Aku turun di Stasiun Kiaracondong Dan ketika KRD-ku sayang kembali
berangkat untuk melanjutkan perjalanan,
dari pintu kereta Bapak penjual cobek batu tadi melambaikan tangannya.
Kubalas lambaian tangannya. Ada sebuah kelegaan luar biasa dalam hatiku
ketika kulihat sebuah senyuman mengembang dibibirnya. Kepalaku yang sejak
naik kereta terasa pening, tiba-tiba kini terasa ringan. Sambil berjalan
menyelusuri gang yang menuju pangkalan ojek, aku merenung..... Seharian
mencari nafkah tanpa se-senpun uang yang didapat, mungkin bukan hanya Bapak
penjual cobek tersebut yang kebetulan saja aku menemuinya hingga bisa
kudapat sebuah PR (Pengalaman Rohani) yang begitu berkesan. Mungkin banyak
'Bapak-Bapak' penjual lainnya yang mengalami nasib sama dengan Bapak tadi,
namun hanya sedikit sekali yang bisa kuperbuat.

Di KRD.....
Aku melihat sebuah realita kehidupan yang begitu nyata ada di depan mata,
meminjam slogannya Telkomsel 'so close, so real'.
Membaca cerita itu, hati saya tersentuh, terbersit sebuah pertanyaan dalam
pikiran saya, apa yang sudah saya perbuat untuk membantu orang di sekitar
saya ?

Sesungguhnya Tuhan memberikan kita rejeki bukan untuk kita sendiri, tetapi
sebenarnya kalau saja kita sadar, di dalam rejeki  yang kita terima (yang
terkadang sering kita hamburkan percuma dengan segala alasan untuk sekedar
 memanjakan diri sendiri) ada hak anak-anak yatim juga orang2 terlantar.

Semoga Tuhan sudi mengampuni diri ini yang sudah sedemikian lama
menghamburkan rejeki dan menutup mata akan derita sekitarku.Ternyata saya
harus banyak lagi belajar tentang arti ikhlas... tentang arti berbagi
dengan sesama.

Dengan secuil kata di email ini saya mengajak teman semua untuk dapat
kiranya berkenan untuk sedikit saja mencoba untuk membuka mata hati kita.
Cobalah untuk mengingat-ingat, berapa banyak orang yang kita lihat sedang
dalam kesusahan di perjalanan dari rumah ke kantor ? berapa banyak pengamen
jalanan yang kita temui ? berapa banyak pengemis yang meminta-minta sedekah
kepada kita tapi kita hanya melembaikan tangan atau bahkan membuang muka
..... mengapa kita tega terhadap sesama kita ?
Marilah kita coba untuk membantu mereka, tidak usah banyak2... cukup serela
anda saja, kalau anda
takut akan kriminalitas di jalan, tekanlah tombol pembuka jendela mobil
anda sedikiiiiittttt saja dan ulurkan uang itu
keluar ...............kemudian ikhlaskanlah ....

Sering kita berkata, bahwa kita ikhlas akan sedekah yang kita berikan.
Tahukah anda apa arti ikhlas yang sesungguhnya ? Ingatkah anda berapa
banyak yang anda buang di toilet tadi pagi, apa saja isinya ? Tentu tidak
bukan, naaaaahhhh seorang sahabat pernah memberitahu saya bahwa itulah
ikhlas yang sesungguhnya.
Bayangkan betapa indah  lingkungan kita, apabila kita perduli terhadap
sesama.

,"
DISCLAIMER :

The information contained in this communication (including any attachments) is 
privileged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under 
applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by 
the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee 
indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to 
such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, 
circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission.

We apologize if you have received this communication in error; kindly inform 
the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any 
record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give 
or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that 
do not relate to our official business.



--------------------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke