well, msh tdk persis dg subjek imel. tp, ttg Nootropil utk speech delay; smoga bisa mencerahkan
http://health.groups.yahoo.com/group/sehat/message/49356 Balasan: RE: [sehat] Re: sehat] Nootropil untuk Speech Delay?(ikutan ya) Saya mau ikut sharing pengetahuan. Sebetulnya grup kami memang kelompok anak late talker, tapi saking sering diskusi soal late talker, jadi kalau mau diskusi late talker sudah kecapean dahulu. Jadi mohon maaf, kalau gak muncul intensif. Seperti juga anaknya Bu hanni, Amanda yang late talker. Nah Bu Hanni yang rajin mengumpulkan artikel-artikelnya. Menurutku, untuk terapi late talker, kita musti tahu dulu bentuk late talkernya disebabkan karena apa, inteligensianya bagaimana, dan bagaimana bentuk gangguan wicara itu. Kalau gangguan wicaranya bukan karena masalah pendengaran, yang menyebabkan tuli,maka bisa jadi karena gangguan artikulasi dan oral motor, atau gagap karena diajarinnya dibentakin (saya sudah ketemu banyak yg gagap karena salah cara terapinya), atau engga tuli tapi gangguan processing auditory. 1) perhatikan apakah ia bisa berkomunikasi secara nonverbal, maksudnya ia bisa berbahasa mimik, mengerti akan perintah, dan bisa mengungkapkan emosi dengan cara berbahasa mimik. Jika kondisi ini fail, maka hal ini harus menjadi catatan penting.Kemungkinan late talkernya karena gangguan nonverbal communication dan kegagalan perkembangan ikatan emosi dengan pengasuh sehingga yang menjadi perhatian objek yang dihadapi bukan ikatan emosi anak-pengasuh (org tua) yang memberinya pelajaran berbicara, tetapi objek benda-benda. Anak-anak ini adalah anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan autisme. 2) banyak juga saya jumpai saat usia satu tahun mulai bicara tetapi saat mulai banyak gerak mereka lupa belajar bicara, tetapi lalu malah pentalitan dan berbahasa planet. Hal ini juga perlu dicatat. kemungkinan ia mengalami gangguan processing informasi auditori, letaknya gangguannya di otak. Biasanya yang mengalami hal ini anak dengan inteligensia normal sampai tinggi, sering audiolog menyebutnya CAPD (Centrum Auditory Processing Disorder - Di Indonesia diagnosa ini gak ada, karena perangkat, struktur penunjang, dan yang mempelajari gak ada - biasanya kalau gak berhenti dalam diagnosa: gak papa, nakal, malas belajar ngomong, autisme, gangguan perkembangan, dlsb). Saya banyak menjumpai justru anak-anak dengan inteligensia tinggi, yang kemudian menjadi anak yang disebut visual-spatial learner. Mereka sering mendapatkan diagnosa MSDD, Autisme spectrum disorder, atau ADHD. 3) late talker karena memang perkembangan kognitifnya terlambat. Masing masing bentuk gangguan/late talker itu membutuhkan strategi masing-masing. Tidak ada hubungan antara gangguan motorik dengan gangguan bicara, maksudku anak yang late talker gak bisa terus terapinya terapi motorik/okupasi ataupun sensori integrasi. Kalau gangguan wicara disertai gangguan motorik, itu mah emang gangguan yang menyertainya. Bukan berarti kalau motoriknya diperbaiki lalu bicaranya akan oke. Sekalipun late talker ini mampu berhasa mimik, bukan berarti kita lalu bebas merdeka, bahwa kelak ia akan menjadi anak yang cerewet. Sebab bagaimanapun anak-anak ini merupakan anak berisiko (perkembangan). karena itu tetap perhatikan baik-baik, sebab bisa jadi kelak akan mengalami learning disabilities. Risiko, artinya bukan berarti semua akan mengalami learning disabilities, tetapi punya risiko ke arah sana. Pada anak-anak kelompok ke 2) tadi, yaitu anak yang visual-spatial learner, bisa jadi ia mudah membaca dengan cara melalui pengenalan logo-logo, tetapi saat harus mengeja, spelling, dikte, dan pengertian bacaan, akan mengalami gangguan. Jadi anak itu pinter matematika, tapi mati kutu dalam pelajaran bahasa, dan mengalami gangguan kemampuan hapalan, short term memorynya lemah. Hal ini yang kemudian bisa menyulut masalah emosi dan hubungan/kontak yang harmonis dengan guru dan teman-teman sekelasnya. Akibatnya kestempel lah ia dengan stempel ADHD, OCD, ODD, bi-polar, dlsb. Dan terpaksa nenggak psikotropika. Padahal kalau masalah learning disabilities dan sekaligus potensinya menjadi perhatian, engga perlu lah perilakunya ditekan dengan psikotropika. Nootropil ini juga banyak saya dapatkan di Indonesia. Yang late talker oleh dokter tertentu langsung diberi nootropil. Nootropil, atau piracetam, adalah suatu brainprotective sering digunakan untuk orang yang mengalami stroke, dimensia, alzheimer. Belakangan digunakan (sedang dicobakan) untuk anak late talker, dan bahkan belakangan ini dicobakan untuk anak-anak yang mengalami dyslexia. Lalu diberi nama smart drugs. Kalau mau mencari artikelnya sih banyak, tapi masih penelitian, kebanyakan dari Amerika. Kalau pakai model teorinya Belanda, dyslexia masih belum dipahami penyebabnya apa, jadi gak tahu obatnya apa. yang ada adalah menyiasati anak agar bisa menyandang kecacatannya. Memberinya pendidikan agar ia bisa mengaktualisasikan potensinya. Jadi gak dioyok oyok disuruh sembuh, wong emang gak bisa sembuh, namanya juga neurological defect. Orang tuanya juga gak dikasih harapan palsu, bahwa nanti anaknya bisa jadi normal. Menyoal ini kalau mau diceritakan panjang rek, cukup sekian saja dulu. Salam, Julia Maria On 7/6/06, Kartika Nusantari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Yg cerewet ibunya doank hehe.. Salam -Kartika- Ibunya Nabiel -----Original Message----- From: Juwita Petralia [mailto:[EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] BAGAIMNA CARA MELATIH ANAK SUPAYA CEPAT BISA BICARA Aku juga mau donk..anakku 13 bln blom bisa ngomong yg bener.... Walau Mami atau Papi pun blom bisa...