Dear Mbak Meutia,

Benar apa yang dikatakan Mbak Frida, apalagi anak Mbak baru berusia 1 tahun.
Untuk permainan yang seperti itu memang cukup menakutkan buat dia. Saya
sendiri pernah mengalami yaitu pada saat usia anak saya 1 tahunan, saya bawa
mereka main ayunan di taman, di mana sebelumnya mereka belum merasakan atau
mengamatinya. Dan bukan suatu kenikmatan permainan yang dirasakan, malah
seperti anak Mbak menangis menjerit-jerit...
Menurut saya biarkanlah Zakki mengamati permainan tersebut, dan mencoba
memegang sambil diberitahu tentang permainan tersebut. Kalau memang dia
masih belum mau, jangan dipaksakan. Cobalah dicari dulu alternatif permainan
yang lain yang dapat dia nikmati di sekolah tersebut. Setelah dia tenang,
mungkin bisa dicoba lagi untuk memperkenalkan permainan tersebut, tetapi
kalau memang dia tidak berminat jangan dipaksakan. Karena kesukaan anak kan
masing-masing lain, misal ada yang senang bermain lego, ada yang senang
bermain pistol-pistolan atau lainnya.
Anak saya sendiri sampai sekarang tidak suka main kuda-kudaan listrik, yang
ada di mall ataupun departemen store, walaupun saya sudah mencobanya
berkali-kali. Tetapi akhirnya saya tahu bahwa mereka memang tidak suka
dengan permainan tersebut, jadi saya tidak ingin memaksakannya.
Jadi pada prinsipnya kita orang tua dan pengasuh bertugas mengarahkan
permainan sang anak, tetapi sang anak pun berhak untuk memilih.

Gitu saja sharingnya.

Regards,
Lilis

-----Original Message-----
From: Frida Mutiara Samosir [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 10, 2003 12:47 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [balita-anda] Anak dipaksa bermain


Dear Meutia,
Pendapat saya Zakki jangan dipaksa ikut main parasut itu.
kalau dia menangis selama diayun-ayun berarti dia sangat ketakutan dan
tersiksa.
Mungkin awalnya Zakki dibiarkan hanya menonton teman-temannya dulu, sambil
dikasih tahu
pelan-pelan kalau permainan itu menyenangkan. Tapi jangan salah setelah
membujuk pelan-pelan 
bukan berarti langsung pada saat itu dia mau. Mungkin perlu berulangkali dan
menonton
2 - 3 hari baru dia percaya kalau permainan itu menyenangkan.


Frida Samosir
Product Supply Operations - Logistics Dept
PT. Delta Djakarta


-----Original Message-----
From: Meutia Miranti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 10, 2003 11:46 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Anak dipaksa bermain


Dear All,

Saya ingin dapat masukan tentang anak bersekolah / bermain di kelompok
bermain.

Anak saya,  Zakki, hampir 1 th, saya ikutkan ke Kidssport. Ada permainan
menggunakan parasut warna-warni (diameter sekitar 5 meter), yang bentuknya
bisa anak diayun, atau ditarik, atau terakhir dipakai cilukba bersama2. dsb.

Beberapa kali permainan dengan parasut ini Zakki sepertinya ketakutan, dan
menangis.
Oleh instrukturnya dikatakan, nggak papa, biar berani, jadi sambil menangis,
dia diayun2.
Saya sendiri agak ragu, apa benar nggak papa. Soalnya makin lama, di
pertemuan berikutnya, Zakki bukannya makin berani, malah makin nangis.

Mohon masukan dari rekan sekalian, atau yang mungkin pernah mengalami hal
yang sama, pendekatan apa yang sebaiknya saya lakukan. 

Terima kasih sebelumnya.

Salam, 
Meutia

---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

---
Incoming mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.295 / Virus Database: 159 - Release Date: 11/1/01
 

---
Outgoing mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.295 / Virus Database: 159 - Release Date: 11/1/01
 

---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke