***********************
No virus was detected in the attachment no filename
No virus was detected in the attachment no filename

Your mail has been scanned by InterScan.
***********-***********



Tahukah anda, bahwa pada tahun 1918, Prof. Dr. Herman
Van Breen
ditugaskan oleh Departement Waterstaat
pemerintah Hindia Belanda untuk melakukan studi
pencegahan banjir di
Batavia. Akhirnya, Van Breen
melahirkan sebuah konsep spektakuler dan visioner pada
jaman itu yang
dikenal dengan proyek Banjir Kanal
Barat dan Banjir Kanal Timur. Ide konsep itu
sederhana, yaitu membatasi
volume air yang masuk ke
Batavia melalui 13 sungai, diantaranya Sungai Cakung,
Jati Kramat,
Buaran, Sunter, Cipinang, Ciliwung,
Cideng, Krukut, Grogol, Sekretaris, Pesanggrahan,
Mookervart, dan Angke.
Selanjutnya, limpahan debit air
akan dibuang melalui sisi kiri dan kanan kota ke laut.

Pada tahun 1922, dimulailah pembangunan tahap pertama,
yaitu Banjir
Kanal Barat. Setelah Indonesia merdeka,
Mimpi Herman Van Breen untuk melanjutkan pembangunan
Banjir Kanal Timur
sebagai tahap kedua untuk membebaskan Batavia dari
banjir tidak pernah
terwujud.
Proyek Banjir Kanal Timur baru disahkan dalam rencana
Tata Kota DKI pada
tahun 1973. Sekarang sudah 34 tahun
Banjir Kanal Timur masuk rencana Tata Kota DKI, tetapi
hanya 7 km dari
23 km dalam rencana Banjir Kanal Timur
yang sudah digali.

Betapa visionernya rencana Van Breen, saat itu luas
Batavia hanya 2.500
Ha, tetapi sudah membuat rencana
penggalian Kanal Barat dan Timur sebesar itu.
Proyek Banjir Kanal Barat yang berhasil diwujudkannya
telahmenyelamatkan
wilayah Batavia dari banjir selama 40 tahun. Sekarang
wilayah Jakarta
sudah seluas 65.000 Ha atau 26 kali Batavia, tetapi
bukannya Banjir
Kanal
Timur diwujudkan, malah Banjir Kanal Barat tidak
pernah dipelihara
dengan baik dan diperluas.

Sutiyoso beralasan bahwa untuk mewujudkan Banjir Kanal
Timur dibutuhkan
dana yang sangat besar, yaitu sekitar
4,9 Trilyun dan Pemda DKI tidak mampu menyediakan dana
sebesar itu.
Tetapi tahukah anda bahwa proyek Busway 40 koridor
menghabiskan dana 21
Trilyun dan harus diselesaikan selama dua tahun.
Padahal busway yang
direncanakan bukanlah jalur-jalur penting yang bisa
mengalihkan
pengendara mobil pribadi ke busway kecuali
Koridor I yang melalui jalur Sudirman - Thamrin.


Bila saja Herman Van Breen menyaksikan banjir yang
menenggelamkan 2/3
Jakarta saat ini dan tidak pernah
terwujudnya proyek Banjir Kanal Timur selama 89 tahun
sejak dia
cetuskan, pastilah dia akan menangis
tersedu-sedu, "Betapa bodohnya inlander-inlander ini".

Kirim email ke