Pak Iwan,

kalau ubun-2nya masih berdenyut-2 itu bagus, artinya ubun-2nya belum
menutup, dan perkembangan otak adik baik. Kalau agak masuk sedikit (seperti
penyok) saya kurang tau.

dibawah ini saya kirimkan kembali artikel dari Mbak Aster (maaf Mbak Aster,
artikelnya saya kirim ulang).

Salam,
Andri - Ibunya Syifa + Fakhri

----- Original Message -----
From: "Aster Virgarini Barat" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, June 04, 2003 5:00 PM
Subject: Re: [balita-anda] Bayi dengan Craniosynostosis

Ini ada keterangan mengenai ubun-ubun yg menutup terlalu
cepat... dari Tabloid Nakita

BILA UBUN-UBUN MENUTUP TERLALU CEPAT

Sekian lama orang tua khawatir kalau-kalau ubun-ubun
bayinya tak kunjung menutup. Malah ada yang berpikir makin
cepat makin baik, padahal sebenarnya proses menutup yang
terlalu cepat bisa lebih berbahaya.
Sampai beberapa bulan setelah dilahirkan, tulang-tulang
kepala bayi sebetulnya belum menyambung satu sama lain.
Namun letaknya telah tersusun berdampingan secara rapi.
Keadaan ini memungkinkan jaringan otak berkembang menjadi
lebih besar, karena terdapat ruang yang bisa mengikuti
besarnya otak.
Perlu diketahui, kepala bayi dibentuk oleh beberapa
lempeng tulang, yaitu 1 buah tulang di bagian belakang
(tulang oksipital), 2 buah tulang di kanan dan kiri
(tulang parietal), dan 2 buah tulang di depan (tulang
frontal). Di antara tulang-tulang yang belum bersambung
itu terdapat celah yang disebut sutura. Sutura-sutura ini
ada yang membujur dan ada pula yang melintang. Nah, titik
silang celah-celah itulah yang membentuk ubun-ubun depan
(besar) dan ubun-ubun belakang (kecil).
"Ubun-ubun dan sutura-sutura ini normalnya menutup antara
usia 6-20 bulan," kata dr. Irawan Mangunatmaja, Sp.A(K)
dari Sub-Bagian Saraf Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak,
FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Jadi, kalau
ternyata di bawah usia 6 bulan sutura tulang tengkoraknya
sudah menutup, bisa dikatakan menutup terlalu cepat. Jika
masing-masing tulang sudah bersambungan satu sama lain,
biasanya ubun-ubun juga ikut menutup. Istilah medis untuk
penutupan sutura ini, craniosynostosis, berasal dari kata
cranio yang berarti tulang tengkorak, syn yang berarti
bergabung, dan ostosis yang artinya tulang.
Secara kasat mata, akibat proses penutupan tulang
tengkorak yang kelewat dini bisa dilihat melalui bentuk
kepala yang tak normal. Ketidaknormalan ini terjadi karena
pertumbuhan kepala cenderung mengarah ke tulang yang
suturanya menutup belakangan. Ketidaknormalan bentuk itu
tentu saja tampak berbeda-beda, tergantung sutura mana
yang menutup lebih dulu. "Sebagai contoh, kalau sutura
bagian depan sudah menutup lebih dulu, pertumbuhan kepala
akan lebih mengarah ke belakang, dan akibatnya kepala jadi
panjul."

DETEKSI KELAINAN

"Sutura atau ubun-ubun yang sudah menutup bisa mulai
diketahui dari pemeriksaan yang dilakukan saat bayi baru
lahir." Dokter yang menolong persalinan biasanya dengan
mudah bisa melihat kelainan itu. Ia akan curiga bila
kepala bayi tampak lebih kecil dibandingkan badan. Yang
normal, kepala bayi justru terlihat lebih besar daripada
bagian tubuh lainnya karena keliling lingkar luar
kepalanya sama dengan keliling dadanya.
"Inilah letak pentingnya mengukur lingkar kepala bayi pada
saat ia lahir," tandas Irawan. Dengan begitu, bisa segera
diketahui bila sudah ada kecenderungan ubun-ubun menutup
terlalu cepat. Pengukuran ini tentu saja tidak hanya
sekali, tapi terus dilakukan setiap bulan bersamaan dengan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Untuk mengetahui apakah ukuran lingkar kepala bayi normal
atau tidak, dokter berpatokan pada grafik lingkar kepala
berdasarkan umur yang disebut grafik Nellhaus. Dengan
grafik ini, adanya kelainan pada ukuran lingkar kepala dan
proses pertumbuhannya bisa terdeteksi, baik jika kepala
terlalu besar (misalnya karena hidrosefalus) atau terlalu
kecil, misalnya karena craniosynostosis.
"Selain itu, pemeriksaan bisa dilakukan dengan meraba
ubun-ubun besar bayi, apakah ukurannya normal atau tidak.
Diameter ubun-ubun besar yang normal berkisar antara
0,63,6 cm dan bila diraba akan terasa berdenyut karena
memang ada pembuluh darah di bawahnya," kata Irawan.
Pemeriksaan ubun-ubun dan lingkar kepala ini sebenarnya
tidak sulit. Orang tua pun bisa melakukannya di rumah.
Lain hal dengan perabaan terhadap sutura kepala bayi yang
biasanya agak lebih sulit. Bagaimanapun, celah antar
tulang ini memang tak sebesar ubun-ubun.
Jika dari pemeriksaan ukuran dan perabaan kepala dicurigai
ubun-ubun menutup terlalu cepat, dokter akan memeriksanya
lebih jauh dengan CT Scan. Alat ini bisa memberi gambaran
yang lebih jelas.

PENYEBAB DAN DAMPAK

Jika pada saat dilahirkan ubun-ubun bayi sudah menutup,
maka kemungkinan penyebabnya bisa merupakan kelainan
bawaan atau infeksi selama kehamilan. Di samping itu,
craniosynostosis antara lain bisa juga disebabkan gangguan
perkembangan jaringan otak dan kelainan tulang seperti
osteopetrosis (pertumbuhan dan kepadatan tulang yang
berlebihan).
Namun pada kebanyakan kasus, kelainan tulang hanya
merupakan salah satu dari beberapa kelainan yang ditemukan
dalam sindrom-sindrom tertentu. Oleh karena itu, dokter
juga akan melihat, apakah kelainan pada ubun-ubun dan
tulang kepala ini merupakan satu-satunya kelainan, atau
merupakan bagian dari berbagai kelainan dalam sindrom
tertentu. Kalau ternyata ada kelainan pada organ lain,
tentunya akan dilihat juga, bagaimana penanganannya secara
keseluruhan, tidak hanya kelainan di tulang tengkoraknya
ini.
Sudah pasti, ubun-ubun yang menutup terlalu cepat akan
menghambat perkembangan otak bayi dan menimbulkan
gangguan. Dengan kata lain, sel-sel otak yang yang
seharusnya berkembang malah tertahan oleh tulang
tengkoraknya sendiri. "Biasanya gangguan yang muncul
berupa cerebral palsy, atau kelumpuhan yang sifatnya
kaku," tutur Irawan.
Kalau saja, penutupan yang terlalu cepat itu terjadi pada
usia yang tidak jauh dari batas normal (6-20 bulan), tentu
kelainannya tak terlalu berat. Begitu pula jika ubun-ubun
yang menutup itu tak diikuti dengan penutupan
sutura-sutura lainnya, maka gangguan yang terjadi tentu
akan lebih ringan daripada bila ubun-ubun dan suturanya
sama-sama sudah menutup.
Beda halnya jika proses penutupan tulang tengkorak
berlangsung sejak ia baru lahir atau berada di kandungan,
proses keterhambatan perkembangan otaknya tentu lebih lama
sehingga gangguan yang timbul akan lebih banyak dan berat.
Artinya, manifestasi gangguan tumbuh kembang pada bayi
yang bersangkutan bisa berbeda-beda, tergantung pada
bagian otak sebelah mana yang perkembangannya terhambat,
dan kapan terjadinya proses penghambatan atau penutupan
itu.

HARUS OPERASI

Jika memang diketahui suturanya sudah menutup, maka perlu
dilakukan tindakan operasi oleh dokter bedah saraf untuk
melepas lagi sambungan tersebut. Dengan begitu, diharapkan
otaknya tetap bisa terus tumbuh dan berkembang. "Ini
satu-satunya cara untuk mencegah gangguan makin parah."
ujar Irawan. "Hanya saja, kadangkala walau sudah
dioperasi, tulangtulang itu bisa cepat menyambung lagi."
Pertimbangan untuk mengambil tindakan operasi, juga
bergantung pada apakah si bayi mengalami peningkatan
tekanan intra kranial (dalam kepala). Jika memang terdapat
tanda-tanda peningkatan tekanan dalam kepala, maka
tindakan operasi harus segera dilakukan.
Tekanan bisa terjadi bila sutura kepala dan ubun-ubun
sudah menyatu sementara jaringan otak di bawahnya tetap
berkembang dan bertambah besar sehingga dalam rongga otak
tak lagi tersedia ruang. Desakan yang terus-menerus bahkan
bisa sampai menimbulkan herniasi, yaitu ada bagian otak
yang terdorong keluar dari rongga otak ke arah dasar
kepala. Pada anak, gejala peningkatan tekanan dalam kepala
ini bisa berupa muntah, lemas tak bertenaga (letargi), dan
matanya melotot. "Bahkan kalau sudah berat keadaannya,
bisa ada gangguan kesadaran," demikian Irawan memberi
gambaran.
Sebaliknya, bila diketahui bahwa jaringan otak bayi yang
bersangkutan tidak lagi berkembang dan karenanya tak
terjadi peningkatan tekanan intra kranial, maka tindakan
operasi tak dilakukan. "Manfaatnya tidak akan besar,"
komentarnya, "bahkan bisa jadi sutura di kepala dan
ubun-ubun itu menutup lebih cepat karena memang otaknya
tak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik." Jika memang
demikian yang terjadi, maka upaya penanganan harus
difokuskan pada terapi untuk mengatasi kerusakan atau
gangguan perkembangan yang telah terjadi.

----- Original Message -----
From: "Iwan/finance dept." <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, July 11, 2003 8:42 AM
Subject: Re: [balita-anda] ubun2


> Prens,
> mo nanya, anak gue (5bln), ubun2nya ( spt lingkaran luas sekitar 4 cm
diatas
> kepala agak ke depan dikit) kalau di perhatiin/diliat kok masih
ber-denyut2
> (naik turun dikit). Kadang agak masuk dikit (spt penyok). Kata dokter sih
> nggak apa2, wajar unt bayi, kalau masalah agak penyok kr kurang cairan
> (padahal menurut aturan kaleng susu, usia 5 bln pemberian susu 700cc dan
> anak gue bisa 0.6 - 1 liter sehari). Ada yg bisa kasi pendapat ?
>
> thx infonya,
>
> e1




---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke