Oh.. harus tetap mandi ya... soalnya Kayla juga klo demam ga dimandiin.
pernah sampe 3 hari ga dimandiin, mungkin sampe kegatelan ya dia garuk-garuk
rambutnya sendiri gitu... kasian deh Kayla....


On 3/16/06, JAS Finance HO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mba, tks banget nih artikelnya, sangat2 bermanfaat, karna kemaren anak
> saya
> sakit panas, 5 hari saya tidak mandikan, hanya di lap
> saja...hehe...ternyata
> salah persepsi ya.....
>
> Rgd,
> Rina
> ----- Original Message -----
> From: "Ibunda Arka" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <balita-anda@balita-anda.com>
> Sent: Thursday, March 16, 2006 9:58 AM
> Subject: [balita-anda] Sedikit Tips cara merawat si kecil kalau lagi demam
>
>
> > Buat Bunda uci N mama felix
> > ini ada sedikit tips dari temen kantorku pada saat Arka demam...
> > Semoga membantu...
> > Maaf buat yang kurang berkenan atau sudah pernah dibahas
> >
> > Salam Ibunda Arka
> >
> >
> > Sedikit Tips cara merawat si kecil kalau lagi demam
> > >
> > > Bagaimana meng-kompres yang efektif
> > >
> > > Ternyata kompres dengan es sudah ketinggalan zaman dan tak efektif.
> > >
> > > Yang paling pas, gunakan air hangat dan mandikan anak. Selama ini
> > > kompres air dingin atau es, lazim diterapkan para ibu saat anaknya
> > > demam atau panas tinggi. "Kalau suhunya 37,5 sampai 39 derajat
> > > Celcius, cukup pakai obat-obat penurun panas. Tapi kalau sampai 39-40
> > > derajat Celcius, kompres perlu dilakukan untuk membantu menurunkan
> > > panas," kata dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A, dari FKUI/RSUPN Cipto
> > > Mangunkusumo Jakarta. "Penyakit apa pun, dari yang ringan seperti flu
> > > atau infeksi ringan, hingga infeksi berat di susunan saraf pusat atau
> > > di otak, dapat menggunakan kompres."
> > >
> > >
> > > JUSTRU TAMBAH PANAS
> > >
> > > Zaman dulu, kata Waldi, untuk mengompres umumnya digunakan air dingin
> > > atau es. Ternyata cara itu kini sudah ditinggalkan. "Sebab, kalau
> > > tubuh dikompres es atau air dingin, suhunya tak turun, malah makin
> > > tinggi. Ini terjadi karena mekanisme tubuh yang sedemikian rupa, di
> > > mana jika kondisi di luar dingin, maka tubuh akan menginterpretasi-
> > > kan kalau dirinya kurang panas. Akibatnya, tubuh pun akan tambah
> > > panas."
> > >
> > > Selain itu, efek dingin bisa membuat pembuluh darah di permukaan
> > > kulit jadi mengecil. Alhasil, panas yang seharusnya dialirkan oleh
> > > darah ke kulit agar keluar, terhalang karena jalannya terhambat.
> > > "Kompres dingin juga bisa membuat pusat pengaturan panas
> > > dalam tubuh jadi kacau. Saraf-saraf yang digunakan untuk melihat atau
> > > memantau suasana di luar tubuh menangkap kesan, di luar tubuh dingin,
> > > sehingga tubuh pun akan bertambah panas." Kendati kompres dingin
> > > sudah tidak lagi dianjurkan karena berdampak negatif, "Tapi tak
> > > sepenuhnya ditinggalkan. Untuk sejumlah kasus semisal luka memar dan
> > > bakar, kompres air dingin masih kerap digunakan. Bahkan air dingin
> > > disiramkan ke tubuh korban luka bakar," jelas Waldi.
> > >
> > >
> > > BAHAYA PAKAI ALKOHOL
> > >
> > > Selain kompres air dingin atau es, kompres alkohol juga amat
> > > diakrabi. Biasanya, lanjut Waldi, dilakukan pada pasien di rumah-
> > > rumah sakit. Prinsip kerjanya adalah karena sifat alkohol yang mudah
> > > menguap. "Untuk menguap memerlukan panas dan panas tadi berasal atau
> > > diambil dari tubuh pasien. Nah, diharapkan, dengan kompres alkohol,
> > > panas tubuh akan berangsur turun."
> > >
> > > Namun, seiring dengan kemajuan ilmu kedokteran, kompres alkohol sudah
> > > mulai ditinggalkan karena dapat membahayakan kesehatan. "Jika alkohol
> > > dibalurkan ke tubuh, uapnya dapat terhirup si sakit. Ini bisa
> > > mengganggu susunan saraf pusat." Selain itu, alkohol pun mudah
> > > terbakar, sehingga berbahaya.
> > >
> > >
> > > AIR HANGAT
> > >
> > > Nah, saat ini yang lazim digunakan adalah kompres dengan air hangat
> > > atau suam-suam kuku. "Ini cara terbaik untuk menurunkan panas."
> > > Sebab, jelas Waldi, kalau suhu di luar tubuh terasa hangat, maka
> > > tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu di luar cukup
> > > panas. "Dengan demikian, tubuh anak akan menurunkan kontrol pengatur
> > > suhu di otaknya, supaya suhu tubuhnya jangan terlalu panas." Jadi,
> > > kebalikan dari kompres air dingin, tubuh yang panas akan semakin
> > > panas, karena tubuh menganggap di luar suhunya dingin.
> > >
> > > Walau demikian, cara termudah untuk menurunkan suhu tubuh anak adalah
> > > dengan memberinya obat penurun panas. Di rumah sakit pun, pasien yang
> > > datang dengan keluhan panas tinggi, tindakan pertama yang dilakukan
> > > adalahmemberinya obat penurun panas. "Kalau sudah dikasih obat tapi
> > > panas tetap tinggi, baru dikompres. Jadi, kompres bukan untuk keadaan
> > > darurat. Ia dipakai untuk membantu menurunkan panas, selain pemberian
> > > obat penurun panas." Dengan kata lain, kalau ternyata obat penurun
> > > panas yang diberikan dirasakan telah cukup, anak pun tak perlu lagi
> > > dikompres.
> > >
> > > TETAP HARUS MANDI
> > >
> > > Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, kata Waldi,
> > > adalah memandikannya dengan air hangat. "Minimal, itulah yang
> > > disebutkan di literatur asing," katanya. Anak yang sakit, katanya,
> > > harus dimandikan, dicelup, atau dibilas dengan air hangat. "Bukan
> > > sekadar melap tubuh atau kepala anak dengan handuk hangat. Kalau
> > > perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air hangat.
> > > Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak."
> > >
> > > Tak perlu khawatir penyakit anak bakal bertambah parah jika
> > > dimandikan dengan air hangat. "Biarkan si kecil main air hangat.
> > > Apalagi pada dasarnya anak kecil suka air." Selama ini ada pemahaman
> > > yang salah dari para orang tua, bahwa anak sakit tidak boleh kena air
> > > atau mandi. Pemahaman tersebut, menurut Waldi, harus
> > > disingkirkan. "Itu semua masa lalu. Justru orang tua harus sadar,
> > > anak sakit pun, badannya harus senantiasa bersih. Di rumah sakit pun,
> > > anak harus mandi. Nah, apalagi di rumah?" Ia juga mengingatkan, kulit
> > > anak sakit penuh oleh kuman hingga harus tetap mandi agar bersih.
> > >
> > > Lalu bagaimana kalau anak tak mau mandi dengan alasan lagi sakit?
> > >
> > > "Ya, pandai-pandainya orang tua membujuk. Memang, anak cenderung
> > > malas kena air dingin. Tapi air hangat, anak pasti suka. Kalaupun
> > > anak tak mau mandi di kamar mandi, kan, bisa dimandikan di tempat
> > > tidur."
> > >
> > >
> > > TEMPAT TEPAT
> > >
> > > Kembali ke soal kompres, pada prinsipnya mengompres adalah memberi
> > > kemungkinan agar panas yang ada dalam tubuh dapat mengalir keluar.
> > > Panas keluar melalui tempat-tempat di mana pembuluh darah besar yang
> > > dekat dengan kulit berada, seperti di leher, ketiak, dan
> > > selangkangan. "Jangan di dahi karena tak banyak manfaatnya untuk
> > > menurunkan panas." Kalau hanya dahi yang dikompres, tutur
> > > Waldi, "Yang dingin, ya, cuma dahinya, sementara tubuhnya tetap
> > > panas." Cara yang benar adalah meletakkan kompres di tempat yang
> > > tepat, yaitu di leher, ketiak, dan selangkangan.
> > >
> > > Nah, sekarang sudah lebih paham, kan?
> > >
> > > dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A,
> > > FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta
> >
> >
> >
> >
> > .
> >
> >
> > ######################################
> > CNI Mendapatkan Predikat Superbrands
> > Satu lagi bukti dedikasi kami pada kualitas dan pelayanan
> > ######################################
> > .
> >
> >
> >
> >
> > ================
> > Kirim bunga, http://www.indokado.com
> > Info balita: http://www.balita-anda.com
> > Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>


--
Thanks,
Muthi

Kirim email ke