Dear Mbak Nana, Turut berduka cita dan percaya bahwa Tuhan tidak akan menguji manusia melebihi kemampuan manusia itu sendiri....
Tabah & sabar ya mbak?? dibalik semua peristiwa yg terjadi pasti ada rencana Tuhan yg Terindah untuk mbak nana & keluarga....hanya saat ini kita sbg manusia belum bisa melihat/menyelami rencana Tuhan tsb..... Tetep berdoa & mohon kekuatan Tuhan supaya dapat melewati masa2 ini dgn baik & lapang dada.... Rgds, Ira -----Original Message----- From: nana Nugroho [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 19, 2005 7:43 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Sedihnya hatiku .....bayiku diambil olehNya lagi........ Bapak/Ibu BA.... Awal kehamilan dulu saya pernah posting utk sharing kehamilan keempatku yg tiba-tiba diberikan Alloh. Kenapa tiba-tiba? kerena awal tahun ini aku dlm pengobatan penyembuhan penyakit hipertensiku, aku mengidap hipertensi sejak usia 20 thn, dan sebetulnya awal thn 2006 ini aku berencana utk menunaikan ibadah haji. Rencananya setelah berdoa di Mekah dan pengobatan hipertensi, awal 2006 aku ingin hamil lagi, krn dari ketiga kehamilan sebelumnya 2 anakku juga meninggal. Jadi aku berharap sekali anak keempat lebih sehat dan terjaga, krn juga merupakan opersi saecar ketiga bagi saya. Usia saya sekarang 36 thn. Tapi itulah kebesaran Tuhan, kita berencana begini begitu, tp Dia juga yg menentukan. Dua minggu sth aku daftar haji April 2005, aku malah positif hamil. Sangat mengagetkan, krn aku dan suami berKB, dan aku juga dlm pengobatan hipertensi, sempet shock kaget, nggak tahu harus bagaimana, mknya aku posting ke BBD dulu. Terus terang aku agak takut dgn kehamilan ini, takut mengalami kasus yg sama dgn kehamilan ke2(hanya hidup 9 hr dlm ICU) dan ke3 (meninggal dlm kandungan usia 2-3 bln), tp atas saran teman2 aku berusaha menjaga. Aku mencoba ke dokter Nurwansyah yg pernah mengoperasi anak keduaku almarhum. Tiga kali konsul kedokter ini, cuma ada rasa kebingungan dan sakit hati, pdhal sekali konsul tanpa obat aku mesti keluar uang 240-280 rb. Dokter ini menyarankan menghentikan ascardia sejak kehamilan bulan ketiga-keempat. Aneh, dan dia bilang kalau bayi tdk berkembang itu takdir. Belum lagi dia marah begitu aku bilang dulu aku selalu minum ascardia, begitu juga teman2 millist yg punya kasus sama spt aku. Aku kmd berganti dokter dan RS yg lebih dekat dgn kediaman aku (RSPC), demi menjaga, sejak awal aku kontrol dua kali dalam sebulan, bahkan di bulan puasa aku kontrol tiap minggu. Aku tahu bhw utk penderita hipertensi, kami tdk mungkin bisa melahirkan hingga 38/40 minggu, utk itu memasuki minggu 31 aku sdh siap2. Tapi siapa sangka diminggu 34, ketubanku habis dan bayiku mengecil, yg semula sdh hampir 2 kg, menjadi hanya 1.5kg? Lagi2, pasca operasi yg sangat menyakitkan itu aku baru bisa melihat bayiku dihari ke4, itupun dia ada dlm inkubator ICU. Spt mimpi rasanya aku kembali memiliki bayi tertidur dlm ICU. Rasanya ingin sekali menggendong mencium-cium sepuasnya darah dagingku sendiri, tp aku hanya bisa melihat dia dlm lilitan kabel dlm kaca. Aku tidak tahan utk tdk menangis saat menengoknya. Harapanku rasanya tipis, walau sesaat kadang optimis krn kondisinya sehat tp nafasnya sering tdk stabil. Aku sendiri heran, sehari sebelum dioperasi aku sempat dirawat semalam, tp aku tdk mendapat suntikan penguatan paru2 utk janinku, pdhal anak pertamaku yg lahir 38 minggu, aku sempat disuntik 2 kali sebelum operasi saecar. Yah mungkin ini cobaan terberat yg sekali lagi harus aku jalani, mendapat karunia kehamilan yg begitu mendadak, dan Dia mengambil kembali anak itu dgn cara yg juga begitu mendadak. Aku yg semula sangsi di awal kehamilan, seterusnya menjadi sangat mengharapkan kehadiran anak ini, apalagi dia berjenis kelamin lelaki, krn anak pertama maupun yg tdk ada semua wanita. Disaat kebahagiaanku dan suami datang, Dia datang mengambil kembali anak lelakiku. Perasaanku saat ini spt banyak sekali silet dlm dadaku, sakit, perih, krn aku terlalu berharap dia ada, begitu juga kakaknya, anakku yg pertama. Aku tdk menyangka dia pergi, krn bbrp hari sebelumnya kondisinya baik, tp tiba-tiba jantung melemah dan kurang dr 2 jam dia sudah nggak ada. Rasanya hatiku hancur, tp sbg orang beriman aku harus pasrah menerimanya, sebelumnya aku sadar dia bukan milikku, tp saat Dia ambil anakku rasanya aku masih tdk rela, susahnya utk pasrah. Kunamakan dia Falah (kebahagiaan/kemenangan), akibatnya setiap aku mendengarkan azan air mataku selalu berderai-derai, belum lagi melihat isi laci pakaiannya yg berisi baju-baju mungilnya. Aku sampai hanya bisa berguman, kenapa baju-baju bayi ini selalu dingin? kenapa aku tdk bisa memakaikan semua baju ini utk anak-anaku sendiri??? Aku iri sekali dgn ibu-ibu yg bisa segera menyusui anaknya, menggendong dan memeluk anaknya segera setelah lahir, memandikan, memakaikan baju pembeliannya utk anaknya sendiri. Tapi aku hanya diberiNya kesempatan menggendong anakku dalam keadaan kaku dingin. Seakan tdk mau lepas, sejak dari ICU hingga rumah, aku peluk tubuh kakunya dlm pelukanku, dia begitu tampan dan ganteng. Kembali aku kesepian, ditahun yg sama diberi harapan tambahan anak, ditahun yg sama pula harapan itu terbang melayang. Kembali aku hanya berangan dgn anakku pertama dan suamiku, seandainya dia ada, seandainya kami bisa tidur berempat, seandainya kami bisa pergi bersama, seandainya kakaknya bisa mengasuhnya menjaganya...... Anakku yg pertamapun, yg juga begitu sibuk menyambut kehamilan dan kelahiran adiknya, sampai2 bisa berkata padaku, Bunda, kenapa ya Alloh pelit banget sama kita, semua adikku diambil sama Alloh??? Semoga ketiga anakku disurga bahagia, bisa mendoakan kami yg bertiga didunia ini, berkumpul bersama kembali disurga....... Ya Alloh betapa besar kuasaMu...cobaanMu sungguh berat sekali bagiku, bagi keluargaku...semoga kami diberi kekuatan, dan derajat yg besar di surga nanti Aku yang berduka Nana __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]