Ini aku ada 2 artikel smoga bisa membantu.. HIPERAKTIF ATAU AKTIF... APA BEDANYA?
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ Anak aktif memiliki kecenderungan menjadi anak cerdas. Sedangkan si hiperaktif menunjukkan adanya disfungsi neurologis. Inilah penjelasan selengkapnya. ANAK HIPERAKTIF SIMAK kata Sani Budiantini Hermawan, Psi., "Ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif merupakan turunan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder atau ADHD," Psikolog dari Klinik Empati Development Center, Jakarta ini melanjutkan, gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada sistem saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Ada juga penyebab lainnya, yakni: temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak serta epilepsi. Bisa juga kondisi gangguan di kepala, seperti gegar otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan. CIRI-CIRI ANAK HIPERAKTIF * Tidak Fokus Anak dengan gangguan hiperaktivitas tidak bisa berkonsentrasi lebih dari lima menit. Dengan kata lain, ia tidak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan perhatiannya kepada hal lain. Misalnya, ketika anak sedang bermain mobil-mobilan kemudian datang anak lain membawa bola, anak akan langsung mengubah fokus perhatiannya ke bola tersebut. Atau ketika yang bersangkutan sedang menyelesaikan pasel kemudian mendengar suara dari arah lain, ia akan mengalihkan perhatiannya dan melupakan pasel yang sedang dikerjakannya. Anak pun akan berperilaku impulsif, seperti selalu ingin meraih dan memegang apa pun yang ada di depannya. "Namun, ia memegang tanpa tujuan. Jadi asal pegang saja kemudian diletakkan kembali atau malah dibanting hingga rusak," ujar Sani. Tak hanya itu, anak dengan gangguan hiperaktivitas tidak memiliki fokus jelas. Dia berbicara semaunya berdasarkan apa yang ingin diutarakan tanpa ada maksud jelas sehingga kalimatnya seringkali sulit dipahami. Demikian pula pola interaksinya dengan orang lain. Biasanya yang bersangkutan selalu cuek kala dipanggil sehingga orang tua sering mengeluh kalau anaknya pura-pura tidak mendengar. Dengan perilaku seperti ini, anak cenderung tidak mampu melakukan sosialisasi dengan baik. * Menentang Anak dengan gangguan hiperaktivitas umumnya memiliki sikap penentang/pembangkang atau tidak mau dinasehati. Misalnya, penderita akan marah jika dilarang berlari ke sana kemari, coret-coret atau naik-turun tak berhenti. Penolakannya juga bisa ditunjukkan dengan sikap cuek. * Destruktif Perilakunya bersifat destruktif atau merusak. Ketika menyusun lego misalnya, anak aktif akan menyelesaikannya dengan baik sampai lego tersusun rapi. Sebaliknya anak hiperaktif bukan menyelesaikannya malah menghancurkan mainan lego yang sudah tersusun rapi. Terhadap barang-barang yang ada di rumah, seperti vas atau pajangan lain, kecenderungan anak untuk menghancurkannya juga sangat besar. Oleh karena itu, anak hiperaktif sebaiknya dijauhkan dari barang-barang yang mudah dipegang dan mudah rusak. * Tak kenal lelah Anak dengan gangguan hiperaktivitas sering tidak menunjukkan sikap lelah. Sepanjang hari dia akan selalu bergerak ke sana kemari, lompat, lari, berguling, dan sebagainya. "Kesannya tidak pernah letih, bergerak terus," ujar Sani. Hal inilah yang seringkali membuat orang tua kewalahan dan tidak sanggup meladeni perilakunya. * Tanpa tujuan Semua aktivitas dilakukan tanpa tujuan jelas. Kalau anak aktif, ketika naik ke atas kursi punya tujuan, misalnya ingin mengambil mainan atau bermain peran sebagai Superman. Anak hiperaktif melakukannya tanpa tujuan. Dia hanya naik dan turun kursi saja. * Tidak sabar dan usil Yang bersangkutan juga tidak memiliki sifat sabar. Ketika bermain dia tidak mau menunggu giliran. "Ketika dia ingin memainkan mobil-mobilan yang sedang dimainkan oleh temannya, dia langsung merebut tanpa ba-bi-bu," komentar Sani. Tak hanya itu, anak hiperaktif pun seringkali mengusili temannya tanpa alasan yang jelas. Misalnya, tiba-tiba memukul, mendorong, menimpuk, dan sebagainya meskipun tidak ada pemicu yang harus membuat anak melakukan hal seperti itu. * Intelektualitas rendah Seringkali intelektualitas anak dengan gangguan hiperaktivitas berada di bawah rata-rata anak normal. Mungkin karena secara psikologis mentalnya sudah terganggu sehingga ia tidak bisa menunjukkan kemampuan kreatifnya. ANAK AKTIF NAH, anak yang hanya sekadar aktif, pada otaknya tidak terdapat gangguan. Hanya saja energi yang terkumpul berlimpah dan si kecil berkeinginan untuk selalu bergerak sehingga ia mempunyai mobilitas yang cukup tinggi dibandingkan anak lain. "Secara kasat mata anak aktif dan hiperaktif memiliki kesamaan perilaku, padahal kalau ditilik lebih lanjut ada perbedaannya," kata Sani. CIRI-CIRI ANAK AKTIF * Fokus (perhatian kuat) Anak aktif memiliki kemampuan kuat untuk memfokuskan perhatian. Ketika bermain pasel misalnya, anak aktif cenderung melakukan problem solving dengan baik. Berbeda dari anak hiperaktif yang umumnya cepat bosan sehingga tidak bisa menyelesaikan atau hanya mempermainkannya saja. * Lebih penurut Sikap menentang pada anak aktif tidak sekuat pada anak hiperaktif. Ia masih bisa diberi tahu dan dapat mematuhinya dengan lebih baik. Misalnya, ketika dilarang untuk tidak merusak mainan dengan memberikan alasannya, anak aktif mau berusaha mematuhi. Mainan, seperti mobil-mobilan atau boneka akan dimainkan sesuai dengan fungsinya masing-masing. * Konstruktif Ketika diberikan mainan, pasel umpamanya, si aktif akan berusaha melakukan hal sesuai permintaan. Setidaknya, ia akan berusaha untuk menyusun secara konstruktif permainan tersebut. Demikian pula terhadap mainan lain, anak aktif mau memelihara dengan baik benda-benda yang dimilikinya. * Ada waktu lelah Anak aktif umumnya memiliki batas mobilitas. Ketika merasa lelah, dia akan menghentikan kegiatannya dan beristirahat. Walau begitu, pada beberapa kasus ditemukan anak aktif yang waktu istirahatnya sangat sedikit sehingga kesannya tidak pernah lelah seperti anak hiperaktif. * Lebih sabar Anak aktif punya kesabaran yang lebih tinggi dibandingkan anak hiperaktif. Ketika menyelesaikan pasel misalnya, anak aktif berusaha dengan keras dan sabar untuk menyelesaikan tugasnya hingga tuntas. Hal ini berkaitan dengan daya kreativitas yang biasanya tidak dimiliki anak hiperaktif. * Intelektualitas tinggi Umumnya, anak aktif punya kecenderungan menjadi anak cerdas. Ia memiliki tenaga, rasa ingin tahu, dan kesempatan yang lebih besar untuk mengetahui hal-hal baru. Sebaiknya kesempatan ini dimanfaatkan orang tua untuk menstimulasi anak dengan sebaik-baiknya. BILA ANAKKU HIPERAKTIF, MAKA 1. Terimalah kondisi anak Inilah hal pertama dan terpenting yang perlu dilakukan orang tua. Bila sudah dapat menerima kondisi anak, orang tua akan lebih baik dalam melakukan penanganan selanjutnya. "Sadari bahwa anak bukan ingin seperti itu melainkan kondisi otaknya yang sudah demikian sehingga muncul perilaku yang kurang positif," tutur Sani. Orang tua penderita pun disarankan untuk tidak menyimpan permasalahannya sendiri. Curhat pada seseorang yang dianggap bisa membantu, meski sekadar untuk mendengarkan cerita, sedikit banyak dapat meringankan beban masalah. "Curhat terkadang bisa menjadi sarana cooling down bagi orang tua sehingga tindakan yang dilakukan lebih lanjut bisa berjalan dengan lebih baik." Kerja sama antara suami-istri harus dijalin dengan baik agar anak dapat tertangani dengan baik. Akan sangat membantu bila anggota keluarga lain, seperti kakek-nenek atau kerabat lainnya memahami apa yang kita hadapi. 2. Perbaiki perilaku anak Hal lain yang perlu penanganan segera adalah perilaku anak yang destruktif agar perilakunya lebih terarah. Untuk ini tentu diperlukan bantuan ahli seperti psikolog. Pada umumnya, saran yang diberikan ahli adalah menyalurkan energi anak pada kegiatan-kegiatan positif yang ia sukai. Bila bosan, ganti dengan yang lain lagi. Intinya, usahakan energinya habis untuk kegiatan yang positif. 3. Terapi Bila gangguan yang dialami tergolong parah, biasanya akan dilakukan terapi perilaku, seperti terapi psikososial, educational therapy, occasional therapy, dan psikoterapi. Dalam terapi seperti itu anak akan diajarkan perilaku mana yang boleh dan tidak. Obat-obatan sedapat mungkin dihindari karena memiliki efek samping, seperti mengantuk, nafsu makan berkurang, sulit tidur, tik (semacam kedutan), nyeri perut, sakit kepala, cemas, perasaan tidak nyaman, serta menghambat kreativitas. Pemberian obat dalam jangka panjang juga bisa menimbulkan efek negatif pada sistem saraf, yakni menyebabkan ketergantungan obat, bahkan sampai ia dewasa. "Obat baru digunakan bila dalam kondisi terpaksa," tandas Sani. 4. Sediakan sarana Untuk mengantisipasi gerakan-gerakan anak dengan gangguan hiperaktivitas yang tidak bisa diam, sebaiknya ruangan untuk anak bermain dirancang sedemikian rupa agar tidak terlalu sempit serta tidak dipenuhi banyak barang dan pajangan. Hal ini untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, seperti anak terbentur, tersandung, atau bahkan memecahkan barang-barang berharga. Bila memang tersedia, halaman luas sangat baik untuk memberikan kebebasan bergerak bagi penderita. LAKUKAN OBSERVASI SEDERHANA Diagnosa pasti apakah seorang anak termasuk hiperaktif atau tidak, harus melalui pemeriksaan ahli seperti dokter atau psikolog. Namun, orang tua bisa melakukan prediksi melalui observasi sendiri. "Ciri-ciri gangguan hiperaktivitas sebenarnya baru terdeteksi jelas saat anak berusia empat tahun atau di usia-usia awal sekolah. Namun, tak masalah bila orang tua sudah melakukan observasi sejak si kecil berusia batita," jelas Sani. Jika orang tua memiliki kecurigaan si kecil mengalami gangguan hiperaktivitas, saran Sani, jangan buru-buru mengambil kesimpulan. Sebaiknya amati terus perkembangannya dan bandingkan dengan anak sebayanya. "Sangat baik bila kita berkonsultasi pada psikolog anak. Kalau didiamkan, anak dengan gangguan hiperaktivitas bisa tumbuh menjadi pribadi yang cepat bosan, jenuh, pencemas, tidak pernah menyelesaikan tugas, antisosial, dan sebagainya." Irfan Hasuki. Foto: Iman/nakita -------------- Anak dengan ADD (Attention Deficit Disorder) dikelas Taekwondo - Diana H Dunlap, PHD Pada beberapa waktu ini berbagai riset telah didedikasikan untuk meng-diagnosis dan menemukan perlakuan yang diperlukan bagi anak dengan masalah ADD. Anak-anak yang didiagnose mengalami ADD cenderung mengalami kesulitan memperhatikan instruksi/petunjuk lisan. Seringkali, anak-anak ini cenderung kehilangan bagian-bagian yang berhubungan dengan tugasnya untuk menyelesaikan atau melaksanakan instruksi bahkan ada kecenderungan menjadi lupa. Beberapa anak-anak dengan ketidakmampuan ini juga menunjukan keadaannya yang sangat aktif secara fisik (hyperaktif) dan/atau perilaku impulsive (meledak : marah dan menangis). Mereka menjadi mudah merasa malu atau panik, menganggu teman lain, mengoceh/ngobrol terus menerus, mengalami kegiatan fisik yang tinggi dan mengalami kesulitan berkegiatan yang perlu mengantri/bergantian. Anak dengan ADD juga ditemukan mengalami kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dengan rekan-rekan bermainnya. Semakin hari semakin bertambah professional yang bergelut didalam penanganan anak dengan ADD atau ADHD yang menyarankan agar anak-anak ini mengikuti program bela diri. Untuk banyak anak ADD, kelas bela diri (dojang) ternyata adalah tempat yang ideal untuk menambah kemampuan berkonsentrasi, mengurangi kebiasaan yang mengganggu, mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan gerak dan termasuk perilaku, memperbaiki kepercayaan diri serta membangun hubungan dengan baik dengan sesama teman. Sebagai seorang Psikolog sekolah bersertifikat, saya seringkali merekomendasikan Taekwondo untuk anak dengan ADD. Sebagai seorang Instruktur Taekwondo, saya telah melihat banyak anak mengalami banyak kemajuan dalam kemampuan berkonsentrasi dan mengendalikan perilaku. Akhirnya, sebagai seorang Ibu dari seorang anak dengan ADD, saya telah melihat pengaruh dari instruksi-instruksi dalam kelas Taekwondo untuk penanganan kesulitan berkonsentrasi serta masalah perilaku yang dijalankan yang ternyata amat mendukung masalah yang timbul dirumah. Orangtua dengan anak ADD harus berhati-hati dalam memilih sekolah Taekwondo. Instruktur pada sekolah ini wajib memiliki dan biasa dengan masalah ADD disamping memiliki ketrampilan, pengetahuan dan cara-cara yang baik di kelas ketika bersama anak-anak ini. Para Instruktur ini haruslah secara rutin meningkatkan kemampuannya bahwa kebutuhan setiap individu yang unik dan memastikan bahwa kebutuhan yang diharapkan dari kegiatan ini benar-benar tersedia. Ukuran satu kelas biasanya 10 sampai 12 pemula adalah jumlah terbaik untuk satu instruktur. Tanda baik juga bisa dilihat jika asisten Instruktur atau calon instrukutr dapat menyediakan pelayanan 1 on 1 ketika diperlukan. Orangtua harus mencari kelas/klub/dojang yang menyatkan disiplin sebagai satu yang paling penting untuk ditegakan namun dengan cara pembentukan atau modifikasi perilaku yang positif. Hal ini tidak untuk mengatakan bahwa seorang Instruktur tidak boleh mendirikan konsenkuensi seperti push ups atau koreksi verbal namun lebih penting adalah ketika koreksi diperlukan maka dukungan atas satu usaha/kemajuan harus juga dirasakan oleh anak. Konsistensi juga adalah komponen kunci lain yang diperlukan dalam penanganan anak ADD.Anak ADD cenderung merespon lebih baik ketika mereka mereka mengetahui apa yang diinginkan dan kapan harus melaksanakan instruksi. Peran Orangtua Ada beberapa cara dapat dikerjakan oleh orangtua dengan anak dengan masalah ADD untuk mendapatkan hasil yang positif dari pengalamannya berlatih di dojang. Yang pertama adalah : hadirlah bersama anak anda secara periodik. Jangan menghukum anak yang mengaitkannya dengan kelas taekwondo . Saya sering mendengar orangtua berkomentar seperti : jika kamu melakukan lagi perilaku buruk itu kamu tidak akan saya ijinkan latihan Taekwondo. Perlu dimengerti bahwa tujuan utama kelas Taekwondo bagi anak adalah membangun disiplin diri dan hormat- tidak ada alasan untuk menggunakan tindakan ini sebagai hukuman. Selanjutnya adalah konsisten untuk membiasakan anak dalam memenuhi jadwal yang ada. Memilih hari dan membuat jadwal untuk mengikuti latihan Taekwondo serta kemudian - membiasakannya untuk memenuhi jadwal tersebut akan membiasakan anak untuk disiplin waktu. Pada hari latihan, misalnya, daripada menanyakan apakah anak kita mau atau tidak untuk latihan sebaiknya anda mempersiapkan segala yang mungkin diperlukannya atau barang-barang yang perlu dibawanya ke dojang. Bantuan anda diperlukan untuk menyimpan baju latihan dan peralatan lainnya. Jaga agar baju latihannya bersih dan masih layak dipakai. Jika perlu belilah satu yang baru untuk cadangan. Tunjukan dukungan anda kepada pelatih anak kita jangan ragu untuk menanyakan saran tentang cara menegakan disiplin pada mereka tentu saja pada waktu yang tepat. Kebanyakan Instruktur senang untuk mengatur pertemuan dengan orangtua siswa untuk masalah-masalah khusus yang dihadapi anak kita. Hargai dan pujilah untuk setiap usaha yang telah diperlihatkannya serta selalu siap untuk membantunya kalau mereka mengalami kesulitan. Dengan cara apapun yang dapat kita kerjakan untuk mendukung pengalaman nya mengikuti latihan Taekwondo dalam hidupnya. Hasil terbaik dari mengikuti latihan adalah, bahwa Taekwondo tidak saja terbukti meningkat kemampuan fisik semata bagi yang mempelajarinya lebih jauh juga latihan ini akan meningkatkan kemampuan berpikir dan semangat hidup. Latihan-latihan Drill yang dibuat dikelas adalah alat yang sangat ampuh untuk menolong anak ADD untuk belajar konsentrasi dengan pikirannya dalam melaksanakan untuk satu tugas disamping meningkatkan kemampuannya berkonsentrasi. http://www.matra88.homestead.com/indonesia1.html --- arni <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Dear Moms and Dads, > > Minta tolong bagaimana cara menangani anak yang > Hyperactive? dan kalau ada yang punya artikel tolong > di send. > > Terima Kasih Uci mamaKavin http://oetjipop.multiply.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com -------------------------------------------------------------- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]