mau nge-ralat aja, yang benar bukan Dian Nitami-nya, tapi Anjas yang punya mama tiri : rachmawati soekarnoputri. Tapi benar enggaknya Dian/Anjas berobat ke sana, bisa tuh dicheck ke ibunya Anjas, ibu Ani yang kerja di manulife (telpon : 3911677). Ada yang mau volunteer ?
cheers -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 30, 2003 2:00 PM To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Salah Satu Bukti Keberhasilan Berobat Ke Pak Haji Jaya Iya ya aku juga jadi GATAL mau rembugan lagi... kan katanya boleh diskusi terbuka... (iya kan Von..) Gini, lucunya kisah duka langsung dari beberapa korban malah dibilang FITNAH BELAKA. Padahal itu bukanlah email yang tidak bertanggung jawab yang dibuat untuk mendeskreditkan PHJ, tapi itu adalah email para korban. Hmmm ini kan nggak adil ya... buat mereka yang telah pergi berobat ke PHJ dan betul2/nyata2 gagal. Lalu bagaimana dong pertanggungjawaban moril terhadap pasien yg sudah secara LURUS mengikuti semua pantangan: - shalatnya juga bener (jika muslim), - nggak USG, - nggak tes urin, - nggak ke dokter & cross check, - nggak cerewet dan membahasnya dgn pasien lain, - nggak pergi ketempat orang meninggal, - nggak mendoakan orang yg meninggal, - nggak jongkok/nongkrong, - udah juga salim sama suami, dsb dst tapi ternyata (walaupun perutnya membesar juga) setelah dibedah (karena sudah lewat, lewat, lewat bulannya) ternyata isi perutnya TUMOR/malah ada yg cuma kosongan. Itu kan bukan fitnah. Itu kisah duka, true story, orangnya masih hidup. Harusnya pihak yang membela PHJ itu memperlakukan kisah GAGAL tsb setara/adil/seimbang dengan yang berhasil. Dan, kalau tidak salah Pak Sugiarto dan ibu Dessi juga tidak ada hubungan saudara/ipar/atau hubungan kerja dengan: siapapun pihak yang berbagi success story ttg lahirnya ASHILA RAYYA RACHMAWATI. Apa mereka get in touch langsung dengan orang tua bayi tsb?? Jadi...., boleh dong orang yang (katanya) gagal berobat ke PHJ MEMPERTANYAKAN ke-absahan anak tersebut, dan boleh dong orang2 yang (katanya) GAGAL tadi berharap supaya pak Sugiarto & Bu Dessi secara terbuka bisa berbagi kepada (mungkin) HARIAN SINAR HARAPAN yang telah mengangkat kisah ini....?! (Gimana pak Chandra, dari harian Sinar Harapan... bisa nggak diwawancara keluarga tersebut? supaya pemberitaannya berimbang. Sekalian PHJ nya supaya menggunakan hak jawabnya, biar nggak jadi polemik). Kan kasihan lho kalo mereka yg berkisah (termasuk apa yg dikisahkan sahabat saya) dibilang FITNAH BELAKA yang disebarkan oleh orang2 yang tidak bertanggung jawab. Sedih deh, sudah jatuh ketimpa tangga. Kok tega sih sudah jadi korban (dan bukan HANYA satu orang lagi!), tapi dibilang menyebarkan fitnah yang tidak bertanggung jawab. Coba simak kalimat pak Arief dalam emailnya: >>dengan adanya bukti (foto bayi) ini berarti bahwa email - email / berita - berita yang beredar saat sekarang ini hanyalah sebagai sebuah FITNAH BELAKA yang telah disebarkan oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab (penyebar berita tsb adalah mungkin merupakan sebuah contoh seorang pasien yang tidak sabar serta banyak melanggar semua pantangan yang telah diberikan sebelumnya ). Sekali lagi ALLAH SWT lah yang punya kuasa atas permasalahan ini sedangkan Pak Haji Jaya hanyalah sebagai perantara nya saja.<< Memang semua kembali ke Tuhan YME, kalau belum berhasil, ya belum waktunya. Nah, kenyataannya kalau berobat ke PHJ belum berhasil, tapi perut sudah terlanjur besar, bahkan mengandung sampai 10, 11, 12, 18 bulan...??? Mohon pencerahan, itu namanya apa ya... Kalau Tuhan belum "memberi" .. yaa... kenapa perut harus jadi GENDUT padahal nggak ada janinnya (atau ini efek jamunya??). Malah ada yg sharing dengan saya bhw oomnya sampai meninggal karena shock, shock karena tantenya (istri si oom itu) hamil 12 bulan dan ternyata hamil semu. Nggak ada bayinya, padahal mereka sekian belas thn menunggu, tiba2 berobat kesitu, bisa hamil, tapi nggak lahir2, setelah dibilang oleh PHJ "sudah waktunya" lho... ternyata kok jabang bayinya ndak ada... Itu kan penderitaannya jadi triple (bukan berganda lagi). Ini ada percakapan PHJ dengan pasien yg sempat direkam dibenak sahabat saya ketika sedang menunggu antrian berobat, >>ada salah satu Ibu datang sedang dalam keadaan perut besar sekali seperti sudah waktunya melahirkan. Saat itu Pak Jaya yang seperti kebiasaaannya "menasehati" pasien sambil marah2 mengatakan kalau pasien sering cerewet / mengeluh nanti akan dihilangkan anak di dalam kandungannya detik itu juga dan dikempeskan perutnya? Sambil menuding ke Ibu tsb.<< (hebat, dia bisa playing GOD, sekejap kalau nggak suka bisa dikempesin itu perut...mengerikan) Entahlah, semua berhak mendapatkan KEBENARAN dengan caranya masing2, dan aku adalah orang yang beruntung bisa mendapatkan SUBJEK ini dibahas secara terbuka di berbagai milis, karena dengan begini orang bisa mendapat referensi seperti dua sisi mata uang, referensi baik-buruknya pengobatan ini. Dan mencari referensi bukan berarti mendiskreditkan si PENGOBAT dan berusaha MEMFITNAHnya. Itu boleh2 saja... sah2 saja ... oke2 saja... Maaf, maaf... maaaa'af.... kepanjangan dan bagi yg ndak berkenan salam - v PS: emang bener..? dian nitami itu anaknya rachmawati soekarnoputri?? (demikian menurut pak arief) "Yenni Afrianti" <[EMAIL PROTECTED] To: <[EMAIL PROTECTED]> ra.co.id> cc: Subject: RE: [balita-anda] Salah Satu Bukti Keberhasilan Berobat Ke Pak Haji Jaya 30/07/2003 12:36 PM Please respond to balita-anda Terus terang saya jadi tertarik pengen mengomentari masalah ini, terlepas dari benar tidaknya pengobatan HJ tersebut, tapi menurut saya ada baiknya kita ambil hikmahnya, seperti kita harus berhati2 dalam pengobatan alternative, jangan sampai pengobatan alternative tersebut bisa membawa kearah kemusyrikan, jaman sekarang ini terkadang bias banget lho untuk kita ngelihat apakah dia 'si pengobat' bener2 minta pertolongan Yang Maha Kuasa atau bantuan jin, dan kalau 'dia' minta bantuan jin ini sudah musyrik. Seharusnya pengobatan alternative menunjang pengobatan kedokteran, jadi sama2 dijalanin, nah kalau ada salah satu yang mencurigakan harus dilihat dengan mata dan hati yang terbuka. Saya ambil contoh semisalnya bener ada yang berobat ke HJ dan hamil sampai 12 bulan, inikan sudah nggak masuk akal lagi, di ilmu kedokteran kita diwanti2 untuk melahirkan paling telat 1-2 minggu setelah prediksi kelahiran, terus yang terkadang membuat kita curiga lagi, kalau ada satu email, mungkin ini hoak saja, tapi banyak yang mereply dan bisa kita cek kebenarannya apakah ini juga hoak? Wallahualam. Satu lagi, anak adalah karunia Allah SWT, jadi walau gimanapun kita ngotot berobat kalau memang belum dikasi ya tetap aja nggak dikasi, kita hanya wajib berusaha, dan dalam berusaha kita pilih jalan yang diridhoi oleh Nya. Yenni _________________________________________________________________ The information transmitted is intended only for the person or entity to which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. Any review, retransmission, dissemination or other use of, or taking of any action in reliance upon, this information by persons or entities other than the intended recipient is prohibited. If you received this in error, please contact the sender and delete the material from any computer. --------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
--------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]