Mba, aku juga pake pil kb.....
itu karena aku takut untuk spiral.....:)
u/ hal lupa, aku suka lupa ampe 2 harian.....so far aman, hubungan ama suami
juga termasuk jarang........
tp pernah pas abis pilnya en di luar juga pas gak ada, ternyata ampir 2
minggu aku ambil tenang aja, ternyata kok gak mens, eh....hamil lagi,
kesundulan deh kasusnya.....hi..hi...
padahal kakaknya baru 8 bulan waktu itu, u/ kasus bercak bukan mens, jujur
aku lupa..tp siklus sih teratur yah....
pil emang harus tertib mba, kalo' gak kacau deh......
tp mau nya sih abis lahiran ini aku pil lagi...hi..hi...takut sih pake
spiral....:)
sorry kalo' gak bantu yah....thx.....

-----Original Message-----
From: Icho [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, 05 August, 2003 5:48 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Tanya KB Pil


Dear Ayah bunda..

Saya mau tanya, baru 3 bulan ini saya melahirkan dan dianjurkan untuk
sementara oleh DSOG untuk KB dengan Pil alasannya karena saya masih memberi
ASI pada bayi saya.
Masalahnya, dalam satu bulan itu saya suka lupa / tidak pernah full minum
Pil KB ada 1 atau 2 hari yang terlewat.
kira2 ada masalah engga ya kalau minum obatnya kelupaan tapi pada saat
kelupaan itu tidak campur dengan suami ? apakah bisa gagal KB ?
Selain itu, bagaimana dengan siklus menstruasinya ? rasanya koq malah engga
bener ya ?
Saya mulai minum Pil KB Bulan Akhir Mei, Junidan Juli hanya satu kali mens,
itu pun hanya sedikit bercak2 tidak seperti normalnya menstruasi.
atau saya harus beralih ke alat kontrasepsi lain yang lebih aman ?
kira2 alat konstrasepsi apa ya yang paling aman.

Segini dulu pertanyaan dari saya, semoga teman2 dapat membantu, mohon maaf
jika kata2nya vulgar.

Terima kasih
Ibunya Della





----- Original Message -----
From: "Jacobz, Femmy X" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, August 05, 2003 5:06 PM
Subject: [balita-anda] TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT SEBAGAI OBAT : KTO KARYASARI


dear all,

asyik ya acaranya Sabtu kemarin ? sayang sekali saya gak bisa ikutan,
soalnya ikutan ke Kebun Tanaman Obat Karyasari di Leuwiliang, Bogor. Tapi
saya juga mau bagikan apa yang saya dapat kemarin, kali aja bermanfaat buat
keluarga. Tapi maaf belum semuanya selesai diketik.

salam,
mamanya Callis

BAB I. TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT SEBAGAI OBAT

A. Latar Belakang

Tumbuhan berkhasiat obat telah lama digunakan nenek moyang kita dan
memberikan hasil yang baik bagi pemeliharaan kesehatan dan pengobatan.
Selama berabad-abad tumbuhan tersebut diandalkan sebagai obat untuk berbagai
penyakit. Catatan sejarah menunjukkan bahwa dulu masyarakat umumnya paham
tentang tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat dan juga paham cara
penggunaannya sebagai obat. Sumber pengetahuan itu berasal dari orang tua
dan tabib serta ulama dan pendeta.
Pengetahuan tentang tanaman obat yang tertulis diperoleh dari
pengalaman tabib berdasarkan pengetahuan dari negara lain seperti Cina dan
India. Hal ini merupakan konsekuensi karena negara Indonesia sebagai tempat
persinggahan orang asing dalam perjalanan ke tempat lain. Sehingga
pengetahuan tentang tanaman obat masyarakat kita tidak jauh berbeda dengan
pengetahuan serupa dari masyarakat Cina dan India.
Dengan masuknya system pengobatan modern di negara kita yang dibawa
oleh bangsa Belanda dan kemudian diperkenalkan kepada masyarakat kita,
antara lain dengan didirikannya sekolah Dokter Jawa tahun 1908, maka
pengetahuan dan praktek pengobatan dengan tanaman obat secara bertahap dan
sistematis ditinggalkan. Pengetahuan tradisional dengan tanaman obat
dianggap kuno, berbahaya, tidak higienis, tidak masuk akal dan bodoh. Oleh
karena itu orang yang berpendidikan selayaknya tidak menggunakan bahan-bahan
itu lagi tetapi harus menggunakan obat-obat modern. Hal ini dilakukan tanpa
sama sekali menghargai bahwa pengetahuan tentang tanaman obat telah lama
menjadi andalan dalam pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit. Dengan
perkembangan pendidikan "model barat" maka kita menjadi semakin jauh
meninggalkan pengetahuan dan cara-cara pengobatan menggunakan tanaman obat.

Apakah Semua Meninggalkan Tanaman Obat
Di negeri timur seperti Jepang, RRC, Taiwan dan Korea hal semacam
itu tidak terjadi. Pengobatan modern dengan menggunakan bahan-bahan kimia
dan peralatan modern terus dikembangkan demikian juga pengobatan tradisional
menggunakan tanaman obat terus dipelihara dan dikembangkan. Penggunaan
tanaman obat menjadi suatu alternatif bagi pasien. Artinya pasien bisa
memilih menggunakan obat modern (kimia) atau obat tradisional dari tumbuhan.
Obat dari tumbuh-tumbuhan tersebut biasa diresepkan oleh dokter dan
digunakan di rumah sakit.
Upaya dari beberapa ahli kedokteran seperti Dr. Seno Sastroamidjojo,
J. Kloppenburgh - Versteegh untuk mempertahankan penggunaan tanaman obat ini
tidak berhasil karena kurang mendapat dukungan pemerintah saat itu.
Alasannya antara lain karena cara memperoleh dan menggunakan tanaman obat
ini dirasakan kurang praktis disbanding dengan obat modern. Selain tokoh
tersebut, Rumah Sakit Bethesda pada awal kemerdekaan pernah menggunakan
tumbuhan berkhasiat obat sebagai obat. Hal itu tampaknya dilakukan karena
terbatasnya ketersediaan obat kimia. Tetapi kemudian hal itu tidak
dilanjutkan lagi tanpa alasan yang jelas.

B. Penggunaan Obat Herbal dalam Pengobatan Penyakit
Terdapat banyak alasan mengapa orang mulai kembali menggunakan obat herbal
(obat alami dari tumbuhan) untuk penyembuhan penyakit.

Di antara alasan tersebut adalah kekurangan dan kelemahan obat kimia yang
dapat berupa :
1. sering menimbulkan efek samping negatif baik secara langsung maupun
terakumulasi. Hal ini terjadi karena tubuh bersifat organis dan bukan
seperti tabung reaksi. Sehingga tubuh tidak murni (campuran dari berbagai
senyawa) sedangkan obat kimia umumnya senyawa organic (tersusun dari senyawa
karbon murni). Oleh karena itu sebenarnya bahan kimia itu bukan materi yang
cocok untuk tubuh sehingga sering dikatakan "obat itu racun".
2. sering tidak atau belum bisa secara efektif menyembuhkan penyakit2
tertentu seperti kanker, stroke, aids, dll.
3. harga cenderung tinggi karena mahalnya biaya distribusi dan diimpor
baik dalam bentuk obat maupun bahan baku obat.

Berdasarkan kenyataan kelemahan obat kimia tersebut maka saat ini konsep
untuk "kembali ke alam" (back to nature) dalam bidang pemeliharaan kesehatan
dan pengobatan semakin meningkat. Tumbuhan berkhasiat obat ini memiliki
beberapa kelebihan walaupun penggunaannya masih terkesan kurang praktis.
1. Efek samping tanaman obat ini tidak ada jika digunakan sesuai
anjuran.
2. Efektif untuk menyembuhkan penyakit tertentu yang sulit disembuhkan
dengan obat2 kimia (modern) seperti kanker, tumor, darah tinggi, darah
rendah, diabetes, hepatitis, stroke, sinusitis, herpes, bau badan, bisul dan
lain-lain.
3. Murah mengingat umumnya bisa ditanam sendiri di pekarang rumah,
sebagian besar bahkan bisa ditemukan tumbuh liar di sekitar kita.
4. pengobatan umumnya dapat dilakukan oleh anggota keluarga sendiri
tanpa harus selalu bergantung pada bantuan orang lain.

Kesadaran akan kenyataan di atas maka pemakaian tanaman obat mulai diterima
kembali oleh masyarakat sebagai pengobatan alternatif dan cara pemeliharaan
kesehatan yang alamiah dan aman.

C. Pengertian Pengobatan Alternatif
1. Penderita penyakit tertentu yang serangannya masih dalam tahap awal
dapat memilih untuk menggunakan pengobatan dengan tanaman obat guna mencegah
berkembangnya penyakit dan menghilangkan gejala yang ada. Pilihan ini bisa
menjadi yang terbaik karena biayanya relatif murah.
2. Penderita penyakit yang sudah parah dan harus menghadapi tindakan
medis yang drastic seperti pembedahan, amputasi atau penyinaran radioaktif
dapat memilih menggunakan pengobatan dengan tanaman obat untuk menghindari
tindakan tersebut.
3. Penderita penyakit yang menurut dokter sudah tidak dapat ditolong
lagi (dokter sudah angkat tangan) masih tetap dapat berusaha menyembuhkan
diri sendiri dengan tanaman obat.

D. Peranan Kebun Karyasari dalam Pengembangan Obat Herbal
Karyasari berusaha memberikan sumbangsih kepada masyarakat dengan
menyediakan tanaman obat dengan tujuan :
1. membantu keluarga untuk membuat koleksi tanaman obat di pekarangan
yang dikembangkan guna kepentingan pemeliharaan kesehatan dan pengobatan
penyakit.
2. membantu kegiatan ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita yang memiliki
program pengembangan Apotik Hidup untuk kebutuhan bersama.
3. membantu perusahaan farmasi dalam mengembangkan koleksi tanaman obat
untuk kepentingan penelitian atau penyediaan bahan baku obat.
4. menyediakan tanaman segar atau kering sebagai obat untuk dikonsumsi
langsung oleh penderita penyakit tertentu.
5. menyediakan tanaman obat kering dan segar untuk dokter dan pengobat
tradisional guna membantu kegiatan praktek.
6. menyediakan tanaman obat untuk kepentingan penelitian dari lembaga
penelitian dan perguruan tinggi.

Untuk membantu konsumen dalam memahami dan mengenal tanaman obat maka setiap
pembelian tanaman disertai dengan cuplikan literature yang menguraikan
tanaman tersebut menyangkut sifat, kegunaan, cara pakai dan budidayat secara
singkat.

E. Pengertian Obat Menurut Departemen Kesehatan RI
1. Obat Modern : adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk
perlakukan pengobatan yang berfungsi untuk mencegah, menghilangkan,
mengurangkan atau menyembuhkan suatu penyakit, luka, kelainan badaniah,
rohaniah serta mempelok badan atau anggota badan. Obat modern berasal dari
produk kimiawi/sintetik yang berkhasiat dan keamanannya telah terbukti
secara ilmiah. Semuanya harus didasarkan pada hasil penelitian dan harus
bisa dipertanggung-jawabkan secara rasional melalui kaidah keilmuan.
2. Obat Tradisional (Jamu) : adalah obat jadi atau obat terbungkus yang
berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan
galeniknya atau campuran bahan2 tersebut yang belum ada data klinisnya dan
penggunaannya untuk kesehatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional atau
jamu berasal dari alam dan khasiatnya belum terbukti secara ilmiah. Selama
ini penggunaannya hanya didasarkan pada data empirik semata, yaitu data
pengalaman seseorang yang telah mengalami penyembuhan setelah minum jamu.
Sekalipun banyak orang meyakini khasiat jamu tetapi kalangan dokter belum
bisa menganggapnya sebagai obat layaknya obat modern. Oleh karena itu jamu
oleh kalangan kesehatan modern dikategorikan sebagai kelompok sarana
pengobatan alternatif. Di luar negeri obat tradisional yang berasal dari
tumbuhan disebut sebagai Medial Herbs.
3. Fitofarmaka : adalah obat alamiah yang bahan bakunya berupa
simplisia yang telah mengalami standarisasi memenuhi persyaratan buku resmi,
telah dilakukan penelitian ilmiah atas bahan baku sampai dengan sediaan
galeniknya, serta kegunaan dan khasiatnya jelas berdasarkan kaidah
kedokteran modern. Keberadaan fitofarmaka sebagai obat telah dapat diterima
oleh kalangan praktisi kesehatan.

F. Petunjuk Penggunaan Tanaman Obat
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dari penggunaan tanaman obat maka ada
hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Identifikasi : harus dilakukand engan hati-hati karena banyak
tanaman obat yang mirip.
2. Penggunaan nama tanaman yang baku adalah nama ilmiah (nama latin),
nama daerah sering rancu dan tumpang tindih.
3. Pencucian dan pengeringan : dilakukan dengan air bersih yang
mengalir. Pengeringan secara perlahan. Proses pengeringan dimulai dari :
penirisan (kering angin), kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari
langsung atau oven (50C) hingga kadar 12-14 persen. Untuk bagian tanaman
tertentu seperti umbi perlu dipotong tipis untuk mempercepat pengeringan.
Oven yang digunakan sebaiknya yang bersumber dari tenaga listrik.
4. Penggunaan tanaman obat harus memperhatikan sifat dan rasa tanaman :
- sfiat : dingin, sejuk, hangat dan panas
- rasa : pedas, manis, asam, pahit, asin dan tawar
5. Merebus tanaman obat
- Bahan tanaman bisa tunggal atau ramuan, dan harus dalam kondisi
bersih (kering atau segar), utuh atau dalam bentuk irisan.
- Tempat merebus jangan menggunakan bahan yang terbuat dari logam.
Gunakan tempat merebus dari bahan tanah, keramik ataupun email.
- Cara merebus : setelah bahan bersih taruh di tempat perebusan
(panci), tambahkan air sebanyak rencana minum (2-3 gelas), berilah tanda
pada permukaan air kemudian tambahkan air yang sama banyak ke dalam panci
perebus. Nyalakan api besar hingga mendidih dan setelah mendidih biarkan
selama 5-10 menit. Kecilkan api dan biarkan air menguap hingga menyentuh
tanda yang dibuat.
6. Waktu minum obat :
- Satu jam sebelum makan (bila obat tidak merangsang lambung)
- Waktu perut kosong (untuk obat yang bersifat tonik)
- Sebelum tidur (untuk obat yang bersifat menenangkan/sedatif)
- Obat diminum selagi hangat untuk penyakit sindroma dingin
- Obat diminum setelah dingin untuk penyakit sindroma panas
- Obat yang "beracun" diminum sedikit demi sedikit tapi sering
Untuk penyakit kronis penggunaan obat harus secara teratur dan bilaman perlu
obat bisa diminum seperti minum teh
7. Cara meminum : satu dosis sehari dibagi untuk 2-3 kali minum.
8. Lama pengobatan : penggunaan tanman obat untuk penyembuhan penyakit
berlangsung lama karena sifatnya yang konstruktif namun pasti. Sifatnya
mengobati sumber rasa sakitnya dan tidak hanya gejalanya saja yang
dihilangkan.


BAB II. MENGENAL TANAMAN OBAT

1. BIDARA UPAS (Merremia mammosa (Lour.) Hall. )

Bidara Upas tumbuh di Jawa, Bali, Maluku, Madura. Tanaman melilit mencapai
tinggi 3-6 m, umbi berkumpul di dalam tanah. Helai daun tidak berbentuk
perisai, pangkal daun 5-12 cm, lebar 4-15 cm. Bunga paying menggarpu,
mahkota bunga berwarna putih, berbentuk bundar telur atau lonjong. Nama
daerahnya blamar atau widara upas.
KLASIFIKASI : Bidara upas disebut Merremia mammosa (Lour.) Hall.f. atau
Batatta mammosa Rumph termasuk ke dalam famili tumbuhan Convolvulaceae.
SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah
diketahui, antara lain : damar, resin, pati, zat pahit. Getah segar
mengandung zat oxydase.
EFEK FARMAKOLOGI : Tumbuhan ini bersifat : anti radang, menghilangan sakit
(analgetik), menghilangkan bengkak, pencahar, menetralkan racun, penyejuk.
Bagian yang digunakan : umbi.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
1. Radang usus buntu. Umbi ¼ dicuci bersih lalu diparut dan diremas
dengan 1 sendok makan air gula, kemudian diperas dan disaring lalu diminum
sehari 2 kali. Jika usus buntu akut bidara upas dicampur dengan rumput
mutiara dan sambiloto (Saran 3x1 kapsul per hari, minum banyak air).
2. Muntah darah, thypus. Umbi segar, bersih, diparut, peras sampai 1
gelas kecil, minum. (Saran 3x1 kapsul per hari, minum banyak air).
3. Difteri. Umbi segar, cuci, parut, peras, sampai 1 gelas kecil. Pakai
kumur2 2-3 menit, telan.
4. Kencing manis. Umbi segar 100 gram, cuci bersih, parut, peras. Minum
setiap pagi. (Saran kapsul 3x3 kapsul per hari, minum banyak air).
5. Kanker, kusta,. Spt. Benjolan pada payudara. Umbi segar ¾ jari,
cuci, parut, tambah 4 sendok makan air matang, peras, airnya tambahkan 2
sendok makan madu (untuk pembangkit selera). Airnya bagi 3 minum per hari,
ampasnya tempelkan ke bagian yang sakit. (Saran 3x1 kapsul per hari, minum
banyak air).
6. Batuk rejan. Umbi segar ½ jari, parut, remas dg 2 sm air dan 1 sm
madu, peras, saring, minum, lakukan 2 kali sehari (Saran 3x1 kapsul per
hari).
7. Batu kandung kencing/kencing batu. Umbi bidara upas 10 g, daun kumis
kucing 10 g, daun kejibeling 15 g, dicuci lalu umbi dipotong2 seperlunya.
Rebus dengan 1 liter air sampai tersisa 150 cc. Setelah dingin disaring,
diminum. Sehari 3 x 50 cc.
8. Syphilis (lues) : Umbi segar 1 jari diparut, tambah 2 sm air dan 1
sm madu, peras, saring, minum. Lakukan 3x sehari. (Saran 3x1 kapsul
perhari).
9. Luka-luka di kulit. Umbi segar dicuci lalu diiris tipis2, letakkan
di atas luka.

CARA BUDIDAYA : Perbanyak tanaman menggunakan stek batang atau menanam
umbinya. Pemeliharaan tanaman dibutuhkan cukup air atau menjaga kelembaban
tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar.



2. CAKAR AYAM
(Selaginella doederleinii Hieron)

Tumbuhan ini termasuk divisi Pteridophyta yaitu paku-pakuan. Banyak
tumbuh pada tebing2, jurang dan tempat2 teduh berhawa dingin, di ketinggian
<750m dpl. Batang tegak, tinggi 15-35 cm, akar keluar pada percabangan.
Daunnya kecil2, panjang 4-5 mm lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing,
pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda.
Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai ke percabangannya yang
menyerupai cakar ayam dengan sisik2nya.

KLASIFIKASI : Cakar ayam disebut Selaginella doederleinii Hieron, termasuk
ke dalam famili tumbuhan Selaginellaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama
daerah rumput solo atau cemara kipas gunung.
SIFAT KIMIAWI : Knadungan kimia tumbuhan ini yang sudah diketahui antara
lain : Saponin, Phytosterol dan Alkaloid.
EFEK FARMAKOLOGIS : Tumbuhan ini bersifat : antipiretik (penurun panas),
anti toxic, anti kanker (antineoplastik), hemostatik (menghentikan
pendarahan), anti bengkak (anti oedem). Pembersih darah, stomakikum. Dalam
farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki rasa manis dan sifat hangat.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Efek farmakologi ini diperoleh dari
penggunaan seluruh tanaman, pemakaian kering atau segar.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literature yang mencatat pengalaman secara
turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat
menyembuhkan penyakit2 sbb :
1. Kanker (Kanker rahim, kanker nasopharynx, kanker paru,
Chorioepithelioma, Choriocarcinoma). Tanaman 60 gram direbus selama 3-4 jam
dengan api kecil, minum setelah dingin. Atau 18 tablet decancerlin (= 60
gram tanaman) diminum sehari 3x6 tablet. (Saran 3x3 kapsul per hari, minum
banyak air).
2. Infeksi saluran nafas (Batuk, radang paru, radang amandel
(tonsillitis), serak, bronchitis). Tanaman lengkap 30 gram, direbus, minum
(Saran 3x3 kapsul per hari, minum banyak air).
3. Jari tangan bengkak. Dilumatkan, temple ke tempat yang sakit.
4. Tulang patah (juga fraktur dan rematik). Tanaman 15-30 gram kering
direbus, minum. Untuk obat luar dilumatkan dan ditempelkan ke tempat yang
patah, bila patahnya tertutup dan posisi tulang baik.
5. Hepatitis, cholecytitis, cirrhosis (pengecilan hati), perut busung
(ascites), infeksi akut saluran kencing. Rebus tanaman kering 15-30 gram
selama 3-4 jam, minum (Saran 3x2 kapsul per hari, minum banyak air).

CARA BUDIDAYA :  Perbanyak tanaman menggunakan stump. Stump diperoleh dengan
mencabut tumbuhan liar dan dipindahkan ke tempat budidaya. Pemeliharaan
tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan
penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar.
Catatan : tanaman ini juga telah ada dalam bentuk obat suntik dan kapsul.

(Bersambung....)


-----Original Message-----
From: Bunda Nisa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, July 29, 2003 3:11 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] FG BA di KFC sabtu kemaren


Ada yang mau nambahin keceriaan kita sabtu kemaren ???

Briliyanti Dwiwiranti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:From:
Briliyanti Dwiwiranti

To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: FG BA di KFC sabtu kemaren
Date: Tue, 29 Jul 2003 11:29:25 +0700

Family Gathering yang diadakan kemaren hari sabtu jam 14.00 - 16.00 di KFC
cukup seru (seru banget malah...) Yang ikutan 33 keluarga. Anak-anaknya
kurang lebih 36 anak.




----------------------------------------------------------------------------
----


> ---------------------------------------------------------------------
>
> >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
>
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>


---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke