Scra lum mudeng bgt intisari ceritanya..
mang istrinya si asyah gimana?
crita in dunk...

*pinjem dunk bukunya*




"Wiwi Williyanti" <[EMAIL PROTECTED]> 
03/12/2007 02:06 PM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
<balita-anda@balita-anda.com>
cc

Subject
Re: [balita-anda] to jeng intan:







yoi sef........mungkin jenis di fahri ini susah di dapat....kalaupun dapat 

model 'si fahri' ini.....apa istrinya juga bakal siap....seperti si 
'asiyah'

waduhhh berat auyyyyyyyy
----- Original Message ----- 
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Monday, March 12, 2007 1:51 PM
Subject: RE: [balita-anda] to jeng intan:


> eh jgn ngibrit dulu..
> secara anda termasuk dlm 999 nya..bukan 1 nya lhooo...
>
> *hanya 1 dr 1000 bahkan sejuta bahkan semilyar laki2*
>
>
>
>
>
>
> Zainal Arifin <[EMAIL PROTECTED]>
> 03/12/2007 01:46 PM
> Please respond to
> balita-anda@balita-anda.com
>
>
> To
> "'balita-anda@balita-anda.com'" <balita-anda@balita-anda.com>
> cc
>
> Subject
> RE: [balita-anda] to jeng intan:
>
>
>
>
>
>
> Tuh kan.. Kalu udah ada gambarannya kan jadi enak..
> Bisa bilang ke orang dirumah.. Paling nggak .. Aku
> Bisa bilang ke emaknya si tasha..
>
> "mah.. Si fahri itu sepertinya gue banget gitu looohhh hihihihi"
>
> ***ngibrit ah***
>
> -----Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED] 
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
> Sent: Monday, March 12, 2007 1:43 PM
> To: balita-anda@balita-anda.com
> Subject: Re: [balita-anda] to jeng intan:
>
>
> Walo cuma sepenggal sinopsis..i see i see...
> Fachri....seorang pria yg baik hati, pemurah,cerdas, pintar
> bersosialisasi..tdk membedakan suku agama ras..
> pekerja keras...taat beribadah..gitu yah?
> ato ada sifat dan sikap yg bl tercantum..
>
> *masih yakin dan percaya ada satu laki2 dr seribu laki2 yg seperti 
Fachri*
>
>
>
> Bunda_Salwaa <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent by: [EMAIL PROTECTED]
> 03/12/2007 01:30 PM
> Please respond to
> balita-anda@balita-anda.com
>
>
> To
> balita-anda@balita-anda.com
> cc
>
> Subject
> Re: [balita-anda] to jeng intan:
>
>
>
>
>
>
> On 3/12/07, [EMAIL PROTECTED] 
<[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
>>
>> Mba..situ tau kan klo eke gi dihonolulu...eh planet pluto.. jadi mbok
>> ya cantumkan kemari juga dunk....
>
> o, ente juga minat ta...
> sayang, link tsb ternyata bersambung. dan juga, deskripsinya g terlalu
> bikin
> aku tertarik ma Fachri, pastinya, karena itu memang rangkuman, bukan 
novel
> aslinya...
>
> wadu, 4 link lainnya, g ada sinopsis lbh jelas, mengapa Fachri bgitu
> mempesona... ini penggalan dari link blog Mbak Yunita Ramadhana..: *Mein
> Neim Ist Aisha* Pada waktu itu, si pemuda yang bernama lengkap Fahri bin
> Abdullah Shiddiq, sedang dalam perjalanan menuju Masjid Abu Bakar
> Ash-Shiddiq yang terletak
> di
> Shubra El-Kaima, ujung utara kota Cairo, untuk *talaqqi* (belajar secara
> face to face pada seorang syaikh) pada Syaikh Utsman Abdul Fattah, 
seorang
> Syaikh yang cukup tersohor di seantero Mesir. kepadanya Fahri belajar
> tentang *qiraah Sab'ah *(membaca Al-Qur'an dengan riwayat tujuh imam) 
dan
> *ushul tafsir *(ilmu tafsir paling pokok). Hal ini sudah biasa
> dilakukannya
> setiap
> dua kali seminggu, setiap hari Ahad/Minggu dan Rabu. Dia sama sekali 
tidak
> pernah melewatkannya walau suhu udara panas menyengat dan badai debu
> sekalipun. Karena baginya itu merupakan suatu kewajiban karena tidak 
semua
> orang bisa belajar pada Syaikh Utsman yang sangat selektif dalam memilih
> murid dan dia termasuk salah seorang yang beruntung.
>
> Di dalam metro, Fahri tidak mendapatkan tempat untuk duduk, mau tidak 
mau
> dia harus berdiri sambil menunggu ada kursi yang kosong. Kemudian ia
> berkenalan dengan seorang pemuda mesir bernama Ashraf yang juga seorang
> Muslim. Merteka bewrcerita tentang banyak hal, termasuk tentang 
kebencian
> Ashraf kepada Amerika. Tak berapa lama kemudian, ada tiga orang bule 
yang
> berkewarganegaraan Amerika (dua perempuan dan satu laki-laki) naik ke
> dalam
> metro. Satu diantara dua perempuan itu adalah seorang nenek yang
> kelihatannya sudah sangat lelah. Biasanya orang Mesir akan memberikan
> tempat
> duduknya apabila ada wanita yang tidak mendapatkan tempat duduk, namun
> kali
> ini tidak. Mungkin karena kebencian mereka yang teramat sangat kepada
> Amerika. Sampai pada suatu saat, ketika si nenek hendak duduk 
menggelosor
> di
> lantai, ada seorang perempuan bercadar putih bersih yang sebelumnya
> dipersilahkan Fahri untuk duduk di bangku kosong yang sebenarnya bisa
> didudukinya, memberikan kursinya untuk nenek tersebut dan meminta maaf
> atas
> pwerlakuan orang-orang Mesir lainnya. Disinilah awal perdebatan itu
> terjadi.
> Orang-orang Mesir yang kebetulan mengerti bahasa Inggris merasa
> tersinggung
> dengan ucapan si gadis bercadar. Mereka mengeluarkan berbagai umpatan 
dan
> makian kepada sang gadis, dan ia pun hanya bisa menangis. Kemudian Fahri
> berusaha untuk meredakn perdebatan itu dengan menyuruh mereka membaca
> shalawat Nabi karena biasannya dengan shalawat Nabi, orang Mesir akan
> luluh
> kemarahannya dan ternyata berhasil. Lalu ia mencoba menjelaskan pada
> mereka
> bahwa yang dilakukan perempuan bercadar itu benar, dan umpatan-umpatan 
itu
> tidak layak untuk dilontarkan. Namun apa yang terjadi, orang-orang Mesir
> itu
> kembali mrah dan meminta Fahri untuk tidak ikut campur dan jangan sok 
alim
> karena juz Amma saja belumtentu ia hafal. Kemudian emosi mereka mereda
> ketika Ashraf yang juga ikut memaki perempuan bercadar itu, mengatakan
> bahwa
> Fahri adalah mahasiswa Al-Azhar dan hafal Al-Qur'an dan juga murid dari
> Syaikh Utsman yang terkenal itu. Lantas orang-orang Mesir itu meminta 
maaf
> pada fahri. Fahri kemudian menjelaskan bahwasanya mereka tidak 
seharusnya
> bertindak seperti itu karena ajaran Baginda Nabi tidak seperti itu. Lalu
> ia
> pun menjelaskan bagaimana seharusnya bersikap kepada tamu apalagi orang
> asing sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Mereka pun
> mengucapkan terima kasih pada fahri karena sudah megingatkan mereka.
> Sementara itu, si bule perempuan muda, Alicia, sedang mendengarkan
> penjelasan tentang apa yang terjadi dari si perempuan bercadar dengan
> bahasa
> Inggris yang fasih.Kemudian Alicia berterima kasih dan menyerahkan kartu
> namanya pada Fahri. Tak berapa lama kemudian metro berhenti dan 
perempuan
> bercadar itupun bersiap untuk turun. Sebelum turun ia mengucapkan terima
> kasih pada Fahri karena sudah menolongnya tadi. Akhirnya mereka pun
> berkenalan. Dan ternyata si gadis itu bukanlah orang Mesir melainkan 
gadis
> asal Jerman yang sedang studi di Mesir. Ia bernama Aisha.
>
> *Maria, Gadis Koptik yang Aneh*
> Di Mesir, Fahri tinggal bersama dengan keempat orang temannya yang juga
> berasal dari Indonesia, yaitu Saiful, Rudi, Hamdi dan Misbah. Fahri 
sudah
> tujuh tahun hidup di Mesir. Mereka tinggal di sebuah apartemen sederhana
> yang mempunyai dua lantai, dimana lantai dasar menjadi tempat tinggal
> Fahri
> dan empat temannya, sedangkan yang lantai atas ditempati oleh sebuah
> keluarga Kristen Koptik yang sekaligus menjadi tetangga mereka. Keluarga
> ini
> terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed, dan dua orang anak mereka - 
Maria
> dan Yousef. Walau keyakinan dan aqidah mereka berbeda, namun antara
> keluarga
> Fahri (Fahri dkk) dan keluarga Boutros terjalin hubungan yang sangat 
baik.
> Di Mesir, bukanlah suatu keanehan apabila keluarga Kristen koptik dan
> keluarga Muslim dapat hidup berdampingan dengan damai dalam masyarakat.
> Keluarga ini sangat akrab dengan Fahri terutama Maria. Maria adalah
> seorang
> gadis Mesir yang manis dan baik budi pekertinya. Kendati demikian, Fahri
> menyebutnya sebagai gadis koptik yang aneh, karena walaupun Maria itu
> seorang non-muslim ia mampu menghafal dua surah yang ada dalam Al-Quran
> dengan baik yang belum tentu seorang Muslim mampu melakukannya. Ia hafal
> surat Al-Maidah dan surah Maryam. Fahri juga baru mengetahuinya ketika
> mereka secara tak sengaja bertemu di metro. Seluruh anggota keluarga
> Boutros
> sangat baik kepada Fahri dkk. Bahkan ketika Fahri jatuh sakit pun 
keluarga
> ini jugalah yang membantu membawa ke rumah sakit dan merawatnya selain
> keempat orang teman Fahri. Apalagi Maria, dia sangat memperhatikan
> kesehatan
> Fahri. Keluarga ini juga tidak segan-segan mengajak Fahri dkk untuk 
makan
> di
> restoran berbintang di tepi sungai Nil,kebanggaan kota Mesir, sebagai
> balasan atas kado yang mereka berikan. Pada waktu itu Madame Nahed
> berulang-tahun dan malam sebelumnya Fahri dkk memberikan kado untuknya
> hanya
> karena ingin menyenangkan hati beliau karena bagi Fahri menyenangkan 
hati
> orang lain adalah wajib hukumnya. Setelah makan malam, tuan dan nyonya
> Boutros ingin berdansa sejenak. Madame Nahed meminta Fahri untuk 
mengajak
> Maria berdansa karena Maria tidak pernah mau di ajak berdansa. Setelah
> tuan
> dan nyonya Boutros melangkah ke lantai dansa dan terhanyut dengan alunan
> musik yang syahdu, Maria pun memberanikan diri mengajak Fahri untuk
> berdansa, namun Fahri menolaknya dengan alasan Maria bukan mahramnya
> kemudian menjelaskannya dengan lebih detail. Begitulah Fahri, ia selalu
> berusaha untuk menjunjung tinggi ajaran agama yang dianutnya dan selalu
> menerapkannya dalm kehidupan sehari-hari.
>
> *Si Muka Dingin Bahadur dan Noura yang Malang*
> Selain bertetangga dengan keluarga Boutros, Fahri juga mempunyai 
tetangga
> lain berkulit hitam yang perangainya berbanding 180 derajat dengan
> keluarga
> Boutros. Kepala keluarga ini bernama Bahadur yang terkenal dengan 
julukan
> si
> Muka Dingin karena ia selalu berperangai kasar kepada siapa saja bahkan
> dengan istrinya madame Syaima dan putri bungsunya Noura. Bahadur dan
> istrinya mempunyai tiga orang putri, Mona, Suzanna, dan Noura. Mona dan
> Suzanna berkulit hitam namun tidak halnya dengan Noura, dia berkulit 
putih
> dan berambut pirang. Hali inilah ang membuat Noura dimusuhi keluarganya
> yang
> pada akhirnya membuat dirinya tercebur kedalam penderitaan yang amat
> sangat.
> Bahadur mempunyai watak yang keras dan bicaranya sangat kasar, Nouralah
> yang
> selalu menjadi sasaran kemarahannya. Dan kedua orang saudaranya yang 
juga
> tidak menyukai Noura mengambil kesempatan ini untuk ikut-ikutan memaki
> dirinya. Sampai tibalah pada suatu malam yang tragis dimana Bahadur
> menyeret
> Noura ke jalanan dan punggungnya penuh dengan luka cambukan. Hal ini 
sudah
> sering terjadi, namun malam itu yang terparah. Tak ada satu orang pun 
yang
> berani menolong. Selain hari sudah larut, Bahadur juga dikenal amat 
kejam.
> Akhirnya, karena sudah tak tahan lagi melihat penderitaan Noura, Fahri 
pun
> meminta bantuan Maria melaui sms untuk menolong Noura. Awalnya Maria
> menolak
> karena tidak mau keluarganya terlibat dengan keluarga Bahadur. Namun
> setelah
> Fahri memohon agar Maria mau menolongnya demi kecintaan Maria terhadap
> Al-Masih, Maria akhirnya luluh juga. Jadilah malam itu Noura menginap di
> rumah keluarga Boutros. Malam ini jualah yang akhirnya menghantarkan 
Fahri
> ke dalam penderitaan yang amat sangat dan juga membuatnya hampir
> kehilangan
> kesempatan untuk hidup di dunia fana ini.
>
>
> (Bersambung...)
>
> -- 
> feel complicated? be with me..
> http://myidol88.blogspot.com
>
>
> 




The information transmitted is intended only for the person or the entity 
to which it is addressed and may contain confidential and/or privileged 
material. If you have received it by mistake please notify the sender by 
return e-mail and delete this message including any of its attachments 
from your system. Any use, review, reliance or dissemination of this 
message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that 
e-mails are susceptible to change. The views expressed herein do not 
necessarily represent those of PT Astra International Tbk and should not 
be construed as the views, offers or acceptances of PT Astra International 
Tbk.

--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke