Hai mbak..
Waktu kapan itu nabiel-ku (20 bln) juga pernah begitu..
Pertama, badannya panas, trus BABnya lembek dan ada darah+lendirnya..
Tapi frekuensi BABnya sih normal, sehari Cuma sekali atau 2 kali.
Dan yg bikin kasihan, pernah beberapa hari terbangun tengah malam, trus
nongkrong/jongkok. Dan tyt ee'. Pas dilihat ya itu ada darahnya. Khan
kebayang deh pasti mules kali perutnya :(
Akhirnya aku bawa ke DSA-nya. Setelah diceritain,diagnosa dokternya itu
disentri, dan dikasih antibiotik yg harus dihabiskan.
Treatment di rumah, aku kasih asupan cairan yg banyak,bisa dari minum, atau
makanan yg berkuah.Pokoknya jgn sampe dehidrasi deh..
Klo mbak mau dan biar jelas sebelum ke DSAnya bisa cek feses dulu ke lab,
baru hasilnya dikasih ke dokternya..
Klo menurut DSAnya, disentri itu krn kebersihan yg kurang hiks.. Khan
ditanya sehari2 ditinggal kerja dipegang siapa..aku bilang ada pengasuhnya..
Ya berarti pengasuhnya bener2 hrs ditekankan ttg kebersihan.Krn pengetahuan
yg lebih rendah/kurang, dan standar bersih kita dan pembantu beda, itu yg
bisa bikin masalah. Makanya skrg cuci tangan dengan sabun setelah kerja dan
sebelum makan bener2 ditegakkan dirumah. Alhamdulillah dlm beberapa hari
udah sembuh deh..
Mudah2an membantu ya mbak..

Salam
-Kartika-
Ibunya Nabiel

Ini ada artikel mbak:

DISENTRI DAN DIARE PADA BALITA
Sumber: Tabloid NAKITA

 
DISENTRI

Bila sikecil tampak lemas karena bolak balik buang air besar disertai suhu
tubuh yang tinggi dan nyeri tiap mengeluarkan kotoran dan feses dibarengin
darah dan lendir , kalau iya maka ini merupakan gejala disentri. Menurut
dr.Hadjat S. darah dan lendir adalah gejala disentri yang paling utama. 
Sindroma disentri dapat disebabkan oleh semua mikroba, bakteri atau parasit.

Bisa juga karena intoleransi laktosa . Sindroma disentri umumnya disebabkan
karena adanya kuman shigella dan parasit entamoeba histolityca, walau kuman
penyebabnya berbeda namun kedua infeksi itu menunjukkan adanya feses
berdarah dan berlendir. Sindroma disentri merupakan salah satu jenis diare
akut.
 
Sindroma disentri dapat menular melalui berbagai cara dan media, sindrome
ini banyak dialami dimasa balita, namun jarang menimpa anak usia dibawah
satu tahun karena pada usia ini pengawasan orang tua sangatlah ketat.
 
Komplikasi Disentri
 
komplikasi disentri biasa terjadi akibat adanya faktor resiko pada anak yang
tidak mendapat ASI, berstatus gizi buruk atau sedang menderita campak. 
Komplikasi berawal dari melunaknya dinding usus sehingga bakteri shigella
dapat menginvasi jauh kedalam, luka yang terjadi didinding usus menjadi
semakin parah karena tercemar racun yang dihasilkan bakteri tadi, sehingga
memicu terjadinya perforasi usus atau usus pecah yang ditandai dengan feses
bercampur darah.
 
Pengobatan
 
Dokter akan memberikan antibiotik sesuai dengan gambaran klinis diare, tes
laboratorium diperlukan untuk mengetahui tanda2 ketahanan kuman dan jenis
disentri. Namun biasanya dokter akan memberikan antibiotik selama 5-7 hari.
 
Pemberian makanan untuk penderita disentri haruslah yang lunak dan tidak
memiliki rasa yang tajam, serta harus berprotein tinggi karena diperlukan
untuk proses penyembuhan, pemberian air minum yang banyak sangat dianjurkan
agar tidak terjadi dehidrasi.
 
Kondisi bertambah parah
 
Apabila kondisi si sakit makin lemah, tidur terus menerus, perut kembung,
demam tak kunjung turun, diare yang makin sering disertai darah yang banyak
segeralah bawa anak ke rumah sakit mungkin telah terjadi komplikasi, dalam
hal ini maka pasien perlu penangan lebih jauh dan perawatan intensif di
rumah sakit.
 
DIARE
 
Diare merupakan keadaan dimana seseorang menderita mencret-mencret, tinjanya
encer dan kadang muntah-muntah. Diare juga disebut dengan muntaber ( muntah
berak), muntah mencret atau muntah bocor, kadang tinja penderita mengandung
darah dan lendir dan diare juga menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar
melalui tinja.
 
Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini
dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi dan anak-anak usia dibawah
lima tahun.
 
Penyebab diare
 
penyebab diare yang terpenting adalah:
 
-       karena adanya peradangan usus: karena kolera, disentri,
bakteri-bakteri lain, virus dsb.
-       karena kekurangan gizi: kelaparan, kekurangan zat putih telur 
-       karena keracunan makanan 
-       karena tak tahan makanan tertentu: karena bayi/anak tak tahan
meminum susu yang mengandung lemak atau laktosa.
 
Terjadinya diare
 
Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung kuman diare. Air sumur
atau air tanah yang telah tercemar kuman diare, atau makanan dan minuman
yang telah terkontaminasi kuman diare, atau tidak mencuci tangan sebelum
memberikan makan/minum pada bayi/anak, memasak dll yang tanpa disadari
sebenarnya tangan telah terkontaminasi kuman diare yang tak tampak oleh mata
telanjang.
 
Cara menolong penderita diare
 
Minumlah garam oralit untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh
karena diare, minumlah cairan oralit sebanyak mungkin penderita mau. Berikan
minuman/ jus buah yang disukai anak, tetap susui bayi yang menderita diare
karen asi terbukti memberikan perlindungan dan ketahanan bagi anak.
 
Bila diare tidak kunjung berhenti segeralah bawa anak ke rumah sakit
terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
 
Cara mencegah diare
 
-       Buang airlah ditempatnya dan tidak disembarang tempat, latih anak
untuk buang air dikakus 
-       Cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan. 
-       Cuci tangan sebelum memasak makanan dan pastikan tangan anda selalu
bersih ketika memberikan makan pada bayi atau balita.
-       Pastikan peralatan makan dan minum anak bersih dan tidak
terkontaminasi kuman apapun juga. Untuk bayi usahakan Selalu memasak/merebus
peralatan makan dan minumnya terlebih dahulu.
-       Minum dan makanlah makanan yang sudah dimasak.Hindari memberikan
makanan
setengah masak/setengah matang pada anak.
-       Pastikan air yang dimasak benar-benar mendidih.
-       Berikanlah ASI selama mungkin kepada anak, disamping pemberian
makanan lainnya.
-       Bayi yang minum susu botol lebih mudah terserang diare dari pada
bayi yang disusui ibunya.
-       Tetap menyusui anak walaupun anak terserang diare.
-       Pastikan tangan sipengasuh tetap bersih ketika mengasuh anak atau
memberikan makan dan minum pada anak.
-       Jaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan tempat tinggal.
 





-----Original Message-----
From: titik rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, February 28, 2007 10:50 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Plz Help, Sabrina pup nya ada lendir darahnya...

Dear parents, 
   
  Please help me dong, supaya ada informasi tambahan. Ceritanya Rabu minggu
lalu Sabrina (18bln) panas badannya plus batuk dan pilek, hari Jumatnya jg
buang2 air, sehari lebih dari 6X. Akhirnya Sabtu saya bawa ke dok, sm dok
nya dikasih obat yg dimasukan lewat duburnya tuk menurunkan panas (padahal
Sabrina pd saat itu sudah tidak panas lagi, mgk takut panas tinggi lg...).
Dan diberi obat racikan tuk batuk, pilek dan buang airnya. Obatnya skr dah
habis tapi knp ya hingga hr ini Sabrina masih buang2 air, minimal 6X dlm
sehari, tuk pup yg pertama ada ampasnya, yg terakhir hanya lendir dan ada
darahnya. Plz help, mohon pencerahan dong, ada ga parents yg punya
pengalaman yg sama? Rencananya nanti malam saya akan bawa Sabrina ke dok lg.
Please help ya...Terima kasih banyak.
   
  Untuk Mbak Muthi, selamat cuti ya, saya doakan semoga semua berjalan
lancar, semoga ibu dan the baby sehat. Amin. 
   
  Titik (uminya Sabrina, 18 months)




--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke