Selasa, 27 Juni 2006 Mengembangkan Kecerdasan Majemuk Anak
Setiap anak usia prasekolah, berumur antara 1-6 tahun, memiliki berbagai aspek kecerdasan majemuk (multiple intelligence). Kecerdasan ini dapat dikembangkan secara optimal melalui metode belajar aktif dan didukung nutrisi yang mencukupi tumbuh kembang fisik dan otaknya. Menurut ahli psikologi pendidikan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dr Rose Mini AP MPsi, dengan pendekatan multiple intelligence setiap anak memiliki kecerdasan yang terdiri atas sembilan aspek dengan pola yang berbeda. Yaitu kecerdasan visual-linguistik, logika-matematik, visual-spasial, kinestetik tubuh, musical ritmis, interpersonal/sosial, intrapersonal, alam, dan moral. Pembelajaran aktif akan memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar sambil bermain dengan menggunakan berbagai media yang didapat dari berbagai benda di sekitar. Kegiatan belajar ini dapat dilakukan di rumah maupun sekolah (taman bermain dan taman kanak-kanak). Ciri-ciri belajar aktif adalah menggunakan contoh konkret dan praktis selama proses belajar, dilakukan dua arah, serta peserta mempraktikkan materi yang sedang dipelajari. ''Setiap anak bisa mendapatkan stimulasi yang menyeluruh untuk merangsang perkembangan berbagai aspek kecerdasannnya. Stimulasi ini akan berhasil bila anak mendapatkan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang untuk mendukung tumbuh kembang otaknya,'' ungkap Rose kepada wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu. Rose mengemukakan, pada masa perkembangan awal anak-anak akan belajar keterampilan motorik kasar dan halus. Mereka juga akan membentuk konsep-konsep sederhana, menggunakan bahasa untuk menjelaskan kenyataan fisik dan sosial, serta mengembangkan rasa ingin tahu. Pada masa ini, anak-anak juga belajar berkomunikasi, membedakan benar-salah dan membentuk hati nurani, membedakan peran jenis kelamin, mengembangkan konsep diri, dan belajar keterampilan sosialisasi melalui kegiatan bermain. ''Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak pada masa ini adalah kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan dan bimbingan guna menguasinya, adanya motivasi, dan kesehatan serta kondisi fisiknya,'' tuturnya. Rose lebih jauh menjelaskan, kecerdasan majemuk anak perlu dirangsang dan dikembangkan. Yang dibutuhkan untuk itu adalah sarana (tidak harus benda baru kecuali memang dibutuhkan), kreativitas, memperhatikan minat dan kebutuhan anak, mengukur kemampuan diri, serta menggunakan setiap kesempatan yang ada. Aktivitas yang bisa merangsang, antara lain menari (aktivitas fisik), jual beli (belanja), menghias kue, drama, menghitung jumlah bus yang lewat, berbicara melalui telepon, bermain puzzle, dan sebagainya. Tentang aktivitas itu Rose Mini memberikan beberapa tips sebagai berikut: 1. Tidak ada satu aspek kecerdasan yang berdiri sendiri. Pada dasarnya seluruh aspek berperan namun ada satu aspek atau lebih yang dominan. 2. Jangan ragu untuk mengulang atau melakukan pekerjaan yang beragam, meskipun tujuan kegiatan sama. 3. Lakukan secara bertahap dan konsisten. Tunggu hingga anak mulai menguasai. 4. Lebih baik sedikit berlatih namun teratur daripada banyak latihan sekaligus. 5. Jika perlu, beri penguat dan imbalan seperti hadiah untuk memotivasi anak belajar dan bermain. Untuk menghilangkan kebosanan, maka bisa diberikan secara bertahap dan sistematis. (jar ) http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=253939&kat_id=413