Mbak Lia Waktu hamil Kavin dulu aku sempat flek 2 kali yg pertama di minggu ke-26 n yg kedua di minnguu ke 28 puji Tuhan sihh si baby gpp..flek or perdarahannya krn hormonal n akibat mulut rahimku yg pendek solusinya selain bedrest, ga boleh kegoncang-goncang , n ga boleh berhub suami istri sampe lahiran ntar
Kasus flek or perdarahan selama kehamilan mahh beda2.. n penangannya juga beda2.. ini aku Bantu dg artikel yaaa From: Tonang D Ardyanto <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu Apr 6, 2006 8:43 am Subject: Re: [sehat] Nanya lagi tentang pendarahan... Pada 4/05/06 11:42AM, "ibnu malik" menulis : > dear all... > saya ibnu,istriku lagi hamil 6 bulan... > Mo sharing neh..pada ibu2 yang punya pengalamannya tolog kasih masukan > ya...diawal kehamilan istriku mengalami pendarahan yang cukup serius.. > tapi alhamdulillah baby nya masih bisa diselamatkan.. > Dari hasil pemeriksaan Dsog menyarankan istri harus istirahat totla sampe > kelahiran.. > kemaren2 istri dikasih obat penguat janin Pregnolin, penambah darah Dasabion, > dan Kalsium Calk..tanya?apa obat2 itu ga berbahaya buat janin, setahu saya > kalo ibu hamil kan ga boleh makn obat2an, cukup dengan yang natural saja? Tapi maaf Pak, bukankah kehamilan yang "natural" juga tanpa perdarahan? Adanya perdarahan pada kehamilan harus dianggap serius sampai terbukti tidak masalah. Kalau ditanya "apakah obat-obat itu berbahaya" : relatif tidak. Kalau ditanya "apakah perlu" : kondisional. Tergantung kondisi Ibu dan kehamilannya. Ada perdebatan soal perlu tidaknya obat semacam pregnolin -berisi hormon - dalam kasus ancaman aborsi (adanya perdarahan termasuk salahsatu tanda yang harus diwaaspadai Pak), karena itu saya melihat ini kondisional. Misalnya pada kasus seperti Mamakavin tersebut. Yang di bawah ini ya tergantung kondisinya Pak, silakan diskusi dengan dokternya. > Yang mo saya tanyakan.. > Apakah memang istri harus bedrest total ga boleh ngapa2in? > klo menurut yang saya tahu memeasuki trimester II dan III kan ibu hamil harus sering2 gerak pagi atao sore biar proses kelahirannya lancar... > Pada 4/05/06 14:31PM, "mamakavin" menulis : > periksa dalam itu sang dokter memasukkan jari ke dalam vagina utk melihat kondisi leher rahim, kondisi bsr panggul dari sini kadang DSOG bs memberikan masukkan ttg persalinan normal.. > periksa dalam juga dilakukan saat proses lahiran..utk memantau bsrnya bukaan..begitu sependek pengetahuanku.. Yang diceritakan Ibu ini "bagian kecil" dari pemeriksaan dalam. Istilah "belanda"nya Vaginal Toucher, istilah generalnya Vaginal Examination. Tujuannya banyak, intinya memeriksa organ reproduksi mulai dari bagian luar sampai yang dalam (mahasiswa kedokteran harus hafal persis apa yang harus ditulis di laporan kalau melakukan pemeriksaan ini, tidak boleh ada yang terlewat satu kata sekalipun hehehe ...) Pemeriksaan bisa menggunakan "dua tangan" tidak hanya "dua jari" (istilahnya bimanual) misalnya menilai besarnya uterus, menentukan posisi kepala janin. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan : 1. Pemeriksaan dalam pada proses persalinan, manfaatnya banyak, tetapi juga ada risiko menjadi sarana kontaminasi. Karena itu ada aturan ketat (ada istilah 10-P) sebelum melakukan vaginal toucher. 2. Adanya kelainan seperti placenta previa yang diketahui dari USG, menjadi kontra-indikasi pemeriksaan dalam, karena risiko memancing perdarahan saat proses persalinan. 3. Adanya kecurigaan chorio-amnionitis (infeksi pada dinding dan cairan ketuban) juga sangat diperhatikan, karena tindakan pemeriksaan dalam bisa menambah risiko infeksinya. 4. Pada kasus "nyeri akut" perut kanan-kiri bawah, pemeriksaan dalam vagina kadang dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan proses akut di organ reproduksi (torsi kista ovarium, KET). Jangan khawatir kalau timbul "nyeri" saat diperiksa pada kondisi ini, karena justru itu untuk meyakinkan dimana sebenarnya rasa nyeri tersebut berasal (apakah usus buntu, apakah dari organ reproduksi). 5. Pemeriksaan dalam tidak selalu dengan jari, tapi ada alat tersendiri. Karena itu, bila SpOG hendak melakukan pemeriksaan dalam, ada baiknya Ibu/suami berdiskusi : apa indikasi dan tujuan pemeriksaan tersebut. Bukan untuk membantah, tetapi agar kita tahu persis apa yang ingin dicapai (misalnya, tahu bahwa akan timbul nyeri dan justru itu yg ingin dibuktikan). Tambahan soal perdarahan (bukan pendarahan) : Di minggu-minggu pertama kehamilan, kadang timbul sedikit perdarahan, yang kalau dihitung-hitung cocok dengan siklus menstruasi seandainya tidak hamil. Ada istilah "Hartman Syndrome". Saat itu keseimbangan hormonal tubuh belum sepenuhnya pada posisi hamil, sehingga masih terjadi sedikit darah "SEPERTI" menstruasi. Biasanya hanya spotting (flek) dan durasi singkat 1-2 hari. Karena itu, kadang SpOG tidak menemukan masalah, hanya diminta istirahat, dan perdarahan spotting tersebut berhenti sendiri. Tetapi ini tidak mengubah klausul bahwa : setiap perdarahan dalam kehamilan harus dianggap serius, sampai terbukti tidak. -- tonang dokter umum Waspadai Flek dan Perdarahan Rina Sofiany Fri, 08 Apr 2005 00:25:19 -0700 Waspadai Flek dan Perdarahan Penulis : Disadur dari Tabloid Ibu & Anak Flek kadang terjadi di awal kehamilan namun, kalau terjadi perdarahan harus di anggap serius. flek dapat berupa garis kemerahan atau kecoklatan, berbeda dengan perdarahan yang ditandai dengan jumlah darah yang banyak dan berwarna merah segar. Salah satu penyebab flek yaitu ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel dan menggali dinding rahim. Flek ini sangat sedikit merah dan cepat berhenti. Hal ini disebut flek inplantasi Flek pada trimester pertama berbeda dengan trimester kedua atau ketiga. Pada trimester pertama bisa menjadi tanda awal keguguran atau kehamilan ektopik terutama jika disertai sakit atau kram di daerah perut. Pada trimester kedua dan tiga flek dapat menjadi tanda adanya plasenta previa (letak plasenta terlalu ke bawah), plasenta solutio (plasenta lepas dari dinding rahim), keguguran terlambat, gangguan pembekuan darah, atau persalinan prematur. Ibu dikatakan mengalami abortus imminens bila hanya terjadi flek tidak terjadi mulas dan tidak ada pembukaan mulut rahim. Namun jika jumlah darah semakin banyak dan mulas makin sering sehingga mulut rahim membuka tapi hasil konsepsi (janin) masih dalam rahim, ibu dikatakan mengalami abortus insipiens. Dan jika sebagian hasil konsepsi telah keluar disebut abortus in komplet. Pada dua keadaan terakhir ibu harus menjalani dilakukan kuretase untuk mengeluarkan dan membersihkan semua hasil konsepsi. Sekitar 25% wanita hamil mengalami flek atau perdarahan, dan sekitar 50% dialami oleh wanita yang keguguran. Namun jika di USG dan ada degup jantung janin di minggu 7-11 kehamilan peluang untuk meneruskan kehamilan lebih tinggi dari 90%. Jika ibu hamil mengalami flek atau perdarahan, mungkin perlu dilakukan beberapa pemeriksaan untuk memastika calon ibu dan bayi baik-baik saja. Artikel ibu & anak Edisi No. 257 Thn V 30 Oktober 2003 Minggu 42 www.keluargarustamaji.blog.com UcimamaKavin+dede di peyut 29 minggu --- Juwita Petralia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Dear Moms, > > Share donk..ada gak yg selama hamil trus sering > keluar flek coklat atau > merah muda.. > Atau sempet kayak mens dikit... > Aku hamil 9 minggu..dan lagi flek seperti di > atas...Hamil anak kedua. > Terus terang yg pertama seperti itu. Tapi aku bed > rest..Pengennya yg > kedua gak gitu lagi. > > Ada gak yg pernah flek tapi gak harus bed rest ??? > Please pencerahannya..akau binun bgt..tapi kata > dokter gak boleh > stress.. > > Lia > > > Uci mamaKavin http://oetjipop.multiply.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com -------------------------------------------------------------- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]