Pak Rasdi, 

Basically tidak salah apa yang Anda kemukakan di bawah. Mudah2an Parents juga 
dapat menyikapinya sebagai sebuah masukan. Tetapi untuk diingat, dikebanyakan 
masyarakat kita informasi yang baik bisa menjadi tidak baik jika cara 
penyampaian info tsb kurang baik apalagi kalau tendensius. 

Menurut saya, kata "hati-hati" terlalu membawa kita untuk antipati terhadap 
sesuatu.
Dari sisi financial planning, adalah benar yang pak Rasdi bilang. Dengan bahasa 
yang lebih moderat, jika kita punya waktu dan tenaga yang cukup untuk me-manage 
investasi dan asuransi dalam rekening yang berbeda, maka mungkin (sekali lagi 
mungkin) hasil yang didapatkan akan lebih baik dibandingkan jika kita harus 
mengambil unit-linked.

Namun yang harus diselamatkan dari masyarakat adalah pola pikir bahwa hidup ini 
hanya perlu berinvestasi yang setinggi-tingginya dan sebanyak-banyaknya. 
Sementara mayoritas masyarakat saat ini belum sadar penuh untuk memproteksi 
investasi mereka. Jika hal seperti ini terus terjadi, bisa saja suatu saat 
modal dan hasil investasinya justru habis, ludes des des.

Sebagai Life Underwriter... Pak Rasdi pasti tahu bahwa penetrasi asuransi di 
Indonesia ini belum melewati angka 10% dari total penduduk yang 200 jutaan 
jiwa. Bahkan dari angka yang 10% ini mayoritas masuk asuransi karena terpaksa, 
dari kantor, karena sedang nyicil rumah, nyicil kendaraan dll. Hanya 2.5% yang 
masuk atas kesadaran sendiri...

Dalam hal ini unit-linked muncul sebagai solusi bagi orang2 yang tidak punya 
cukup waktu dan tenaga untuk mengatur investasi di berbagai reksadana dan harus 
membuka asuransi lagi di tempat lain. Saya rasa para agent unit-linked telah 
dibekali pengetahuan dan harus menjelaskan mengenai prosentase pemotongan 
investasi yang 5% tersebut. Mengapa? 

Kalau boleh saya berprasangka baik, kebanyakan perusahaan yang telah 
meluncurkan unit-linked telah memiliki standar human resource atau agency force 
yang baik, 5% itu saya itung-itung buat bayar service charge si agent yang 
"harus melayani" nasabah seumur hidupnya (itu buat agent yang sadar...:))

> Beberapa saat pernah dibahas alternatif investasi seperti reksa-dana
> dan emas, rasanya jenis reksadana ini akan jauh lebih ideal ketimbang
> inves pada produk asuransi unit link yang tidak ada jaminan dan biaya
> penggelolaannya cukup mahal.

Hmm, saya rasa reksadanapun juga tak terjamin, kecuali reksadana terproteksi. 
Beberapa Parents (mungkin juga banyak) member BA saya perhatikan juga ada yang 
berinvestasi di Reksadana. Dan yang namanya investasi bisa saja satu saat 
returnnya tinggi tapi disaat yang lain returnnya kecil atau malahan bisa 
merugi.  Dan saya yakin yang judulnya terproteksi pasti tidak bisa memberikan 
hasil setinggi yang tidak terproteksi, karena mereka harus keluarkan biaya 
untuk self-insured bukan? Let's be real pak Rasdi...

Jadi, pemilihan produk itu akan kembali pada kebutuhan masing-masing. Ada 
beberapa orang bilang Kijang Innova itu boros BBM jika dibandingkan dengan 
Altis dengan CC yg kurang lebih sama. Tapi mengapa ada yang beli Kijang? 
Jawabannya, karena mereka butuh.... Lalu mengapa ada juga yang beli Altis 
meskipun harganya lebih mahal? karena mereka juga butuh...:)

Jadi waspada boleh, tapi juga harus bijak...
Bukan begitu pak Rasdi & Parents?


Salam,
Bambang Utoyo
di Jakarta
0815 1302 8708

> -----Original Message-----
> From: rasdi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, July 14, 2006 9:25 AM
> To: balita-anda@balita-anda.com
> Subject: Re: [balita-anda] Bacalah karena berguna untuk keluarga anda
>
>
> Hati-hati dengan produk unit link !!!
>
> Saat ini banyak penawaran produk asuransi unit-link, perpaduan
> antara asuransi dan investasi.
>
> Kalau ditinjau hasil investasi-nya, maka menjadi tidak optimal,
> harus deilihat pada polis yang ada bahwa setiap premi yang di-
> gunakan untuk investasi maka akan dipotong 5 % dimuka, banding-
> kan dengan investasi reksa-dana yang hanya memunggut fee tdk
> lebih dari 1 %.
>
> Hasil pemotongan 5 % bukan nilai yang kecil karena untuk jangka-
> panjang menjadikan selesih menjadi 300 %.
>
> Untuk asuransi memang produk yang ditawarkan cukup menarik,
> namun produk ini sebenarnya ada pada produk-produk asuransi
> pada umumnya seperti penyakit kritis dsb, bahkan produk asuransi
> penyakit kritis yang tidak dapat diikutkan untuk anak-anakpun kita
> dapat peroleh dibeberapa perusahaan asuransi lain.
>
> Beberapa saat pernah dibahas alternatif investasi seperti reksa-dana
> dan emas, rasanya jenis reksadana ini akan jauh lebih ideal ketimbang
> inves pada produk asuransi unit link yang tidak ada jaminan dan biaya
> penggelolaannya cukup mahal.
>
> Demikian, semoga bermanfaat
>
> F.Rasdi LUTCF


--------------------------------------------------------------------------------------------------
WEBSMS4U - Cara efektif berkirim SMS Broadcast.
WEBSMS4U adalah aplikasi pengiriman SMS melalui web (Web2-mobile SMS) dengan 
sender-ID langsung nama perusahaan atau nama pribadi Anda bukan nomor handphone 
spt biasa. Info lebih lanjut, kunjungi website: www.websms4u.com

Kirim email ke