Senin, 27 Februari 2006

Dede Tewas Disiram Kopi Panas 




JAKARTA-- Kasus kekerasan pada anak kembali terjadi. Kali ini terjadi di Jl 20 
Desember, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Dede Arjuandri (4 tahun), 
meninggal di rumahnya, Ahad (26/2) dini hari. Korban meninggal setelah disiram 
air kopi. Pelaku diduga ayah tiri korban, Dovi Septa Randi (25), Sabtu (25/2) 
petang. 

Kapolres Jakarta Barat, Kombes Edward Syah Pernong, mengatakan di tubuh Dede 
ditemukan luka bakar di punggung, dahi, dan belikat. "Kasus ini diarahkan ke 
pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia. 
Namun berdasarkan hasil temuan di TKP dan visum, kasus ini dapat diarahkan ke 
pasal 340 tentang pembunuhan berencana. Ancamannya adalah hukuman mati," kata 
Edward.

Menurut Edward, berdasarkan hasil visum sementara ditemukan luka lama di tubuh 
Dede. Luka itu berupa lebam di jaringan otak dan paru-paru yang menyebabkan 
korban meninggal dunia. Adapun motivasi tindakan itu adalah ketidakharmonisan 
hubungan ayah dengan anak tiri.

Saat diminta keterangan di Polsek Kalideres, Dovi mengaku kesal pada anak 
tirinya, Dede. Sekitar pukul 20.00 WIB, Dede menumpahkan kopi Dovi. Ketika Dovi 
memanggil Dede, panggilan itu tak dihiraukannya. "Karena kesal, saya tarik 
telinga kirinya. Air kopi yang tersisa saya siramkan ke punggungnya," aku Dovi. 
Menurutnya, saat tersiram kopi panas, Dede berusaha menghindar. Akibatnya, kopi 
panas itu juga mengenai dahi dan belikat kirinya.

Tak dinyana, siraman kopi panas itu membuat Dede kejang. Ibu Dede, Erni (25) 
menemukan Dede kejang sekitar pukul 22.00 WIB. Korban lalu dibawa ke puskesmas.

Melihat kondisi Dede, petugas puskemas merujukkannya ke Rumah Sakit (RS) 
Cengkareng. Di RS ini, Dede ditangani di Unit Gawat Darurat (UGD). "Dia dirawat 
di UGD mulai pukul 23.00 sampai 02.30. Biaya untuk itu lebih dari Rp 500 ribu," 
ujar Dovi. Karena ruang ICU RS Cengkareng penuh, Dede disarankan dirujuk ke RS 
Sumber Waras atau RSUD Tangerang. Ketika dicarikan kamar ICU di RSUD Tangerang 
oleh petugas RS Cengkareng, Dovi diberi tahu biaya yang dibutuhkan untuk 
dirawat di ICU itu. Menurut Dovi, dia harus membayar uang muka Rp 2 juta dan 
biaya ambulans Rp 500 ribu.

"Saya nggak ada uang lagi. Jadi saya bawa anak itu pulang ke rumah. Sekitar 
03.30 tiba di rumah," kata Dovi. Kondisi Dede masih kejang-kejang. Menurut 
Dovi, anak itu tidak kuat menahan perih kulit akibat siraman kopi panas. 
Sekitar pukul 04.00 WIB Dede menghembuskan napas terakhir.

Kirim email ke