Kebetulan saya bukan warga Depok, tapi pernah mendengar mengenai Masjid 
Kubah Emas ini.
Sepertinya memang Masjid ini berbeda dengan Masjid-Masjid lain jadi 
kekhawatiran bahwa anak sang penulis akan berfikir bahwa Masjid bukanlah 
tempat anak-anak untuk dekat dengan Tuhannya mungkin  terlalu berlebihan 
mengingat begitu banyak Masjid lain yang yang juga megah dan bagus 
(seperti masjid At-Tin, Al Azhar, At-Ta'awun Puncak atau Istiqlal serta 
hampir semua masjid di Indonesia) yang tidak menerapkan aturan seperti 
itu, tapi mengesampingkan kekhawatiran tersebut sama sekali juga bukan hal 
yang bijaksana tentunya karena secara pribadi Masjid juga merupakan tempat 
dimana anak-anak saya bawa untuk belajar banyak hal.
Kalo yang pernah saya dengar dari temen yang tinggal di Depok, Masjid ini 
memang milik pribadi dan dibangun dengan biaya pribadi dari sang suami 
yang konon dari suatu negara di Tim-teng sana. 
Saya setuju dengan pendapat penulis yang mengatakan kalo memang milik 
pribadi atau keluarga maka sebaiknya diberi tulisan ataupun pengumuman 
yang membuat orang yang datang atau akan datang kesana menjadi mengerti 
situasi sebenarnya sehingga tidak menimbulkan fitnah ataupun ekses yang 
tidak baik bagi semua.
Masalah ini juga sepertinya sudah diperhatikan oleh Pemkot Depok , dari 
apa yang pernah saya baca dari tabloid Depok Post (kl gak salah edisi 2 minggu 
y.l ) bahwa pihak pemkot akan melakukan 
pendekatan dengan pihak keluarga "pemilik" Masjid ini dan mencari win-win 
solution agar semua pihak tidak ada yang dirugikan.
Demikian sedikit (eh banyak juga ye..) sharenya.. cmiiw

Rgds,
babenya_rifqi'N'muafi






[EMAIL PROTECTED]
01/17/2007 09:42 AM
Please respond to balita-anda

 
        To:     balita-anda@balita-anda.com
        cc: 
        Subject:        [balita-anda] IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK 
(kegundahan seorang ayah)


hi warga depok, bagaimana solusinya yang baik ya ... agar anak anak juga 
bisa menikmati wisata rohani ...

thanks
----- Forwarded by Tommy Permana/underwirting/hq/Axa-Life on 17/01/2007 
09:37 AM -----


Firman Whisnumurti
17/01/2007 09:32 AM

 
        To:     Ade Soekadis/Program Office/hq/[EMAIL PROTECTED], Ade 
Sumengkar/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], Adi 
Prayitno/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], Adi 
Prakoso/IA/hq/[EMAIL PROTECTED], Auliya 
Rachman/agency/hq/[EMAIL PROTECTED], Agus 
Untung/accounting/hq/[EMAIL PROTECTED], Agustina 
Retno/agency/hq/[EMAIL PROTECTED], Akbar 
Fadillah/accounting/hq/[EMAIL PROTECTED], Andri 
Budiman/FS/hq/[EMAIL PROTECTED], Anton 
Trisantoso/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Ambaringtyas/agency/hq/[EMAIL PROTECTED], Beby 
Lesmana/investment/hq/[EMAIL PROTECTED], Buyung C 
Anwar/agency/hq/[EMAIL PROTECTED], Cahyo Nugroho/FS/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Dona Sukorini/agency/hq/[EMAIL PROTECTED], Dede 
Rosdiana/accounting/hq/[EMAIL PROTECTED], Dedy 
Kurniawan/hrd/hq/[EMAIL PROTECTED], Defrina 
Azhar/ccc/hq/[EMAIL PROTECTED], Dicky 
Novelius/accounting/hq/[EMAIL PROTECTED], Dini 
Cintya/marketing/hq/[EMAIL PROTECTED], Dwi 
Kartika/marketing/hq/[EMAIL PROTECTED], Endang 
Prastiwiningsih/accounting/hq/[EMAIL PROTECTED], Elis 
Rumsari/DS/hq/[EMAIL PROTECTED], Enrico Usman/agency/hq/[EMAIL PROTECTED], 

Erni Dewi/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], Erry 
Siswantoro/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], Ety 
Kusumawati/agency/hq/[EMAIL PROTECTED], Faizal/FS/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Febriyanti Eka Kurnia/pos/hq/[EMAIL PROTECTED], Ferdy 
Novantoro/accounting/hq/[EMAIL PROTECTED], Haekal 
Yassier/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Hayati/accounting/hq/[EMAIL PROTECTED], 
indriyani/marketing/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Irmansyah/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Kurnianingsih/marketing/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Lestari/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], Lolita 
Sari/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], Melly 
Camelia/FS/hq/[EMAIL PROTECTED], Menik 
Handayani/agency/hq/[EMAIL PROTECTED], Muhamad 
Toyib/its/hq/[EMAIL PROTECTED], Nisa 
Keizya/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], Novitia 
Antiki/investment/hq/[EMAIL PROTECTED], Nungky/pos/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Nurdina/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], Ogi 
Gustira/its/hq/[EMAIL PROTECTED], Puspita Kurniasih/pos/hq/Axa-Life, Popi 
Amanda/marketing/hq/[EMAIL PROTECTED], Rafieq 
Ansyari/agency/hq/[EMAIL PROTECTED], Rahayu 
Ismaliana/actuary/hq/[EMAIL PROTECTED], Ratna 
Ningsih/marketing/hq/[EMAIL PROTECTED], Reza 
Abdallah/FS/hq/[EMAIL PROTECTED], Receptionist/ga/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Ratna Sari/agency/hq/[EMAIL PROTECTED], Silvanty 
Nova/legal/hq/[EMAIL PROTECTED], Rosi 
Apriliani/accounting/hq/[EMAIL PROTECTED], Tommy 
Intias/actuary/hq/[EMAIL PROTECTED], Tommy 
Permana/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], Ulian 
Malik/director/hq/[EMAIL PROTECTED], Valencia 
Stephania/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Winarto/accounting/hq/[EMAIL PROTECTED], Yeti 
Yusmiati/ga/hq/[EMAIL PROTECTED], Yultria Putri/pos/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Zulfansyah/accounting/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Zulfikar/agency/hq/[EMAIL PROTECTED], Teuku 
Yuza/proc/hq/[EMAIL PROTECTED], Swastika/marketing/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Rudy Hartono/IA/hq/[EMAIL PROTECTED], Dewi 
Amalia/hrd/hq/[EMAIL PROTECTED], Ary Rachmawati/pos/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Rachma Kandini/DS/hq/[EMAIL PROTECTED], Jun Loi/its/hq/[EMAIL PROTECTED], 
Sri Widyastuti/marketing/hq/[EMAIL PROTECTED], Fajar 
Sukarno/underwirting/hq/[EMAIL PROTECTED], Fajar 
Adrianto/underwriting/amfs/hq/[EMAIL PROTECTED], Lucki 
Rusjianto/underwriting/amfs/hq/[EMAIL PROTECTED], Yusman 
Kusuma/actuary/ali/hq/[EMAIL PROTECTED], Bayu 
Saptika/ga/hq/[EMAIL PROTECTED], Collector Staff/pos/hq/[EMAIL PROTECTED], 

Dimas Prasetya/marketing/hq/[EMAIL PROTECTED]
        cc: 
        Subject:        IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK

----- Forwarded by Wiyono/IDN/Holcim on 01/17/2007 08:32 AM -----
 
"Fathul rachman" <[EMAIL PROTECTED]>                   To 
<[EMAIL PROTECTED]> 
01/17/2007 07:20 AM 
Subject IRONI DI MASHID "KUBAH EMAS" DEPOK 
 
 

Bagaimana komentar warga Depok????



IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK
Kegundahan seorang Ayah


Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga (istri dan kedua anak 
saya
masing-masing berumur 9 dan 5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar
di Masjid "Kubah Emas" (kalau tidak salah namanya Masjid Dian Al Mahri),
Istri dan kedua anak saya begitu bersemangat untuk sholat di Masjid yang
terletak daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga ingin
memberikan alternatif wisata rohani yang positif pada anak saya. Namun 
saat
kami hendak masuk ke pintu gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak
saya masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun (begitu pula nasib sama
dialami pengunjung lainnya).

Saya melihat pengumuman yang memang menuliskan melarang anak usia dibawah
10 tahun masuk ke areal masjid dengan alasan untuk menjaga kebersihan,
ketertiban, dan kekhusuan ibadah. Saya langsung terhentak kaget, kecewa
karena seumur hidup saya baru kali ini saya menemui sebuah Masjid yang
membuat larangan anak kecil masuk, bahkan ke halamannya saja tidak
boleh. Yang semakin menusuk hati saya adalah kekecewaan yang begitu
terlihat dari ekspresi anak saya terutama anak laki-laki saya yang berusia
5 tahun, dia heran dan bertanya "kenapa yah, aku tidak boleh masuk?,
emangnya yang punya mesjid tidak suka anak kecil yah?". Saat itu saya 
tidak
bisa menjawab apapun, jawaban seperti apa yang harus saya berikan pada 
anak
saya?. Selama ini saya berusaha untuk selalu membiasakan anak saya sholat
di masjid sebelah rumah. Namun saat ia begitu antusias untuk melihat 
Masjid
yang begitu tersohor dan indah justru ia tidak bisa masuk. Akhirnya kami
sholat Ashar di Mushola dekat pintu gerbang Masjid "Kubah Emas". Mushola
yang ?maaf- tempat wudhunya tidak terawat dan kotor namun welcome kepada
kami termasuk anak-anak saya.

Setelah sholat saya berpikir mengapa pemilik Masjid itu menerapkan sebuah
aturan yang bahkan melebihi aturan di Masjidil haram? dimana ada orang 
yang
thawaf terlihat membawa bayi dan tidak dilarang oleh Asykar (polisi 
kerajaan). 
Saya tidak pernah mendengar atau membaca sebuah ayat atau hadits
yang melarang anak dibawah 10 tahun tidak diperbolehkan pergi ke Masjid.
Yang saya tahu memang Rasulullah melarang anak kecil sholat di shaff
terdepan bukan melarang datang sholat ke Masjid. Saya khawatir aturan di
Masjid "Kubah Emas" ini melewati apa yang digariskan Rasulullah.

Secara Psikologis , pelarangan ini tentu menjadi kontraproduktif dengan
proses pengenalan dan pembiasaan dini agar anak dekat dengan Masjid dan 
mau
ke Masjid. Bayangkan jika semua Masjid melarang anak dibawah usia10 tahun
sholat di Masjid, maka Masjid akan kehilangan jama'ahnya sebab generasi
mudanya tidak pernah dibiasakan pergi ke Mesjid. Generasi muda Islam akan
semakin jauh dari tempat sujud ke Tuhannya dan mungkin mereka akan 
"phobia"
dengan Masjid.

Jika memang pemilik Masjid Kubah "Emas" ingin membatasi segmen pengunjung
maka seharusnya jangan disebut Masjid, sebut saja "ini adalah tempat 
sholat
pribadi kami yang berada di areal pribadi, setiap yang ingin sholat harus
ikut peraturan keluarga kami". Sebab jika disebut Masjid maka sudah
memasuki dimensi publik dimana semua muslim berhak sholat di Masjid 
manapun
termasuk dengan anak-anaknya. Tentu setiap orang tua harus menjaga anaknya
agar tertib.

Terakhir saya berharap "pemilik" Masjid "Kubah Emas" (juga ke masjid
manapun) mau meninjau kebijakannya. Anak adalah harapan masa depan Islam,
mereka harus didik dekat dan cinta Masjid sejak dini, kalau tidak mereka
akan lebih dekat pada "tempat" lain yang belum tentu membawa kebajikan 
bagi
mereka.. Saya berharap pula, Masjid yang begitu megah, mewah dan konon
menelan biaya ratusan milyar rupiah lebih ramai dengan kegiatan lainnya
selain tempat sholat, seperti pengajian dan pengkajian dan seminar Islam,
mentoring/pengajian bagi anak-anak yang pasti akan tertarik karena
halamannya luas dan indah. Betapa mubazirnya Masjid ini jika hanya dipakai
"hanya" untuk sholat dan itu pun dibatasi. Kita bisa berkaca pada Masjid
Nabawi pada awalnya dijaman Rasulullah masih hidup, dibangun secara
sederhana, dengan atap dari pelepah kurma, dinding dari lumpur yang
dikeraskan. Namun Masjid itu begitu kaya dengan aktivitas, menjadi tempat
Rasulullah membina ummatnya, bermusyawarah tentang masalah ummat Islam,
mengatur strategi, menimba ilmu dan disitulah peradaban Islam mulai
dibangun.

Saya pribadi masih punya PR untuk menjelaskan kepada anak laki-laki saya 
agar 
ia tidak salah "belajar", jangan sampai ia punya persepsi bahwa Masjid 
bukan tempat 
anak-anak untuk dekat sama Tuhannya??, naudzubillah minzalik.


Hilmy Wahdi.
Psikolog Alumnus UI
Mahasiswa Program Doktor UNJ
Dosen tidak tetap di FE UI ekstension
Ayah dari dua anak yang sedang belajar untuk dekat dengan Tuhannya.



----------------------------------------------------------
AXA-Services Indonesia
Firman Whisnumurti

e-mail: [EMAIL PROTECTED]


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disclaimer:
This Message is confidential; its contents does not constitute a 
commitment by AXA Services  Indonesia, expect where provided for in a 
written agreement between you and AXA Services Indonesia. Any unauthorized 

disclosure, use or dissemination of the content, either whole or partial, 
is prohibited. If you are not the intended recipient of the message, 
please notify the sender immediately.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------




----------------------------------------------------------
AXA-Services Indonesia
Tommy Permana
Underwriting


MENARA JAMSOSTEK, Lt. 11 Jl. Gatot Subroto No. 38  Jakarta Selatan 12710
Tel: 62-21-52961988
Fax: 62-21-52961966
e-mail: [EMAIL PROTECTED]


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disclaimer:
This Message is confidential; its contents does not constitute a 
commitment by AXA Services  Indonesia, expect where provided for in a 
written agreement between you and AXA Services Indonesia. Any unauthorized 

disclosure, use or dissemination of the content, either whole or partial, 
is prohibited. If you are not the intended recipient of the message, 
please notify the sender immediately.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------




    
----------------------------------------------------
EMAIL DISCLAIMER
    
This email and any files transmitted with it is 
confidential and intended solely for the use of
the individual or entity to whom it is addressed.
Any personal views or opinions stated are solely 
those of the author and do not necessarily 
represent those of the company.
   
If you have received this email in error 
please notify the sender immediately. 
Please also delete this message and 
attachments if any from your computer.

Kirim email ke