia lain seperti di > > > Israel, disana jika didapati anak-anaknya menangis maka sang orang > > > tua akan menakut-nakuti dengan ancaman akan menjualnya jika terus > > > menerus menangis. > > > > > > Dan biasanya anak tersebut akan diam setelah mendengar kata"akan > > > dijual". > > > > > > Dampak dari ideologi yang ditanamkan adalah bangsa ini terkenal > > > dengan kelicikan dalam berpolitik dan begitu pula di Sovyet Rusia. > > > > > > Di Amerika orang tua tidak melibatkan diri mereka secara langsung dalam > > > proses sosialisasi politik, keterlibatan mereka di keluarga secara tidak > > > langsung pada saat acara makan bersama di dalam keluarga mereka. > > > Selebihnya, sosialisasi politik lebih banyak dilakukan oleh > > > sekolah. Dan > > > bangsa ini terkenal sekali dengan kebebasannya dalam kehidupan > > > bermasyarakat. Mereka bebas memilih sesuai dengan keinginannya. > > > > > > Berbeda lagi dengan orangtua di Jepang. Orang tua di Jepang > > > menanamkan nilai-nilai kekesatriaan, nilai sportivitas yang tinggi > > > sejak masih kanak-kanak. Bila menghadapi anak mereka menangis, > > > mereka akan mengatakan " buat apa menangis ?" Setelah itu mereka > > > menjelaskan. Dari pendidikan keluarga macam ini, di dada anak-anak > > > Jepang selalu tertanam > > > rasa ksatria. Keadaanini mengakibatkan anak-anak Jepang selalu > > > berhati-hati, harus berani, dan tidak cengeng. Sikap ini memiliki dampak > > > positif yang sangat besar setelah mereka dewasa. > > > > > > Iran lain lagi. Di negara ini orangtua bersama-sama pemerintah > > > mengajarkan kepada anak-anak kerinduan untuk mati syahid dan > > > menjalin persaudaraan dengan seluruh umat Islam dunia. Anak-anak > > > dikumpulkan untuk mendengar kisah-kisah perjuangan para syahid. > > > Mereka mendengarkan > > > dalam suasana yang heroik satu demi satu cerita sampai akhirnya mencapai > > > puncak kisah, keharuan yang didambakan dan kebahagiaan yang > > > dicita-citakan yaitu mati syahid. > > > > > > Dari negeri ini muncullah nama-nama seperti Salman Al-Farisi tokoh > > > pejuang,Imam Nasa'i, Imam Al-Ghazali, Khwajah Nashiruddin al-Thusi > > > maupun Imam Muslim yang merupakan ulama besar dan tokoh-tokoh > > > kemanusiaan yang berjuang untuk Islam. Selain itu muncul pula > > > orang-orang jenius berbakat yang tidak ada bandingnya seperti Abu > > > 'Ali Sina ( Ibnu Sina ), al-Farabi,Abu Raihan al-Biruni, Ahli > > > matematika Khayyam, Sadr Muta'allihin ( mula Sadra ), Jalaluddin > > > Rumi dan ratusan ahli fisika, matematika, sejarawan, ahli > > > geografi, dokter, penulis filosof dan Sufi. > > > > > > Kembali lagi kepada orangtua di Indonesia, apa yang dihasilkan > > > dari didikan yang diberikan tersebut.> > > > > > > Jika anak-anak Jepang belajar menjadi samurai, anak-anak"kodok" belajar > > > mencari alasan. > > > > > > Anak kodok tidak berani tidak berani mengakui kesalahan dan selalu > > > berusaha mencari-cari pembenaran jika berbuat salah . > > > > > > Jika anak-anak Iran sejak kecil dididik merindukan mati syahid, > > > dengan cara bersungguh-sungguh berjuang sebagai apa pun untuk > > > Islam, anak-anak > > > "kodok" terdidik untuk menikmati hasil perjuangan orang lain. > > > Anak"kodok" mengembangkan sikap / perilaku yang suka menyalahkan sesuatu > > > karena ia tidak mampu melakukan , perilaku suka mencari-cari > > > kesalahan suatu diluar dirinya agar ia memiliki cukup alasan untuk > > > memafkan dirinya sendiri. > > > > > > Kita mengembangkan sikap tersebut jika kita menyalahkan korban > > > bencana alam hanya lantaran kita dan sekaligus mau menolong > > > mereka, kita menyalahkan orang lain yang tidak membantu karena > > > mereka tak"sebaik kita" > > > > > > Seorang anak menyalahkan orangtuanya yang tidak mengikuti les matematika > > > ketika ia mendapatkan nilai rendah. Remaja menyalahkan bapaknya > > > yang tidak membelikan motor ketika bakatnya "tidak berkembang". > > > Sedang wali murid menyalahkan guru yang "pilih kasih" ketika > > > anaknya tidak menduduki > > > ranking satu, padahal ini tidak mencerdaskan anak. Ia berkata > > > kepada suaminya, " Pa, tolong datangi gurunya si Andi itu, Pa. > > > Kasih oleh-oleh > > > yang pantas, biar dia perhatian sama si Andi." > > > > > > Dari uraian diatas, mari kita melihat ke diri masing-masing apa > > > yang sudah kita lakukan dan berikan kepada anak-anak kita. Semoga > > > Allah mensucikan jiwa kita dan mengaruniakan kepada kita anak-anak > > > yang sholeh > > > & sholehah. --------------------------------------------------------------------- >> Bunga untuk rayakan kelahiran ? ----> http://www.indokado.com/kelahiran.html >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]