Dear all,
thanks banget buat masukan2 mengenai kompres hangat. Buat mama Gerald, mama
Elson, Lilis, Siska dan juga artikelnya mbak Aida. Untuk kompres dengan labu
air?di perut? apa ada referensinya, kok saya baru dengar yah...

Salam,
Mamanya Valerie
----- Original Message -----
From: Siti Aida <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, March 10, 2003 11:33 AM
Subject: [balita-anda] Kompres untuk Demam


>
>
>
> ini artikel ttg Kompres anak sewaktu demam.. dulu pernah diforward teman.
>
> Aida
>
> -------Original Message---------
>
> KOMPRES YG BENAR ? Ternyata kompres dengan es sudah ketinggalan zaman dan
tak efektif.
> Yang paling pas, gunakan air hangat dan mandikan anak. Selama ini
> kompres air dingin atau es, lazim diterapkan para ibu saat anaknya demam
atau
> panas tinggi. "Kalau suhunya 37,5 sampai 39 derajat Celcius, cukup pakai
> obat-obat penurun panas. Tapi kalau sampai 39-40 derajat Celcius, kompres
perlu
> dilakukan untuk membantu menurunkan panas," kata dr. Waldi Nurhamzah,Sp.A,
> dari FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. "Penyakit apa pun, dari yang
> ringan seperti flu atau infeksi ringan, hingga infeksiberat di susunan
> saraf pusat atau di otak, dapat menggunakan kompres."JUSTRU TAMBAH PANAS.
> Zaman dulu, kata Waldi, untuk mengompres umumnya digunakan air dingin atau
es.
> Ternyata cara itu kini sudah ditinggalkan. "Sebab, kalau tubuh dikompres
> es atau air dingin, suhunya tak turun, malah makin tinggi. Ini terjadi
karena mekanisme tubuh yang sedemikian rupa, di mana jika
> kondisi di luar dingin, maka tubuh akan menginterpretasikan kalau
> dirinya kurang panas. Akibatnya, tubuh pun akan tambah panas."
> Selain itu, efek dingin bisa membuat pembuluh darah di permukaan
> kulitjadi mengecil. Alhasil, panas yang seharusnya dialirkan oleh darah ke
kulit
> agar keluar, terhalang karena jalannya terhambat. "Kompres dingin juga
bisa
> membuat pusat pengaturan panas dalam tubuh jadi kacau.
> Saraf-saraf yang digunakan untuk melihat atau memantau suasana di luar
> tubuh menangkap kesan, di luar tubuh dingin,sehingga tubuh pun akan
bertambah
> panas." Kendati kompres dingin sudah tidak lagi dianjurkan karena
berdampak
> negatif, "Tapi tak sepenuhnya ditinggalkan. Untuk sejumlah kasus semisal
> luka memar dan bakar, kompres air dingin masih kerap digunakan. Bahkan
> air dingin disiramkan ketubuh korban luka bakar," jelas Waldi. BAHAYA
PAKAI ALKOHOL Selain kompres air dingin atau es, kompres alkohol juga amat
diakrabi.
> Biasanya, lanjut Waldi, dilakukan pada pasien di rumah-rumah sakit.
> Prinsip kerjanya adalah karena sifat alkohol yang mudah menguap. "Untuk
menguap
> memerlukan panas dan panas tadi berasal atau diambil dari tubuh pasien.
> Nah, harapkan, dengan kompres alkohol, panas tubuh akan berangsur turun."
> Namun,seiring dengan kemajuan ilmu kedokteran, kompres alkohol sudah mulai
> ditinggalkan karena dapat membahayakan kesehatan. "Jika alkohol
> dibalurkan ke tubuh, uapnya dapat terhirup si sakit. Ini bisa mengganggu
susunan
> saraf pusat." Selain itu, alkohol pun mudah terbakar, sehingga berbahaya.
AIR HANGAT Nah, saat ini yang lazim digunakan adalah kompres dengan air
hangat atau
> suam-suam kuku. "Ini cara terbaik untuk menurunkan panas." Sebab, jelas
> Waldi, kalau suhu di luar tubuh terasa hangat, maka tubuh akan
> menginterpretasikan bahwa suhu di luar cukup panas. "Dengan demikian,
> tubuh anak akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otaknya, supaya suhu
> tubuhnya jangan terlalu panas." Jadi, kebalikan dari kompres air dingin,
tubuh
> yang panas akan semakin panas, karena tubuh menganggap di luar suhunya
> dingin. Walau demikian, cara termudah untuk menurunkan suhu tubuh anak
adalah
> dengan memberinya obat penurun panas. Di rumah sakit pun, pasien yang
datang
> dengan keluhan panas tinggi, tindakan pertama yang dilakukan
adalahmemberinya
> obat penurun panas tapi panas tetap tinggi, baru dikompres. Jadi, kompres
> bukan untuk keadaan darurat. Ia dipakai untuk membantu menurunkan panas,
> selain pemberian obat penurun panas." Dengan kata lain, kalau ternyata
obat penurun panas yang diberikan
> dirasakan telah cukup, anak pun tak perlu lagi dikompres. TETAP HARUS
MANDI Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, kata Waldi,
> adalah memandikannya dengan air hangat. "Minimal, itulah yang disebutkan
di
> literatur asing," katanya. Anak yang sakit, katanya, harus dimandikan,
dicelup, atau dibilas dengan
> air hangat. "Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak dengan handuk
> hangat. Kalau perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri
air
> hangat. Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas badan
anak.
> " Tak perlu khawatir penyakit anak bakal bertambah parah jika dimandikan
dengan air
> hangat. "Biarkan si kecil main air hangat. Apalagi pada dasarnya anak
> kecil suka air." Selama ini ada pemahaman yang salah dari para orangtua,
bahwa
> anak sakit tidak boleh kena air atau mandi. Pemahaman tersebut, menurut
> Waldi, harus disingkirkan. "Itu semua masa lalu. Justru orang tua harus
> sadar, anak sakit pun, badannya harus senantiasa bersih.
> Di rumah sakit pun, anak harus mandi. Nah, apalagi di rumah?" Ia juga
> mengingatkan, kulit anak sakit penuh oleh kuman hingga harus tetap mandi
> agar bersih.
> Lalu bagaimana kalau anak tak mau mandi dengan alasan lagi sakit?
> "Ya, pandai-pandainya orang tua membujuk. Memang, anak cenderung malas
> kena air dingin. Tapi air hangat, anak pasti suka. Kalaupun anak tak mau
> mandi di kamar mandi, kan  bisa dimandikan di tempat tidur." TEMPAT TEPAT
Kembali ke soal kompres, pada prinsipnya mengompres adalah memberi
> kemungkinan agar panas yang ada dalam tubuh dapat mengalir keluar. Panas
> keluar melalui tempat-tempat dimana pembuluh darah besar yang dekat
> dengan kulit berada, seperti di leher, ketiak, dan selangkangan.
> "Jangan di dahi karena tak banyak manfaatnya untuk menurunkan panas."
> Kalau hanya dahi yang dikompres, tutur Waldi, "Yang dingin, ya, cuma
dahinya,
> sementara tubuhnya tetap panas." Cara yang benar adalah meletakkan
> kompres di tempat yang tepat, yaitu di leher, ketiak, dan selangkangan.
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more


---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke