Hmm....jadi sedih, pas kasus Adam Air pertama kali kejadian....di kantor
ketemu temen yang anaknya jadi pramugari Adam Air,  kayaknya
sedih...banget, en entah bahagia atau bersyukur karena jadwal putrinya
pas saat ke Sumatera....

Hmm....ga bisa bicara apa2 lagi...

-----Original Message-----
From: Habib & Ivy Baehaki [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, January 11, 2007 11:37 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Catatan Harian Seorang Pramugari

mbak Sefty, nice article...
Thanks for sharing...

-Ivy-
----- Original Message ----- 
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, January 11, 2007 12:26 PM
Subject: [balita-anda] Catatan Harian Seorang Pramugari


> Nice article..special for mba ayu member C :-))
> 
> buat pak herman (bukitasam) maap janji pasti akan sy tepati, sabar ya 
> hehehhe
> buat temen2 C (nanik,intan,dini,noni  dll in english in  dunk 
> plsssss....hehehehe...biasa... :))
> ==============================================
> 
> Touching Story
> 
> Catatan Harian Seorang Pramugari
> 
> Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena
bergabung
> dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai
> pengalaman yang mengesankan, setiap hari hanya melayani penumpang dan
> melakukan pekerjaan yang monoton.
> 
> Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang
> membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.
> 
> Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking,
> penumpang sangat penuh pada hari ini.
> 
> Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul
> sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat
itu
> saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama
dari
> pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa
> sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.
> 
> Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika
> melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia
duduk
> dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua
> bagaikan patung.
> 
> Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan
tangan
> menolak, kami hendak membantunya meletakan karung tua diatas bagasi
> tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk
dengan
> tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan
tegang
> ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.
> 
> Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia
> sakit, dengan suara kecil dia mejawab bahwa dia hendak ke toilet
tetapi
> dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak
> barang didalam pesawat.
> 
> Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan
> menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet, pada saat
menyajikan
> minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang
> disebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami
> meletakan segelas minuman teh dimeja dia, ternyata gerakan kami
> mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah,
> kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan
spontan
> dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada
> kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya,
> katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan
> meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni
> malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya
> perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru
> naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat
meminta
> minunam kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan
ditolak
> dan dianggap sebagai pengemis.
> 
> Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang
> meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.
> 
> Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik,
> putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah
> ditingkat tiga di Peking. anak sulung yang bekerja di kota menjemput
> kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua orang
tua
> tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa,
> sekali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di
> Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu
> jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya
> bersama-sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu
> boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi
sendiri
> akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya.
> 
> Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak
bungsunya,
> ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan
> karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri,
> katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan
> anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami
> membujuknya meletakan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk,
> akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakan karung tersebut.
> 
> Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia
selalu
> membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak
> mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat
lapar,
> saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya
> apakah ada kantongan kecil? dan meminta saya meletakan makanannya di
> kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat
makanan
> yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya,
kami
> semua sangat kaget.
> 
> Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata
> seorang desa menjadi begitu berharga.
> 
> Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan
> terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami
> bagikan kepada penumpang ditaruh didalam suatu kantongan yang akan
kami
> berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia menolak
> pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan
> tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri, perbuatan yang tulus
> tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran
berharga
> bagi saya.
> 
> Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi
> siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia
> yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu
> pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak
bisa
> saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut dan menyembah kami,
> mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi, dia mengatakan bahwa
kami
> semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami di desa hanya
> makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan
> makanan yang begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina
terhadap
> saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tahu bagaimana
> mengucapkan terima kasih kepada kalian. Semoga Tuhan membalas kebaikan
> kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya.
Kami
> semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seseorang anggota yang
> bekerja dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang. Selama 5
> tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah saya
> jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain-lain, tetapi belum
> pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan
tugas
> kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya
> menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun
> tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil
> merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar
> menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia
menerima
> makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat
> terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya dimasa
> datang yaitu jangan memandang orang dari penampilan luar tetapi harus
> tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.
> 
> ===8<===========End of original message text===========
> 
> Bersyukurlah senantiasa atas apa yang kamu dapat hari ini. Karena
> Tuhan membuat apa yang ada pada hari ini demikian indahnya untuk bisa
> kita nikmati dan syukuri. God bless.
> __._,_.___ 
> 
> __,_._,___

--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke