Hallo bunda Nisa, saya tertarik ttg dr Wati ini. Apa beliau melayani
konsultasi via email, krn saya tidak tinggal di Jakarta...
Apa ada jaringannya utk kota2 lain, diluar Jakarta?
Saya juga perlu penjelasan mengenai kompres panas utk anak yg demam. Kenapa
tidak pakai kompres dingin? Apa perbedaannya? Maaf, banyak nanya nih..dan
terimakasih buat infonya.

Mamanya Valerie.
----- Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, March 07, 2003 4:35 PM
Subject: RE: [balita-anda] Anak Panas


> tanya lagi nih mba,
>
> trus kemarin waktu beliau presentasi apakah ada material presentasinya,
saya
> sangat tertarik dan apakah memang dia rutin mengadakan presentasi.
>
> Tolong dijawab yah....
>
> Terima kasih.
> Mama Gerald
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: Bunda Nisa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, March 07, 2003 4:19 PM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [balita-anda] Anak Panas
>
>
>
> Mbak Berliana & rekans balita anda,
> Saya sendiri terus terang juga baru mau belajar bagaimana mengenal
> obat-obatan (mana yang ringan, berat dan mana yang antibiotik).  Dan
selama
> ini kalau anak saya panas tuh cuman dikasih tempra. Tapi kalau udah 39 ke
> atas, suka dikasih proris. Tapi kemaren itu dengan tempra, dikompres air
> hangat & banyak-2 minum air putih, anak saya sembuh juga. Padahal panasnya
> sampe 40, dan semaleman tuh berkisar 39 - 40. Alhamdulilah aja akhirnya
> dengan telaten dikasih tempra tiap 4 jam, dikompres air hangat & dikasih
> banyak minum air putih akhirnya sembuh juga.
> Rencananya sebelum dr. wati ini berangkat sekolah S2nya, saya mau konsul
> dulu sama beliau. Sebenarnya sih beliau bilang kalau saya mau bikin grup,
> dia mau aja mempresentasikan apa yang dia presentasikan kemaren ke ibu-2
> pasiennya. Tapi waktunya memang mepet banget. Maret ini jadwalnya udah
> penuh. Kalau ada yang berminat mengkoordinasikannya, kita bikin jadwal
> sendiri aja, kapan & dimana, ntar saya akan menghubungi dr. wati ini.
> dr. wati ini prakteknya sih di SOS klinik Cipete (senen sore & sabtu
pagi),
> RSPI (rabu sore) dan Hermina Jatinegara (selasa sore & jumat sore).
> Sebenarnya dr. wati ini gak sendirian dalam Rasional Use of Drugs
Comittee.
> Ada juga dr. Ariyono (praktek diseluruh grup Hermina). Dan Rasional Use of
> Drugs Comittee ini ada di RSCM.
> Beliau tuh memang baik banget, tapi jangan heran kalau pasien-2nya dalam 1
> hari dibatasin (cuman 10 pasien), cuman kalo kepepet sih kita HP tuk
ketemu
> disalah satu RS tadi, dia mau terima. Karena orangnya komunikatif banget,
> maka 1 pasien bisa berkonsultasi 15 - 30 menit. Kita bebas nanya apa aja.
> Dan dia memperlakukan kita bukan sebagai pasiennya. Kita udah kayak teman
> aja jadinya. Sayangnya dia bulan mei mau sekolah lagi di LN. Sedih banget
> deh.... hik...hik...
> Bundanya Nisa & Kevin
>  [EMAIL PROTECTED] wrote:Halo Bunda Nisa,
>
> anak saya ( 11 1/2 bulan ) kemarin juga panas (s/d 40), turun naik, radang
> tengorok, pilek plus batuk. sampai ke 3 DSA di Hermina Depok dan rawat
> inap, setelah 2 hari dirawat panasnya turun normal, tapi batuk dan
pileknya
> masih ada. 3 hari kemudian panas lagi ( 38.5 ), memang hari itu saya
keramas
> pakai air hangat, saya bawa lagi ke DSA yang ketiga diberikan 2 macam obat
> puyer untuk antibiotik dan batuk+pileknya serta inhalasi lagi.
> saya selalu simpan copy resep anak saya dan kayanya untuk DSA yang ke-3
ini
> jenisnya dalam masing - masing puyer banyak banget, tapi 3 hari setelah
> minum obat itu anak saya pilek dan batuknya hilang sama sekali.tapi
membaca
> email mba dibawah ini mengenai kandungan antibiotik yang tercampur dalam
> obat anak, saya jadi kepikiran...jangan - jangan DSAnya yang ke-3 ini
kasih
> dosis tinggi, kira- kira kita dapat tahu informasi macam - macam
antibiotik
> itu dari mana dong mba ?,jadi kan kita bisa lebih mudeng.
> terus kemaren pas konsul saya sempet tanya mengenai obat panas, selama ini
> anakku kan pake sanmol yang mana dosisnya kalau pas panas tinggi dikasih
0.9
> - 1,2, dikasih tiap 4 - 6 jam sekali. apakah khasiatnya sama dengan tempra
?
> dan dokternya juga sarankan kalau panasnya tinggi bisa dikasih 2 obat
panas
> berbeda misal sanmol dan proris. jadi misal jam 06.00 dikasih sanmol,
kalau
> panasnya masih tinggi 3 jam kemudian dikasih prorys dan jam 12.00 dikasih
> sanmol lagi. Apakah ini benar ?
> Terus dokter wati itu praktek di Hermina mana dan presentasinya diadakan
> kapan aja & dimana ?
>
>
> maaf yah kepanjangan,saya tunggu jawabannya yah ?
>
>
> Salam,
> Mama Gerald
> -----Original Message-----
> From: Bunda Nisa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, March 07, 2003 3:24 PM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [balita-anda] Anak Panas
>
>
>
> Seminggu yang lalu anak saya yang pertama sakit panas, dan slalu aja
> membingungkan saya. Panasnya sampai 40 derajat. Saya takut aja
knapa-knapa.
> Alhamdulilah hanya 2 hari aja. dan "hanya" diobatin dengan Tempra. Tadinya
> saya emang khawatir banget, takut aja kalo sampe 40 lebih & takut kalo
sampe
> step/kejang. Tapi menurut dokternya, kalo si anak ini punya bakat step,
> dengan panas 37 - 38 aja dia udah bakal kena step. Ya alhamdulilah aja
hanya
> dengan tempra dia bisa sembuh.
> Begini rekans balita anda, ini saya sekalian sharing apa aja yang dibahas
> oleh dr. wati waktu presentasi minggu lalu. Intinya sih sama dengan apa
yang
> saya ceritakan kepada rekans mengenai pemberian obat-obatan pada anaks.
> Kebetulan dr. wati ini (juga dr. Ariyono dari RS Hermina) tergabung dalam
> Rasional Use of Drugs Comittee. Selama ini dr. Wati selalu meminimize
> pemberian obat-obatan kepada anaks & juga bayi, apalagi yang namanya
> antibiotik. Menurut mereka, smua obat-obatan dapat merusak lever
seseorang.
> (Kebetulan lagi, dr. wati ini selain DSA dia juga pediatric hepatologist).
> Intinya :
>
> - Pemberian obat-obatan kepada anaks & bayi harus seminimal mungkin,
karena
> pemberian obat-obatan yang sering kepada anaks & bayi akan merusak ginjal
&
> lever mereka.
>
> - Sebagai ortu kita harus kritis dan pintar dalam menangani anaks. Health
> care seyogyanya jangan menjadi tanggung jawab dokter sepenuhnya, karena
> dokter akan merasa full authority, powerful, bisa arogan. Konsep doctor
> knows best kayaknya sudah usang. Cari dokter yang mau menerangkan, mau
> berdiskusi, mau mendengar keluh kesah orang tua (orang tua bersama anak
> lebih banyak dibanding dokter - karena itu - keluhan orang tua tdk boleh
di
> ignore.) Kita sebagai ortu jangan berpikiran bahwa Doctor = Magician.
Habis
> berobat ke dokter, dikasih obat trus HARUS sembuh. Hal ini yang membuat
para
> dokter kasih obat-obatan yang berat, biar tuntas (katanya...!!!), padahal
> dikemudian hari akan merugikan anaks kita.... Kita berhak menanyakan
kepada
> Sang Dokter, obat apa aja yang akan diberikan kepada anaks kita. Kita
berhak
> nanya kegunaan obat tersebut. jangan sampai dalam 1 puyer terdapat 2 macam
> antibiotik. Dan juga makanya kita harus mulai belajar mengenai obat-2an,
apa
> aja yang termasuk antibiotik, mana yang ringan, mana yang berat... (repot
> juga ya... tapi buat anak kita why not ???) Karena yang terjadi saat ini,
> dokter-2 yang pegang kendali. kadang kalo kita tanya macem-2 suka dibilang
> cerewet lah, atau malah dibalik ("lho yang dokter khan saya, bukan anda
> !!!"). Kita boleh kok bertanya kepada Komite tsb diatas yang kebetulan ada
> di RSCM kalo kita ingin tau lebih banyak mengenai obat-obatan yang
diberikan
> kepada anaks kita. Saya sih biasanya kalo habis bertandang ke "lain hati"
> selalu menginformasikan ke dr. wati ini, (copy resepnya di fax kan ke
> beliau).
>
> - Suatu penyakit harus dapat didiagnosa dulu oleh dokter sebelum dokter
itu
> memberikan obat-obatan. Sebagai contoh, waktu anaks saya sakit batuk &
pilek
> gak sembuh-2 (karena diantara anaks saya ini selau bergantian sakitnya),
> tapi saat saya bawa ke dsa yang lain for second opinion, anaks saya
disuruh
> melalui berbagai macam tes dari tes darah, mantoux, urine dll. (yang ada
> dibenak saya, ada apa dengan anak saya padahal sakitnya cuman batuk pilek
> tapi kok disuruh tes macem-macem). Belum lagi anaks saya diberikan
berbagai
> macam obat-2an yang tergabung dalam PUYER. 1 jenis puyernya aja ada 5
jenis
> obat-2an, belum lagi puyer yang lain. Mau dikasih berapa macam obat ya
anaks
> saya. Padahal saat itu oleh dokternya ini belum tahu sakitnya anaks saya
> (karena masih disuruh test macem-2). Karena saya ragu-2 saya tidak membawa
> anaks saya ke lab tuk di test melainkan saya akhirnya memutuskan kembali
> lagi ke dr. wati. Menurut beliau, "kemungkinan" dr yang sebelumnya ini
> "menduga" anaks saya kena TBC. Tapi menurut beliau lagi, memvonis
seseorang
> terkena TBC itu tidak gampang. Karena harus dikonsultasikan juga dengan
ahli
> paru-paru. Dan juga apabila seseorang sudah divonis terkena TBC dia harus
> minum berbagai macam obat-2an yang tidak boleh putus selama beberapa
bulan.
> Jangan hanya karena anaks sakit batuk gak sembuh-2 trus dia "diduga"
terkena
> TBC. Padahal ada banyak faktor yang mendukung seseorang itu batuknya gak
> sembuh-2 salah satu faktornya bisa alergi (debu, AC, stuff toys, dll) dan
> bisa juga seseorang itu punya asma.
>
> - mengenai imunisasi MMR yang dapat mengakibatkan autis, sampai saat ini
> belum ada yang dapat membuktikan bahwa MMR dapat menyebabkan autis pada
> anak. Yang mungkin terjadi adalah, dapat "memicu" timbulnya autis. hal ini
> dapat terjadi karena adanya faktor genetik dari sang anak tsb. Jadi kita
> melihatlah ke "belakang" apakah diantara keluarga kita ada yang terkena
> autis ??? Faktor lingkungan juga mempengaruhi yaitu dengan adanya mercuri
> disekeliling kita, bisa menjadi faktor pemicu seseorang terkena autis.
>
> - Mengenai "panas" pada anaks, ada yang 3 hari, 5 hari & paling lama
terjadi
> sampai 2 minggu. Obat yang aman diberikan yaitu tempra atau panadol.
>
> Tapi tetep aja saya "panik" kalo anaks saya panas. Memang hanya saya kasih
> tempra, tapi kalo gak ketemu dokter wati ini tuk dipriksa lebih lanjut,
> rasanya saya belum tenang. Buktinya kamis pagi anak saya panas, siang ada
> presentasi dr wati (& dijelaskan pula mengenai "panas" ini), tapi jumat
> sorenya saya tetep aja maksa ketemu dokter wati.
>
> Apalagi ya.... banyak sih yang di "paparkan" oleh dr.wati ini karena mulai
> jam 13.30 dan baru kelar jam 15.30. Mungkin mbak Lidia atau mbak Monik mau
> nambahin ??
>
> Mohon maaf kalo ada salah-salah kata ataupun salah-salah ketik.... Mungkin
> kalo ada yang salah dan kurang dalam memaparkannya, mbak lidia ataupun
mbak
> monik saya harapkan "kehadirannya" tuk mengoreksinya.....
>
> Thanks.... atas waktunya...... dan maaf kalo kepanjangan...
>
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>


---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke