Title: Message
Moms, Dads,
di kompas ada bantahan kalo RS Graha Medika, Mitra Keluarga ada pasien SARS.
saya jadi bingung mana yg benar nih?
 
apa ada pihak2 tertentu sengaja mengembuskan isu biar kita kita panik (barangkali saingan bisnis rumah sakit?).
atau malah orang2 tertentu yg sengaja menyembunyikan kalo memang ada yg kena biar kita tidak panik dan tetap ke Rumah Sakit tersebut?
 
waaaaaaaaa Irak - Amerika belom kelar ini ada penyakit baru lagi
 

Rubrik
Berita Utama
Metropolitan
Naper
Nusantara
Bisnis & Investasi
Iptek
Nasional
International
Opini
Dikbud
Olahraga
Jawa Timur
Jawa Tengah
Finansial
Berita Yang lalu
Ilmu Pengetahuan
Pergelaran
Audio Visual
Kesehatan
Investasi Perbankan
Rumah
Teropong
Teknologi Informasi
Muda
Swara
Sorotan
Dana Kemanusiaan
Properti
Bentara
Wisata
Fokus
Telekomunikasi
Ekonomi Rakyat
Pustakaloka
Jendela
Ekonomi Internasional
Bahari
Pendidikan Luar Negeri
Otomotif
Furnitur
Info Otonomi
Tentang Kompas
Kontak Redaksi

 

 

Berita Utama
Senin, 31 Maret 2003

Upaya Bendung SARS Masih Terus Berlanjut

Hongkong, Minggu - Para pekerja kesehatan di seluruh dunia hari Minggu (30/3) melanjutkan upaya untuk membendung penyebaran dari virus penyakit radang paru (pneumonia) setelah Amerika Serikat melontarkan keprihatinannya terhadap cepatnya penyebaran penyakit yang melompat dari Asia ke Amerika Utara.

Sejalan dengan semakin banyaknya orang yang terkena sindrom pernapasan sangat akut (SARS = severe acute respiratory syndrome), AS bergabung dengan negara-negara lain menyerukan kepada Cina-yang dicurigai sebagai tempat penyakit itu bersumber-untuk memberikan lebih banyak informasi mengenai penyakit tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berkedudukan di Geneva, Swiss, saat ini mencatat ada 1.550 kasus SARS di seluruh dunia, di mana 55 kasus berakhir dengan kematian.

"Yang kami tahu tentang penyakit itu adalah kemampuannya menulari banyak orang itu sangat tinggi," kata dr Julie Gerberding, Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) di Atlanta, Georgia, dalam jumpa persnya lewat telepon. CDC telah mencatat 62 kasus SARS di AS, sebagian besar di bagian selatan California. Namun, tidak ada laporan kematian akibat penyakit tersebut.

Di Kanada, khususnya Ontario, sedikitnya 100 orang, sebagian besar pekerja kesehatan, terkena SARS.

Guangdong

Jumat lalu, sebuah tim ahli WHO, seusai kunjungannya ke Cina selama seminggu, mengumumkan bahwa fokus dari pencarian asal mula penyakit tersebut saat ini adalah di Provinsi Guangdong, di selatan Cina. Di sana, penyakit tersebut pertama kali muncul di Kota Foshan pada tanggal 16 November lalu.

Sejauh ini ada 806 kasus SARS yang telah ditemui di Cina, di mana 34 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.

Di Hongkong, yang berbatasan dengan Guangdong, diketahui ada 470 orang yang tertular, dan 12 orang di antaranya meninggal.

Sementara itu, Pemerintah Singapura hari Sabtu mengeluarkan peraturan karantina baru bagi penumpang yang datang dengan Southern China Airlines CZ 355 dari Beijing, yang mengangkut seorang wanita lokal yang tertular SARS.

Hari Sabtu, ada tiga orang lagi yang didiagnosa menderita SARS. Dengan demikian, jumlah kasus di negara pulau itu meningkat dari 86 menjadi 89, dan tiga pasien diberitakan meninggal.

Di Hongkong, sebuah peraturan karantina dikeluarkan oleh Ketua Eksekutif Tung Chee-wa, Kamis lalu, dan mulai berlaku Senin ini. Itu sebagai bagian dari upaya yang lebih keras untuk membendung penyebaran virus itu. Hari Sabtu dilaporkan, satu orang meninggal karena SARS. Dengan demikian, jumlah yang meninggal karena SARS di Hongkong menjadi 12 orang. Adapun yang terkena SARS bertambah 45 orang, dari 470 orang.

Kemarin, dr Carlo Urbani, yang pertama kali mengidentifikasi penyakit SARS yang mematikan itu, telah meninggal dunia akibat penyakit yang ia identifikasi tersebut.

Dokter asal Italia yang bekerja pada WHO itu adalah salah satu penerima Nobel Perdamaian tahun 1999 atas nama Medecins sans Frontieres (Dokter Tanpa Perbatasan).

Urbani bertugas di Hanoi, Vietnam, dan meninggal di Bangkok, Thailand. Dokter Urbani adalah orang pertama yang meninggal dengan kasus SARS di Thailand.

Menteri Kesehatan Thailand Sudarat Keyuraphan, Minggu, mengatakan, Thailand akan menahan selama 24 jam orang- orang yang dicurigai mengidap SARS yang datang ke negaranya.

Tak benar

Di Jakarta sempat muncul kepanikan menyusul beredarnya kabar ada pasien SARS yang meninggal di Rumah Sakit (RS) Graha Medika.

Namun, kabar itu segera dibantah. Herni, salah seorang staf di Bagian Informasi Rawat Inap RS Graha Medika, mengatakan, sampai malam kemarin belum ada pasien SARS yang dirawat di rumah sakit tersebut. "Soal pasien SARS di RS Graha Medika juga sudah dibantah direktur rumah sakit (Chandra Sahardja)," ujar Herni.

RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, yang diisukan menerima pasien SARS, juga membantah adanya pasien SARS di rumah sakit itu. (AFP/jl/ind)

Search :
 
 

Berita Lainnya :

·

Seorang Jenderal Irak Tertangkap

·

Satu Juta Orang Gelar Aksi Damai Menentang Invasi AS ke Irak

·

Irak Ancam Gunakan Bom Bunuh Diri

·

Songsong Perang Kota di Baghdad

·

Boikot dan "Sweeping", untuk Kepentingan Siapa?

·

Tikrit, Saladin, dan Saddam

·

Upaya Bendung SARS Masih Terus Berlanjut



 

 

Design By KCM
Copyright © 2002 Harian KOMPAS

 

Kirim email ke