Mohon maaf bagi yang tidak berkenan ... M Tri Agus ----------------- Visit my blog at http://triagus.multiply.com ----- Original Message ----- From: Andri Saputra To: daarut-tauhiid@yahoogroups.com Sent: Friday, August 25, 2006 11:30 AM Subject: [daarut-tauhiid] Adakah korelasi langsung antara ibu hamil dengan perbuatan membunuh binatang
Assalamu'alaikum wr wb. Teman saya ingin menanyakan sesuatu sehubungan dengan istri beliau yang sedang hamil. Saat ini seakan ada kepercayaan bila istri yg sedang hamil (atau suami dari istri tsb) bila membunuh binatang akan berakibat langsung pada janinnnya. Saat ini dikeluarganya terjadi pertentangan karena menurut adat yg berlaku si istri atau suami dilarang membunuh/menyembelih binatang walaupun itu utk makanan sehari-hari. Juga si istri diharuskan membawa gunting utk berjaga-jaga. Mohon pada rekan rekan dapat memberikan pencerahan dapat memberikan hadist yang terkait agar dapat membantu utk memberikan info kepada keluarga(mertua) beliau. Wassalamualaikum Wr/Wb Andri/Jejen ----- Original Message ----- From: "basit" <[EMAIL PROTECTED]> To: <daarut-tauhiid@yahoogroups.com> Sent: Tuesday, August 29, 2006 4:47 PM Subject: Re: [daarut-tauhiid] Adakah korelasi langsung antara ibu hamil dengan perbuatan membunuh binatang Waalaikum salam wr.wb. Saya tertarik dengan Cerita mas Andri/jejen karena sayapun pernah mengalami hal-hal yang berbau mitos tentang kehamilan khususnya saat istri saya hamil... Memang di masyarakat kita begitu banyak perintah dan Larangan yang dibebankan kepada orang yang lagi hamil ataupun suaminya, misalnya mulai dari bepergian harus membawa gunting, bawang putih, sang suami tidak boleh menyembelih binatang, memancing, dan lain sebagainya bahkan saat sang bayi lahirpun orangtua diharuskan mengubur ari2 dengan kain putih dan memberinya lampu, sang anak diberi kalung (jimat?) dan lain sebagainya.. yang semuanya itu seringkali tidak ada penjelasan tentang makna dibalik perintah atau larangan tersebut , dan yang tersisa hanyalah penjelasan bahwa hal tersebut adalah saran dari orang orang tua terdahulu. Karena setiap orang tua ingin calon bayinya lahir dengan normal, sehat wal afiat, dan takut terjadi apa apa dengan bayinya.. sering kali para orang tua sang calon bayi menuruti apa saja yang didengar tentang mitos2 tersebut tanpa pernah menelusuri lebih jauh tentang benar tidaknya mitos2 tersebut. Menurut hemat saya dan saya telah coba lakukan saat istri saya hamil adalah 1. Bahwa apapun yang kita lakukan semaksimal mungkin selaras dengan ajaran agama yang kita yakini. 2. Bahwa hal hal yang diluar ajaran agama (tidak dijelaskan secara eksplisit dalam agama; misal perlakuan terhadap ari2 bayi) saya berusaha semaksimal mungkin menggunakan akal/nalar sebagai pertimbangan. 3. Bahwa apapun yang terjadi dengan diri,keluarga,anak keturunan kita hakekatnya adalah kehendakNya. artinya tidak ada kemaslahatan ataupun kemudharatan yang terjadi kecuali dengan kehendakNya. 4. terhadap Mitos dan adat yang berada dalam masyarakat saya mensikapinya secara pribadi sebagai berikut: 4.a. Adat yang tidak bertentangan dengan agama dan menurut saya baik boleh saja dilakukan. misal bila kita pindah rumah kemudian mengadakan selamatan, kalo diniati sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah dan sodaqoh kepada para tetangga baru dan untuk menambah erat tali silaturrahmi, menurut saya itu baik saja bahkan bernilai ibadah. 4.b. Adat yang bertentangan dengan agama seyogyanya di hindari atau bila itu mengakar kuat dalam masyarakat bila memungkinkan kita melakukan Demitologi (Islam doktrin dan Peradaban; Nurkholis majid) sebagaimana yang dilakukan para wali songo dalam menghadapi budaya Jawa kuno. 5. Terhadap Mitos2 orang hamil secara khusus saya mengambil sikap: 5.a. adat yang tidak masuk akal atau belum ada penjelasan yang cukup saya bersikap tidak mempercayainya, misal kemana mana bawa gunting, sering mengucapkan "amit2 jabang bayi" (jawa), atau "Ting-Bating" (banten). mending sering mengucapakan "subhanallah, istighfar,dll" yang jelas mengandung unsur ibadah. 5.b. Terhadap adat yang mengatakah bahwa sang suami jangan menyembelih binatang, memancing, bersikap kasar kepada orang lain atau binatang, menurut saya baik saja. tapi kalo kita mengikutinya jangan karena takut "kualat oleh nenek moyang", tapi karena nilai2 itu juga diajarkan dalam agama kita. 6. Saat istri kita hamil, berarti dalam rahimnya telah tertanam calon manusia yang akan menjdi tanggung jawab kita untuk mendidik dan membesarkannya. dan pendidikan itu dimulai sejak bayi itu dalam kandungan, bahkan dalam islam.. saat berhubungan suami istri pun disunnahkan untuk berdo'a.. agar janin yang tertanam dilindungi oleh Allah dari gangguan syetan, dan saat baru lahir disunnahkan untuk di Adzani dan di iqomat-i di telingan kanan -kirinya. Saya pernah mendapatkan nasehat dari dokter kandungan yang menangani kehamilan istri saya, bahwasanya saat seorang ibu hamil, apapun yang dilakukan oleh orang tua si calon bayi baik bapak terutama ibu yang lagi hamil itu berpengaruh besar terhadap keadaan si bayi, misal bila ibunya suka marah2, malas, manja dll sikap negatif , jangan menyalahkan tuhan kalo nantinya anak yang dilahirkannyapun bersifat demikian, tapi bila saat hamil sang ibu atau ayah bersikap rajin, tekun, selalu beribadah dan mendo'akan anak yang dalam kandungan serta prilaku positif lainnya, jangan heran bila anak yang dilahirkannyapun akan bersifat demikian. tapi toh apapun yang terjadi semuanya adlah kehendak Allah swt. dan hanya kepadaNyalah kita berserah diri. Mohon maaf bila banyak kesalahan Waallohu a"lam bi sowab... Wassalamu'alaikum wr.wb. Abdul Basit Mukaffi -------------------------------------------------------------- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]