Ada artikel bagus
Semoga berkenan

Salam
Mama Zhafran

----- Forwarded by TOPSIndonesia Accounting/ID/AP/Ahold on 06/17/03 04:31
PM -----


Allah Maha Pengasih

 Sepasang suami istri yang sudah menikah selama 7 tahun dan memiliki 3
 orang anak, terlibat dalam sebuah pertengkaran hebat.

 Begitu hebatnya pertengkaran mereka, sampai akhirnya mereka memutuskan
 untuk bercerai, mengakhiri kehidupan rumah tangga mereka secepat
 mungkin.

 Mereka menemui seorang peguam, untuk melangsungkan perundingan
 pembagian
 harta diantara mereka, perundingan berlangsung lancar, namun akhirnya
 sebagian besar masalah terselesaikan, baik tanah, rumah, dan semua aset
 harta mereka dapat dibagi dan mencapai kepuasan kedua belah pihak.

 Hanya satu hal tidak ditemukan jalan keluarnya, yaitu mengenai
 pembagian
 anak [jangan lupa anak mereka tiga orang], baik si suami maupun si
 istri
 sama sama ingin mengasuh 2 anak, tidak ada yang mau mengalah, dan anak
 tidak mungkin dibelah dua seperti pada Zaman Sulaiman dulu.

 Akhirnya mereka menemui seorang tokoh agama, meminta nasehat bagaimana
 jalan keluar yang harus ditempuh.

 Sang Imam akhirnya memberika jalan keluar yang bijak, yaitu mereka
 diminta menunda perceraiannya selama satu tahun, mereka harus menambah
 satu orang anak selama satu tahun, bila Tuhan mengizinkan perceraian
 mereka, Tuhan akan memberikan tambahan satu anak, total menjadi 4 anak,
 sehingga mudah untuk dibagi diantara mereka berdua.

 Karena si suami dan si istri sangat serius untuk bercerai, mereka
 berusaha keras untuk menambah anak, dan akhirnya mereka berhasil.

 Setahun kemudian, ketika Sang Imam berjalan jalan, beliau bertemu
 dengan
 pasangan suami istri ini, sedang bergandengan tangan dengan
mesra,      sehingga Sang Imam bertanya, : "Apakah Kalian tidak
berhasil menambah
 anak sehingga kalian batal bercerai?".

 Sang Suami lalu menjawab : "Tuhan maha pengasih, Dia memberikan kami
 tambahan anak, tapi sekaligus juga memberikan isyarat agar kami saling
 memaafkan dan saling mengasihi, kami memutuskan untuk tidak bercerai".

 "Bagaimana Tuhan memberikan isyaratNya?", tanya Sang Imam.

 "Tuhan memberikan kami tambahan anak, bukan satu anak, tapi dua anak,
 anak kembar !!".

 Beberapa hikmah:

 1. Menunda tindakan negatif sering bermanfaat, apalagi ketika seseorang
 sedang dikuasai emosi. Ada baiknya jika kita sedang marah kita menunda
 sesuatu yang ingin kita lakukan. Betapa banyak penghuni penjara yang
 menyesal: mengapa ketika marah memukuli istri/anak/dsb sampai tewas....
 2. Mampu mengendalikan marah [emosi] adalah kunci kebaikan, sehingga
 nabi saw menekankan laa taghdhab [jangan marah] kepada sahabatnya.

 3. Kisah diatas menunjukkan kasih sayang Allah, tetapi ada yang lebih
 baik daripada kisah diatas yaitu pasangan suami isteri yang selalu
 berhasil meredam pertengkaran mereka. Mungkin keluar rumah meninggalkan
 isteri/suami yang marah untuk sebentar kemudian kembali membawa buah
 tangan/peralatan baru kesukaannya akan membuatnya tersenyum, meminta
 maaf dan berfikir betapa baiknya suaminya/isterinya.

 4. Pertengkaran itu lumrah rumah tangga. Dengan pertengkaranlah
 keharmonisan semakin terasa nikmat. Orang bijaksana akan menikmati
 pertengkaran dan masa-masa setelahnya dengan tetap mengendalikan
 suasana
 agar tidak sampai keluar dari sunnah Nabi saw. Karena pertengkaran itu
 seperti api: sedikitnya bermanfaat tetapi besar dan luasnya
 membinasakan.




---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke