Aku pernah opname di rs permata hijau karena diare yang cukup parah dan
sedang hamil 2 bulan.Opname selama 2 hari. Hasil lab ga pernah keluar sama
sekali, padahal biaya yang dikeluarkan hampir 2jt. saran aku sebaiknya mbak
coba DSA rumah sakit lain yang kwalitasnya sudah terjamin misal: RS hermina.
Maaf klu OOT, habisnya sudah 2 kali berobat kesana, pelayanannya tidak
memuaskan, mahal pula.

----- Original Message ----- 
From: "Tante_Nanik" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Tuesday, December 26, 2006 12:10 PM
Subject: Re: [balita-anda] Tasha masuk RS Medika Permata Hijau .. Kena
paratyphus


> *doh, mencoba srius*
> Pak, kalo dari ilmu dan sharing selama di milis _sehat_, [dapet dari arsip
> di OutLook]:
> BISA DIOBATI*
>
> Untungnya, metode pengobatan yang semakin maju sudah bisa menyembuhkan
tifus
> pada bayi. Jika tifusnya ringan (istilahnya gejala tifus atau
> paratifus),dokter akan menyarankan banyak istirahat, banyak minum, dan
obat
> antibiotik yang diberikan harus dihabiskan. Jika dosis obat ditetapkan 4
> kali sehari, maka harus ditaati. Kalau cuma diminum 3 kali sehari, kuman
tak
> akan bersih terbasmi. Pengobatan yang tak tuntas membuat bakteri akan
terus
> terbawa dan berkembang biak. Akibatnya, tingkat kemungkinannya untuk
kambuh
> lagi sangat tinggi.
>
> Tentunya, si bayi harus dirawat baik-baik karena perawatan dan pengobatan
> bisa menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah
> terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. Ingat,
meski
> masih tahap ringan, kuman terus menyebar dan berkembang-biak dengan cepat.
> ----------------
> *TIFUS, SEPINTAS KILAS*
>
> Menurut penelitian di Bagian Anak FKUI tentang bayi yang kejang waktu baru
> lahir, 80 persen penyebabnya adalah tifus. Penyakit ini juga ikut
menyumbang
> angka kematian bayi yang sangat tinggi di Indonesia dimana 90 persennya
> akibat penyakit infeksi.
>
> Penyakit tifus umumnya berawal dari konsumsi makanan ataupun minuman yang
> tercemar oleh bakteri *Salmonella* *typhi* dan *Salmonella* *typhimurium*.
> Keduanya biasa terdapat pada makanan dan minuman yang kurang higienis
> ataupun dari sumber air yang tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
Dengan
> kata lain, bibit penyakit masuk ke dalam tubuh melalui mulut, lalu
menyerang
> tubuh, terutama saluran cerna.
>
> Proses perkembangbiakan bakteri ini cepat, yaitu 24-72 jam setelah masuk
> kedalam tubuh. Meski belum menimbulkan gejala, bakteri telah mencapai
> organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang, dan ginjal.
Rentang
> waktu antara masuknya kuman sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 7
hari.
> Gejalanya sendiri baru muncul setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa-masa
> itulah kuman akan menyebar dan berkembang biak. Organ tubuh lalu
merangsang
> sel darah putih mengeluarkan zat interleukin. Zat inilah yang akan
> merangsang terjadinya gejala demam. Kuman yang masuk ke hati akan masuk
> kembali dalam peredaran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya.
>
> Gejala yang mungkin timbul adalah mual, muntah, demam tinggi berfluktuasi
> atau naik-turun, nyeri kepala hebat, dan nyeri perut yang diawali
sembelit,
> kadang diikuti diare bercampur darah. Pengobatan umumnya dilakukan bila
> pemeriksaan laboratorium memberikan hasil positif. Pemeriksaan
laboratorium
> ini juga diperlukan untuk menentukan jenis antibiotik yang paling tepat.
>
> Namun tidak seluruh bakteri *Salmonella* *typhi* dapat menyebabkan demam
> tifoid. Saat kuman masuk, tubuh berupaya memberantas kuman dengan berbagai
> cara. Misalnya, asam lambung berupaya menghancurkan bakteri dan gerakan
> lambung berupaya mengeluarkan bakteri. "Jika berhasil, orang tersebut akan
> terhindar dari demam tifoid," ungkap Mugiyo.
> -------------------------------------
> Mohon bantuan utk link artikel diatas :-(
>
> Smoga membantu ya Pak
> dan smoga Tasha cepet sembuh...Amin
>
> On 12/26/06, Zainal Arifin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Deal all,
> >
> > Hari Rabu 20 Desember 2006 setelah 4 hari panasnya gak turun2 akhirnya
> > anakku Tasha dirawat di RS Medika Permata Hijau (Dr. H Budi Judiono)
> > dengan
> > diagnosa penyakik Paratyphus. Saya jadi rada2 bingung apa iya karena
panas
> > jadi typhus atau karena typhus jadi panas ? Menurut dokter, karena bobot
> > tasha yang kurang dari berat semestinya (kurang dari 1 kg) akhirnya
> > badannya
> > gak kuat.
> >
> > Alhamdulillah setelah perawatan 3 hari, Sabtu 23 Desember di sudah boleh
> > pulang dengan catatan nanti kamis harus cek ulang untuk paratyphusnya
ini,
> > dan cek flek di paru-paru yang menurut diagnosa dokternya yang
menyebabkan
> > dia gak pernah bisa gemuk.
> >
> > Aku bingun sejanis apa sih paratyphus ini ?
> >
> > Adakah para BA yang bisa menerangkan ? Dan ngasih tauk gimana untuk
> > merawat
> > anak yang terkena paratyphus ini. Sekalian apa yang jadi penyebabnya ..
> >
> > Makasih sebelumnya.
> >
> > Ayahtasha
> >
> >
>
>
> -- 
> Muslifa Aseani-Marketing Cv Global Net Persada
> http://www.netpersada.com
> http://www.myidol88.blogspot.com
> http://groups.yahoo.com/group/sasaknese
> Sell Everything, Everywhere, Everytime
>


--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke