namanya juga cerita or film, bukan benaran.. kalo benaran memang
bapaknya kebangetan nunggu sampe ber-thn2..

sf.

-----Original Message-----
From: Jusuf Jaya Kusuma [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, February 28, 2007 11:08 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Selembar Cek


betulll Jeng Noni yg baik hati, tidak sombong dan suka bagi-bagi buku 
gratis... he he he ( kapan ada lagi ya yg gratis ?")

lagian ngapain bapaknya bego gitu, khan mereka suka bersenda gurau ( tuch 
saat pameran otomotip ).. nah klo setelah hari ke 3, bapaknya bisa pura 
tanya, mobil barunya dah pesen blum pake cek yg ada didalem kotak tuch...

dan kesimpulan dari cerita tsb menunjukan seakan-akan si anak yg salah. nih 
kutipannya :

"Tetapi dalam kenyataan hidup, karena kemudaan usia anak dan emosi yang 
belum dewasa, seringkali terjadi kesalahfahaman pada anak dalam 
menerjemahkan perhatian orang tua.""

"Jangan cepat menghakimi sekiranya harapan tidak sesuai dengan kenyataan. 
Sebaliknya tidak menjadikan kita manja hingga selalu menuntut permintaan."

"Mari belajar menjadi anak yang pandai menghargai setiap perhatian orang 
tua."

padahal sesungguhnya kesalahan juga ada pada bapaknya, seharusnya sebagai 
orang tua yg komunikatip dan informatip, harus memberi petunjuk yg jelas dan

membantu, jika memberi suatu surprise...

" bisa aja saat ngasih kotak tsb, di selipin 1 kartu ucapan yg penuh warna 
warni corat coret spidol+ tempelan stiker dan gambar dan didlm nya ada 
kalimat petunjuk, untuk membuka hal xx, yg dimana pada hal tsb terselip 
ceknya" kreatip dikit lah...

bayangin, klo ada menerima kardus selembar cek yg senilai 1 milyar, trus 
anda ngga tau/ ngga ada petunjuk bahwa itu isinya cek, dan anda buang...ke 
tong sampah, karena ngga tau ada ceknya... " apa yg anda pikirkan, pasti 
kesel kan sama diri sendiri dan yg ngasih tuh kardus...

so: bapaknya juga salah....


btw: saya pernah nonton film DVD yg inti kisahnya yg kebalikan cerita ini :
yg ceritanya bpknya ahli iklim di satu kota di USA, nah dari prakiraan 
iklim, akan bencana terjadi suhu minus berapa drajatdi bawah nol... di 
seluruh dunia akibat mencairnya kutub

nah tuh bapak, berdasarkan prediksinya : memberi tips / peringatin anaknya /

boy, agar jangan ngungsi/ikut yg lain, sebab percuma, tetapi malah 
disarankan, agar stay dan membakar buku perpus u menghangatkan diri.dan 
bpknya berjanji akan datang untuk menjemput anaknya..

ada yg pernah nonton ?

" kok jadi panjang gini ya? dotkom.."

Thanks n Regards
JKU, [EMAIL PROTECTED]

----- Original Message ----- 
From: "Noni MT" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Wednesday, February 28, 2007 10:41 AM
Subject: Re: [balita-anda] Selembar Cek


***********************
No virus was detected in the attachment no filename
No virus was detected in the attachment no filename

Your mail has been scanned by InterScan.
***********-***********


kalo aku ngeliat hikmah cerita ini:
si bapak sengaja nyelipin cek di kitab suci... dengan harapan hadiah kitab 
suci-nya dibaca2 oleh si anak dan anak makin deket sama Tuhan
tapi lantaran si anak gak pernah baca kitab sucinya, jadi cek-nyapun gak 
terlihat

mustinya si anak menyesal lantaran gak pernah baca kitab suci.... hehehe
kalo aku jadi bapaknya, udah sejak dulu si anak ditabok pake kotak penyimpan

kitab suci
bete aja kali.... dah gitu, bertahun2 kemudian kan nilai uangnya udah 
merosot pula


*bahasdotcom*



  ----- Original Message -----
  From: [EMAIL PROTECTED]
  To: balita-anda@balita-anda.com
  Sent: Wednesday, February 28, 2007 9:33 AM
  Subject: [balita-anda] Selembar Cek


  Masih Ada hubungannya dg BA secara cerita ini antara Ayah dan Anak

  *maksa.com*

  Selembar Cek

  "Yi zhang zhi piao"

  Di sebuah keluarga, tinggallah seorang ayah dengan putra tunggalnya
  yang sebentar lagi lulus dari perguruan tinggi. Sang ibu beberapa
  tahun yang lalu telah meninggal dunia. Mereka berdua memiliki
  kesamaan minat yakni mengikuti perkembangan produk otomotif.

  Suatu hari, saat pameran otomotif berlangsung, mereka berdua pun ke
  sana. Melihat sambil berandai-andai. Seandainya tabungan si ayah
  mencukupi, kira-kira mobil apa yang sesuai budget yang akan di beli.
  Sambil bersenda gurau, sepertinya sungguh-sungguh akan membeli mobil
  impian mereka.

  Menjelang hari wisuda, diam-diam si anak menyimpan harapan dalam
  hati, "Mudah-mudahan ayah membelikan aku mobil, sebagai hadiah
  kelulusanku. Setelah lulus, aku pasti akan memasuki dunia kerja. Dan
  alangkah hebatnya bila saat mulai bekerja nanti aku bisa berkendara
  ke kantor dengan mobil baru," harapnya dengan senang. Membayangkan
  dirinya memakai baju rapi berdasi, mengendarai mobil ke kantor.

  Saat hari wisuda tiba, ayahnya memberi hadiah bingkisan yang segera
  dibukanya dengan harap-harap cemas. Ternyata isinya adalah sebuah
  kitab suci di bingkai kotak kayu berukir indah. Walaupun mengucap
  terima kasih tetapi hatinya sungguh kecewa. "Bukannya aku tidak
  menghargai hadiah dari ayah, tetapi alangkah senangnya bila isi
  kotak itu adalah kunci mobil," ucapnya dalam hati sambil menaruh
  kitab suci kembali ke kotaknya.

  Waktu berlalu dengan cepat, si anak diterima kerja di kota besar. Si
  ayah pun sendiri dalam kesepian. Karena usia tua dan sakit-sakitan,
  tak lama si ayah meninggal dunia tanpa sempat meninggalkan pesan
  kepada putranya.

  Setelah masa berkabung selesai, saat sedang membereskan barang-
  barang, mata si anak terpaku melihat kotak kayu hadiah wisudanya
  yang tergeletak berdebu di pojok lemari. Dia teringat itu hadiah
  ayahnya saat wisuda yang diabaikannya. Perlahan dibersihkannya kotak
  penutup, dan untuk pertama kalinya kitab suci hadiah pemberian si
  ayah dibacanya.

  Saat membaca, tiba-tiba sehelai kertas terjatuh dari selipan kitab
  suci. Alangkah terkejutnya dia. Ternyata isinya selembar cek dengan
  nominal sebesar harga mobil yang diinginkan dan tertera tanggalnya
  persis pada hari wisudanya.

  Sambil berlinang airmata, dia pun tersadar. Terjawab sudah, kenapa
  mobil kesayangan ayahnya dijual. Ternyata untuk menggenapi harga
  mobil yang hendak dihadiahkan kepadanya di hari wisuda. Segera ia
  pun bersimpuh dengan memanjatkan doa, "Ayah maafkan anakmu yang
  tidak menghargai hadiahmu .. Walau terlambat, hadiah Ayah telah
  kuterima.. Terima kasih Ayah.. Semoga Ayah berbahagia di sisiNYA,
  amin".

  Tidak jarang para orang tua memberi perhatian dengan alasan dan
  caranya masing-masing. Tetapi dalam kenyataan hidup, karena kemudaan
  usia anak dan emosi yang belum dewasa, seringkali terjadi
  kesalahfahaman pada anak dalam menerjemahkan perhatian orang tua.

  Jangan cepat menghakimi sekiranya harapan tidak sesuai dengan
  kenyataan. Sebaliknya tidak menjadikan kita manja hingga selalu
  menuntut permintaan.

  Mari belajar menjadi anak yang pandai menghargai setiap perhatian
  orang tua.[aw]

  Sumber: Selembar Cek oleh Andrie Wongso
  __._,_.___






The information transmitted is intended only for the person or the entity to
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged
material. If you have received it by mistake please notify the sender by
return e-mail and delete this message including any of its attachments from
your system. Any use, review, reliance or dissemination of this message in
whole or in part is strictly prohibited. Please note that e-mails are
susceptible to change. The views expressed herein do not necessarily
represent those of PT Astra International Tbk and should not be construed as
the views, offers or acceptances of PT Astra International Tbk.

--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke