mau nanya nih, 
  Sekarang inikan lagi musin cacar air, yang saya ingin tanyakan bagaimana 
menanggulangi penyakit cacar itu supaya tidak gampang terserang kepada anak 
kita, kedua apakah setelah diimunisasi penyakit cacar itu cacar tidak akan 
menyerang lagi kepada anak kita?? 
  Thx

Yenni Afrianti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Macam-macam penyakit cacar



Cacar



Penyakit cacar dalam bahasa medis disebut variola, sedangkan dalam
bahasa Inggris disebut small pox. Penyakit yang disebabkan oleh virus
poks (pox

virus) ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu dan sangat mudah
menular.

Gejala yang terjadi bagi yang terinfeksi adalah demam, dan muncul
gelembung-gelembung berisi nanah secara serentak di kulit daerah wajah,
tangan, kaki, dan akhirnya seluruh tubuh. Penyakit ini kerap berakibat
fatal, terutama bila mengenai bayi atau lanjut usia. Bagi yang bisa
sembuh pun, akan memberikan bekas di kulit berupa bopeng-bopeng. 

Untungnya, penyakit ini sudah tidak ada lagi dunia. Di abad 19, seluruh
dunia berupaya memberantas penyakit ini dengan imunisasi. Di wilayah
Indonesia, imunisasi cacar telah dilakukan sejak tahun 1856, oleh
Pemerintahan Hindia - Belanda. Setelah proses yang panjang dan penuh
kerja keras, akhirnya penyakit ini tidak ditemukan lagi di Indonesia
sejak tahun

1974 dan selanjutnya WHO menetapkan Indonesia bebas dari cacar. Berkat
kerjasama seluruh dunia, akhirnya tahun 1980 pun dunia dinyatakan sudah
bebas dari penyakit cacar. 

Seiring dengan musnahnya penyakit cacar ini, akhirnya sejak saat itu
tidak lagi diperlukan vaksinasi cacar. Berita dan pembahasannya pun
makin lama makin menghilang. Tak heran, akhirnya ada juga sebagian orang
awam yang tidak pernah mendengar dan asing dengan penyakit cacar ini. 

Cacar Air

Cacar air, walaupun namanya mirip dengan cacar, merupakan penyakit yang
berbeda. Cacar air, dalam bahasa medisnya disebut 'varisela', dan dalam
bahasa Inggris dinamai chicken pox. Penyakit ini disebabkan oleh virus
yang bernama virus varisela-zoster. 

Serupa dengan cacar, gejala yang muncul sama-sama ada demam. Akan tetapi
perbedaan terdapat pada gelembung yang muncul kecil-kecil dan tidak
serentak, yang dimulai dari bagian tubuh penderita lalu menjalah ke
anggota tubuh lainnya. Secara umum, penyakit cacar air ini jauh lebih
ringan dan tidak seberbahaya penyakit cacar. 

Vaksinasi penyakit ini sesungguhnya sudah ada cukup lama, namun hingga
kini belum banyak dilakukan di Indonesia. Vaksinasi cacar air sampai
hari ini belum menjadi bagian dari program imunisasi dasar yang
diwajibkan, mengingat biayanya yang masih mahal sehingga tidak semua
orang mampu menjangkaunya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat ini menjadwalkan pemberian
imunisasi cacar air ini bagi anak usia 10 tahun ke atas, bila memang
belum terkena cacar air. Namun jika dikehendaki dan memang mampu, vaksin
sudah boleh diberikan setelah usia 1 tahun, dan diulang 10 tahun
kemudian untuk melindunginya saat dewasa. 

Cacar Ular

Walaupun namanya cacar ular, penyakit ini tidak disebabkan oleh ular.
Cacar ular adalah nama awam untuk penyakit Herpes Zoster. Penyakit ini
merupakan bentuk reaktivasi penyakit cacar air (varisela) yang pernah
diderita seseorang sebelumnya. 

Perlu diketahui, bila seseorang terkena infeksi virus varisela-zoster
untuk pertama kali, maka akan timbul penyakit cacar air. Setelah sembuh,
virus tersebut tidaklah musnah seluruhnya dari tubuh penderita,
melainkan berdiam di dalam tubuh penderita, tepatnya di ganglion saraf
tepi penderitanya.

Virus yang berdiam dalam tubuh penderita ini dapat sewaktu-waktu muncul
kembali dan menyebabkan penyakit yang dinamai Herpes Zoster. 

Walau di dalam tubuhnya terdapat virus ini, namun kebanyakan orang
memang tidak mengalami penyakit Herpes Zoster. Hal ini disebabkan daya
tahan tubuh yang baik yang dapat menekan virus ini berkembang.
Sebaliknya, pada orang yang daya tahannya sedang menurun, tak jarang
penyakit ini tiba-tiba muncul menyerang. 

Gejala yang terjadi pada penyakit ini awalnya hampir sama dengan cacar
air, yaitu terjadi demam dan badan terasa pegal-pegal. Selanjutnya
sedikit berbeda dengan penyakit cacar air, walaupun virus penyebabnya
sama. Pada Herpes Zoster, gelembung muncul dalam suatu kelompok yang
menyerupai garis lebar dengan dasar kulit kemerahan, yang muncul dari
bagian belakang tubuh dan menjalar ke arah depan pada salah satu sisi
tubuh. Mungkin karena gambaran kelainan yang seperti gambar ular ini,
maka ada yang menemakannya cacar ular. Sebenarnya gelembung ini bisa
muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk wajah, namun yang paling
sering adalah dari punggung ke bagian dada. 

Ada mitos yang mengatakan, bila deretan gelembung muncul dari kedua sisi
tubuh, dan kedua ujungnya bertemu, maka akan fatal akibatnya. Mitos ini
tidaklah tepat, namun ada unsur benarnya juga. Yang jelas, deretan
gelembung memang umumnya muncul hanya di salah satu sisi saja. Bila
sampai muncul di kedua sisi, berarti infeksi yang terjadi sangat berat,
dan daya tahan tubuh penderita dalam keadaan sangat lemah dan buruk.
Tentunya kondisi fisik yang demikian ini memang memiliki risiko yang
bisa berakibat fatal. Walaupun jarang, kasus seperti ini dapat dijumpai
pada penderita yang mendapat terapi imunosupresan (penekanan sistem
kekebalan tubuh) dosis tinggi dalam jangka panjang atau pada penderita
HIV / AIDS. 

Cacar Monyet

Istilah cacar monyet memang relatif tidak sepopuler istilah cacar
lainnya yang telah disebutkan di atas. Penyakit ini nama ilmiahnya
adalah impetigo bulosa, atau ada pula yang menamakan impetigo
vesikulo-bulosa. Berbeda dengan jenis cacar lainnya yang disebabkan
karena infeksi virus, cacar monyet ini disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus aureus. 

Secara klinis, penderita tidak mengalami demam ataupun gejala umum
seperti pada cacar air ataupun herpes zoster. Gejala yang didapatkan
adalah adanya gelembung yang munculnya terutama di ketiak, dada, dan
punggung. Gelembung yang muncul ini cepat pecah dan jumlahnya tidak
begitu banyak, namun kerap kali disertai pula oleh miliaria (biang
keringat). 

Penyakit ini memang tidaklah seberat penyakit lainnya, karena terbatas
pada lapisan kulit saja. Namun tentunya tidak berarti tidak perlu
diobati.

Apalagi karena yang menjadi penyebab adalah bakteri, yang untuk
memusnahkannya diperlukan obat antibiotika yang dioleskan pada tempat
yang terkena. 

Ada yang mengatakan, penyakit ini disebut cacar monyet, sebab kelainan
yang tampak di kulit memang bagi orang awam sedikit banyak mirip dengan
penyakit cacar. Sedangkan asal usul dikaitkan dengan monyet, konon
karena umumnya kulit terasa gatal sekali dan kerap menyebabkan
penderitanya menggaruk-garuk tubuhnya terus menerus... seperti monyet. 

16/08/2004 - dr.Martin Leman, DTM&H 







Yenni Afrianti

MP-CR Division, PT. Toyota-Astra Motor

021-6515551, ext 2268







        
---------------------------------
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

Kirim email ke