Moms/Dads,

Yakult termasuk yoghurt tidak ya?


-----Original Message-----
From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, February 14, 2006 3:22 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] artikel ANEKA KHASIAT YOGHURT

smoga bermanfaat, yah!!

Rgds,
Uci mamaKavin

dari www.tabloid-nakita.com

ANEKA KHASIAT YOGHURT

Selain untuk menjaga kesehatan, yoghurt ternyata dapat
mencegah kanker
saluran pencernaan.

Keampuhan tersebut dikarenakan yoghurt mengandung
bakteri "baik" seperti
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus yang dapat
memperbaiki keseimbangan flora di saluran cerna. Jika
sejak dini si kecil
sudah dibiasakan mengonsumsi yoghurt sehari sekali
sebanyak 200 cc, maka
keseimbangan saluran cernanya akan terjaga. Dampak
menguntungkannya,
kuman-kuman penyebab berbagai penyakit seperti tipus
dan muntaber tidak
akan bisa tumbuh.

Menurut beberapa ahli, yoghurt sebagai makanan variasi
mulai bisa
dikonsumsi bayi selepas ASI eksklusif, yakni sekitar
usia 6 bulan. Tentu
saja yoghurt buat bayi bukan sembarang yoghurt, lo.
Melainkan yoghurt yang
mengandung Bifidobacterium sp. yang menghasilkan asam
laktat tipe L (+).
Sedangkan asam laktat tipe D (-) yang mengalami
metabolisme lebih lambat
tidak cocok bagi bayi. Setelah usia setahun barulah
anak dapat mengonsumsi
semua jenis yoghurt dan menikmati manfaatnya sebagai
sumber protein,
kalsium, dan fosfor tinggi.

Berikut beberapa manfaat yoghurt yang diuraikan dr.
Carmen. M. Siagian,
MS, Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas
Kristen Indonesia,
Jakarta.

* Membantu penderita lactose intolerance

Jika si kecil selalu diare setiap kali minum susu,
bisa jadi ia menderita
lactoce intolerence. Penyebabnya adalah
defisiensi/kekurangan enzim
pencerna laktosa. Sehingga setiap kali minum susu,
butiran laktosanya akan
tertinggal di permukaan lubang usus halus dan menyerap
air dari sekitarnya
yang kemudian memunculkan diare.

Dalam yoghurt, laktosa susunya sudah dipecah oleh
bakteri "baik"
Lactobacillus bulgaricus melalui proses fermentasi,
hingga mudah diserap
tubuh. Itulah mengapa yoghurt amat disarankan sebagai
pengganti susu bagi
anak yang tidak mampu mencerna laktosa dengan baik.
Dengan minum yoghurt,
si anak tidak akan diare.

* Degradasi kolesterol

Penelitian pada beberapa orang yang mengonsumsi
yoghurt secara teratur
dalam jumlah dan waktu tertentu ternyata menunjukkan
jumlah kolesterol
dalam serum darahnya menurun. Mekanisme penurunan
kolesterol ini bisa
terjadi karena bakteri asam laktat yang ada dalam
yoghurt dapat
mendegradasi kolesterol menjadi coprostanol.
Coprostanol ini merupakan zat
yang tak dapat diserap oleh usus. Berkat yoghurt,
coprostanol dan sisa
kolesterol dikeluarkan bersama-sama tinja. Dengan kata
lain, jumlah
kolesterol yang diserap tubuh pun jadi rendah. Sebuah
laporan mengenai hal
ini memaparkan bahwa penurunan kolesterol oleh bakteri
Lactobacillus dapat
mencapai kisaran 27-38 persen.

* Menghambat patogen

Flora usus pengonsumsi yoghurt terbukti sulit
ditumbuhi kuman-kuman
patogen atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit.
Dengan terhambatnya
pertumbuhan sekaligus matinya mikrobia patogen dalam
lambung dan usus
halus bisa menghindari munculnya berbagai penyakit
akibat infeksi atau
intoksikasi mikrobia. Dengan kata lain, mengonsumsi
yoghurt secara teratur
dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Dari suatu penelitian dilaporkan bahwa Lactobacillus
casei yang digunakan
dalam pembuatan yoghurt campuran susu skim dan susu
kedelai, terbukti
mampu membunuh bakteri E. coli. Bakteri ini merupakan
kuman yang terdapat
saluran cerna. Meski dalam jumlah kecil, bakteri ini
sebetulnya tidak
menimbulkan penyakit, namun bila berlebihan tentu
dapat memunculkan dampak
tak sehat. Sementara dengan adanya Lactobacillus
casei, bakteri E coli
tidak bisa hidup karena Lactobacillus casei yang
merupakan bakteri "baik"
menghasilkan suatu zat yang dapat menghambat racun
yang diproduksi E coli.

* Menetralisir antibiotik

Mengonsumsi antibiotik secara oral akan mengakibatkan
keseimbangan flora
di saluran cerna pasien jadi terganggu. Kendati
antibiotik memang
berfungsi mematikan kuman, namun ia tidak pandang bulu
mana kuman yang
perlu dibunuh dan mana yang sebetulnya tidak perlu
dimusnahkan. Bukankah
sebenarnya ada kuman yang harus berada di saluran
cerna guna menjaga
keseimbangan flora usus? Nah, yoghurt dapat
menetralisir efek samping
antibiotik ini.

* Antikanker saluran cerna

Kanker saluran cerna banyak terjadi di usus besar.
Penyebabnya antara lain
terjadinya ketidakseimbangan di saluran cerna, hingga
menghasilkan
penumpukan berbagai zat yang seharusnya terbuang.
Bakteri-bakteri yang
berperan dalam yoghurt dapat mengubah zat-zat
prekarsinogenik (zat-zat
pemicu kanker) yang ada dalam saluran pencernaan,
hingga mampu menghambat
terjadinya kanker

* Mencegah jantung koroner

Seperti telah kita ketahui, ke dalam yoghurt sudah
dimasukkan bakteri
"baik" yang tidak menimbulkan penyakit, yakni
Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus. Nah, bakteri itulah yang kemudian
diberi media berupa susu.
Selama proses fermentasi susu dalam pembuatan yoghurt,
bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan streptococcus
thermophilus akan tumbuh dan
menjadi besar.

Saat itulah kedua jenis bakteri tersebut akan
meningkatkan mutu protein
yang terkandung dalam asam amino susu. Semisal
histidin yang baik bagi
pertumbuhan anak. Selain itu, dalam proses fermentasi,
kedua jenis bakteri
tersebut akan menghasilkan asam folat dan vitamin B
kompleks. Berbagai
penelitian mengungkap bahwa kedua vitamin ini berguna
mencegah munculnya
penyakit jantung koroner.



Faras Handayani. Foto: Ferdy/nakita


Beda Yoghurt dan Minuman Lactobacillus

Minuman lactobacillus yang banyak dijual di pasaran
dan yoghurt ternyata
punya perbedaan. Menurut Carmen, dalam proses
pembuatannya, minuman
lactobacillus hanya menggunakan satu bakteri yaitu
Lactobacillus
bulgaricus. Sedangkan prinsip pembuatan yoghurt adalah
fermentasi susu
dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus
thermophilus. Kedua macam bakteri tersebut akan
menguraikan laktosa (gula
susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma
dan citarasa.
Lactobacillus bulgaricus lebih berperan pada
pembentukan aroma, sedangkan
Streptococcus thermophilus lebih berperan pada
pembentukan cita rasa
yoghurt.

Faras


Asal Mula Yoghurt

Yoghurt sebenarnya sudah lama dikenal sebagai minuman
tradisional
masyarakat daerah Balkan dan Timur Tengah. Namun
manfaat yoghurt bagi
kesehatan baru mulai populer ketika tahun 1908 seorang
peneliti bernama E.
Metchnikoff membuat hipotesis yang mengatakan bahwa
ada hubungan erat
antara umur panjang masyarakat pegunungan di Bulgaria
dengan kebiasaan
mereka mengonsumsi susu fermentasi.

Kendati data empiris yang ada masih terbatas,
hipotesis tersebut dianggap
menarik untuk dikaji dan diungkap lebih lanjut.
Metchnikoff sendiri
akhirnya mendapat penghargaan Nobel dan sejak saat itu
produk susu
fermentasi terus dikembangkan dan diteliti. Di
beberapa negara yoghurt
dikenal dengan nama berbeda-beda. Semisal Jugurt
(Turki), Zabady (Mesir,
Sudan), Dahee (India), Cieddu (Italia), dan Filmjolk
(Skandinavia).

I/Faras


Mengenal Proses Pembuatan Yoghurt

Selain dibuat dari susu segar, yoghurt juga dapat
dibuat dari susu skim
(susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air dengan
perbandingan tertentu
tergantung pada kekentalan produk yang diinginkan.
Selain dari susu
hewani, belakangan yoghurt juga dapat dibuat dari
campuran susu skim
dengan susu nabati (susu kacang-kacangan). Sebagai
contoh, yoghurt dapat
dibuat dari kacang kedelai yang sangat populer dengan
sebutan "soyghurt".
Yoghurt juga dapat dibuat dari santan kelapa yang
disebut dengan
"miyoghurt".

Saat ini di pasaran dijumpai berbagai jenis yoghurt.
Antara lain yoghurt
pasteurisasi atau yoghurt yang setelah masa inkubasi
selesai
dipasteurisasi untuk mematikan bakteri dan
memperpanjang usia simpannya.
Kedua, yoghurt beku yakni yoghurt yang disimpan pada
suhu beku serta
dietetik yoghurt, yaitu yoghurt rendah kalori dan
rendah laktosa ataupun
yang ditambahkan vitamin dan protein. Jenis berikut
adalah yoghurt
konsentrat yang memiliki total padatan sekitar 24
persen.

Berdasarkan kadar lemaknya, yoghurt dapat dibedakan
atas yoghurt berlemak
penuh (kadar lemak lebih dari 3%), yoghurt setengah
berlemak yang berkadar
lemak antara 0,5-3,0% maupun yoghurt berlemak rendah
dengan lemak kurang
dari 0,5%. Perbedaan kadar lemak tersebut dihitung
berdasarkan jenis susu
dan campuran bahan yang digunakan dalam proses
pembuatannya





Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke