dear smart parent Masa pensiun bisa merupakan masa emas bagi mereka yang telah siap namun sebaliknya akan menjadi momok yang menyeramkan bagi mereka yang tidak siap, terutama kesiapan dalam hal finansial.
Perencanaan pensiun bertolak belakang dengan asuransi, dimana jika asuransi lebih bertujuan antisipasi mati muda, tapi pensiun adalah perencanaan hidup terlalu lama. Setiap orang akan mengalami masa pensiun pada saatnya nanti. Supaya kita nyaman dalam menghadapi pensiun maka kita harus memastikan saat pensiun nanti sudah ada sejumlah dana guna membiayai kehidupan hingga sang pencipta akan memanggil kita kelak. Berikut contoh perencanaan yang dapat menjadi pembelajaran: Si A (usia 35 thn), saat ini membutuhkan biaya Rp 5 jt / bln. jika asumsi pensiun adalah usia 55 thn dan kenaikan biaya adalah 10 % pertahun serta biaya hidup saat pensiun adalah 60 % dari biaya normal (sebelum pensiun) serta rencana pensiun adalah hingga 20 thn, maka secara matematis si A harus mempunyai dana Rp 3.240.000.000 saat usia 55 thn nanti. Dana sebesar Rp 3.240.000.000 tersebut akan dapat membiayai si A dimana akan dipakai untuk keperluan hidup sebesar Rp 20 jt/bln hingga si A berusia 75 thn, Untuk menggumpulkan dana sebesar Rp 3.240.000.000 tsb, berikut opsi pilihan, sbb: Asumsi hasil investasi Dana yang harus disisihkan / bln per thn hingga saat pensiun 10 % Rp 4.231.000 15 % Rp 2.137.000 20 % Rp 1.200.000 Angka iuran diatas akan jauh lebih besar jika si A terlambat untuk memulai menabung, katakan jika si A baru memulai menabung saat usia 40 thn, maka iuran yang harus disishkan menjadi: Asumsi hasil investasi Dana yang harus disisihkan / bln per thn hingga saat pensiun 10 % Rp 7.760.000 15 % Rp 4.780.000 20 % Rp 2.900.000 Dengan ilustrasi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan dana untuk pensiun kelak sebaiknya dimulai seawal mungkin dengan memperhitungkan pilihan hasil investasi yang optimal. Dampak keterlambatan akan menyebabkan iuran semakin besar dan dampak hasil investasi akan memperkecil dana iuran. Perlu diketahui bahwa Indonesia adalah termasuk negara yang terjelek didunia dalam pengelolaan perencanaan pensiun bagi masyarakatnya, tengok saja pada diri-sendiri bahwa apakah kita pernah mendapat pembelajaran urusan pensiun, baik dari ortu, saat diperguruan tinggi atau bahkan penyuluhan dari pemerintah. Yang jelas bahwa saat ini kita lebih banyak mendapat berbagai informasi iklan tentang kebutuhan konsumsi untuk meningkatkan kadar konsumerisme kita, apalagi adanya kemudahan ngutang dari berbagai kartu kredit dot com. Selamat menyermati dan mohon maaf jika tidak berkenan Salam melek finansial F. Rasdi LUTCF ~yanglagisemangatmempromosikanperencanaankeuangankeluarga~