Saudi dan Mesir Tetapkan Idul Adha 11 Februari, Pemerintah Indonesia 12 Februari
Publikasi 03/02/2003 09:56 WIB
eramuslim - Saudi Arabia tetapkan bahwa hari Ahad bertepatan dengan tanggal 2 Februari 
2003 merupakan awal bulan Dzul Hijjah tahun 1423 H. Keputusan itu dikeluarkan setelah 
penetapan ru'yah Hilal akhir bulan Dzul Qa'dah pada hari Sabtu sore, bertepatan dengan 
tanggal 1 Februari 2003. Dewan Tinggi Peradilan di kerajaan Saudi Arabia dalam 
keterangannya menyebutkan bahwa dengan tetapnya ru'yah Hilal terjadi pada hari Senin, 
bertepatan pada tanggal 10 Februari 2003, yang juga berarti hari kesembilan Dzul 
Hijjah sehingga hari Selasa, yang bertepatan dengan tanggal 11 Februari 2003 adalah 
hari pertama hari Raya Idul Adha. 
Sementara itu, Lembaga Fatwa Mesir juga telah mengumumkan hal yang sama. Hasil 
kesepakatn tim syariyah dan amaliyahnya telah melihat hilal bulan Dzul Hijjah 1423, 
pada terbenamnya matahari pada hari Sabtu, yang itu berarti tsubut ru'yah hilal bulan 
Dzul Hijjah adalah tanggal 1 Februari 2003, yang juga merupakan akhir bulan Dzul 
Qa'dah. Dan hari Ahad, 2 Februari 2003 adalah hari pertama bulan Dzul Hijjah. 
Di sisi lain, kepala urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syaikh Shalih bin 
Abdurrahman Al Hashin mengatakan bahwa pada tanggal 2 Februari 2003 ini akan dilakukan 
penyerahan kiswah Ka'bah yang besar di Baitullah Al Haram oleh Syaikh Abdul Aziz 
Syaibi, mewakili DR. Sholih Syaibi. 
Sementara itu, sidang Itsbat yang digelar oleh Departemen Agama telah menentukan awal 
Dzulhidjah jatuh pada Senin (3/2/2003). Dengan demikian 10 Dzulhidjah atau Hari Raya 
Idul Adha jatuh pada tanggal 12 Pebruari 2003. Putusan sidang Itsbat tersebut 
diputuskan dalam musyawarah yang digelar di Departemen Agama, Jl Pejambon, Jakarta 
Pusat Sabtu (1/2/2003), diikuti oleh Badan Hisab dan Rukyat Indonesia, Planetarium, 
MUI, Komisi VI DPR, Dubes negara sahabat seperti Palestina, Brunei, Syria dan ormas 
Islam. 
Berdasarkan perhitungan badan hisab yang dihimpun oleh Direktorat Pembinaan Peradilan 
Agama menyatakan ijtima akhir Dzulqa'dah 1423 hijriah jatuh pada hari Sabtu 1 Februari 
2003 dimana bertepatan dengan 29 Dzulqa'dah 1423. 
Dalam kalender Ummul Qura Saudi Arabia, disebutkan tanggal 9 Dzulhijjah 1423 H atau 
saat wukuf di Arafah bertepatan dengan tanggal 10 Februari 2003. Dengan demikian Idul 
Adha jatuh pada hari Selasa, 11 Februari 2003. Namun demikian kepastian Idul Adha di 
Saudi Arabia sebagaimana biasanya menunggu pengumuman pemerintah Saudi Arabia. 
Sementara kalender yang diterbitkan Departemen Agama yang didasarkan kepada 
kesepakatan para ahli hisab dan rukyat dari berbagai Ormas Islam dan instansi terkait, 
tanggal 9 Dzulhijjah 1423 jatuh pada hari Selasa, 11 Februari 2003, dengan demikian 
Idul Adha jatuh pada hari Rabu, 12 Februari 2003. 
Posisi hilal tanggal 29 Dzulqa'dah 1423 H bertepatan 1 Februari 2003 untuk wilayah 
Indonesia dalam keadaan "kritis". Untuk wilayah Timur Indonesia hilal masih di bawah 
ufuk sampai 1 derajat, sedangkan di wilayah Barat, hilal sudah di atas ufuk sampai + 
1,25 derajat. Keadaan seperti itu, akan menimbulkan perbedaan di kalangan ahli hisab 
dalam menentukan tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H.
Saat matahari terbenam pada tanggal tersebut sebagian wilayah timur Indonesia posisi 
hilal masih di bawah ufuk sekitar 20 menit. Sedangkan di sebagian wilayah di Indonesia 
posisi hilal di atas ufuk sampai 1 derajat. Namun bagi yang sudah melihat hilal itu 
bukanlah bagian dari bulan yang baru. Menteri Agama RI Said Agil Munawar meminta agar 
adanya perbedaan soal penentuan awal Dzulhidjah itu tidak perlu dibesar-besarkan. 
(na/iol/dtk)

Kirim email ke