***********************
No virus was detected in the attachment no filename
No virus was detected in the attachment no filename

Your mail has been scanned by InterScan.
***********-***********


kok pada baca yaaa...
secara liat covernya doang aku udah gak napsu

*gimana bisa napsu liat patih gajah mada telanjang dada?*


  ----- Original Message -----
  From: Arlita Soedjito
  To: balita-anda@balita-anda.com
  Sent: Monday, March 12, 2007 11:32 AM
  Subject: RE: [balita-anda] to jeng intan:


  Total semua ada 4 judul lagi mbak Intan, ada semua di rumah.
  Yg bagus Cuma yg pertama aja, no. 2 biasa bgt, no. 3 agak bagus (ada
  Adityawarman disitu) no. 4 gak menarik babar blas.

  *hmmjadipenginpunyaanakcekasihnamaPradnyaParamitha*

  Regards,
  Lita
  -----Original Message-----
  From: intan dima [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, March 12, 2007 10:45 AM
  To: balita-anda@balita-anda.com
  Subject: Re: [balita-anda] to jeng intan:

  whahahaha
  iya mbak
  aku juag bulan lalu kelar baca gadjahmada "antara takhta dan angkara"
  abis itu kapok dah baca 2 judul gadjahmada lainnya

  mending baca lainnya ajah..... gak istimewa isinya.... cum amayan deh
  jadi
  tau siapa itu sekar kedaton ekkekekeke


  ----- Original Message -----
  From: "Arlita Soedjito" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: <balita-anda@balita-anda.com>
  Sent: Monday, March 12, 2007 10:33 AM
  Subject: RE: [balita-anda] to jeng intan:


  Lumayan sih secara belum selesai bacanya jadi masih penasaran, maklum
  bisanya baca kalo para monsters udah tidur. Padahal itu buku gak bisa
  dibaca ama tiduran krn berat bgt.

  Kemarin2 lagi seneng baca seri : Gajah Mada novel ringan karya LKH tapi
  baca ini sering diketawain org ktr katanya "kaya anak SD mau ujian
  pelajaran sejarah" :p

  Regards,
  Lita

  -----Original Message-----
  From: intan dima [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, March 12, 2007 9:20 AM
  To: balita-anda@balita-anda.com
  Subject: Re: [balita-anda] to jeng intan:

  berapa halaman mbak?
  jeng noni, abis les miserables..... musashi :((
  tebelnya dah kayak kamus, gak ada yg ngalahin ......

  lha ini baca miserables aja sehari cuma dapet 4 lembar... baru 70%
  kelar....

  to kill amockingbird belum kesentuh juga
  historian, ntar dulu dahhhhhhhhhhhhhhhh

  seru ya mbak lita?


  ----- Original Message -----
  From: "Arlita Soedjito" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: <balita-anda@balita-anda.com>
  Sent: Monday, March 12, 2007 9:10 AM
  Subject: RE: [balita-anda] to jeng intan:


  The Historian: aku udah punya sedang dlm proses menyelesaikannya ,
  cuapeeeek
  bow bawanya berat bgt sih.

  Regards,
  Lita
  -----Original Message-----
  From: Noni MT [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, March 12, 2007 7:10 AM
  To: balita-anda@balita-anda.com
  Subject: [balita-anda] to jeng intan:

  ***********************
  No virus was detected in the attachment no filename
  No virus was detected in the attachment no filename

  Your mail has been scanned by InterScan.
  ***********-***********


  Jeng intan,
  napa imelmu bouncing ya?

  ini nih... bacaan berikut setelah tamat les miserable :-)




  The Historian, Dirancang sebagai Bestseller
  -------------------------------------------
  >> Anwar Holid

  Sang Sejarawan
  Judul asli: The Historian

  Penulis: Elizabeth Kostova
  Penerjemah: Andang H. Soetopo
  Penerbit: GPU, Januari 2007
  Tebal: 768 halaman, 23 cm

  BESTSELLER kelas dunia apa lagi yang siap diterbitkan dalam edisi
  Indonesia?
  Pada Mei 2006 lalu,
  di milis [EMAIL PROTECTED], Anastasia Mustika, editor GPU,
  mengonfirmasikan bahwa pihaknya
  akan menerbitkan The Historian, novel perdana karya Elizabeth Kostova.


  "Sebenarnya, jauh sebelum novel tersebut terbit, sekitar pertengahan
  2004,
  kami sudah menerima
  manuskrip novel itu via email. Isinya menarik dan bagus," demikian papar
  Anas ketika dihubungi via
  email. "Waktu kami mengajukan tawaran di Frankfurt International Book
  Fair,
  Oktober 2005, pihak
  Little, Brown langsung menerima."

  Di Amerika Serikat novel tersebut diterbitkan Little, Brown and Company
  pada
  14 Juni 2005,
  didukung publisitas besar-besaran. Hasilnya, novel itu hadir dalam
  daftar
  New York Times
  Bestseller selama musim panas dan gugur 2005. "Tentu butuh usaha keras
  untuk
  membunuh bestseller
  yang melesat seperti debut Kostova ini," demikian komentar Publishers
  Weekly
  atas kesuksesan
  tersebut. The Historian dicetak pertama kali sebanyak 325.000 kopi.
  Rencana
  promosi dan pemasaran
  besar-besaran, termasuk tur penjualan sebelum penerbitan, dan tur ke
  sepuluh
  kota di AS, membuat
  novel ini menjelma jadi bacaan wajib musim panas 2005 lalu. Penerbit
  mengalokasikan US$500.000
  (kira-kira 4 milyar rupiah) untuk kampanye praterbit. Resensi di
  Publishers
  Weekly mendapat
  bintang; Book Sense pada 2006 menobatkan novel ini sebagai Book of the
  Year
  untuk kategori Fiksi
  Dewasa.


  Ada saat ketika publisitas memang berhasil. Meski karya "bukan
  siapa-siapa"
  novel itu berhasil
  bertahan selama empat bulan di daftar bestseller Publishers Weekly; pada
  23
  Juni 2005 untuk
  pertama kalinya berhasil masuk ke daftar 150 bestseller Amerika Serikat,
  mencapai puncak di urutan
  ke-2. Uang panjer sebesar 2 juta dolar AS yang diterima Kostova makin
  membesarkan reputasi The
  Historian, memecahkan rekor US$1.5 juta yang sebelumnya dipegang Malcolm
  Gladwell ketika menulis
  The Tipping Point---sebuah bestseller nonfiksi. Begitu laris di pasar
  dan
  ramai dibicarakan
  kritik, Sony membeli hak pembuatan film sebesar US$1.5 juta, ditangani
  produser Douglas Wick dan
  penulis skenario David Magee.


  SEJAK awal, The Historian memang heboh. Karen Holt dalam esai di
  Publishers
  Weekly 11/7/2005,
  menyebut novel ini satu-satunya yang layak mendapat 'Best Promoted' dan
  salah satu peraih 'Most
  Hyped Debuts.' Laura Miller, kritik dan editor Salon.com, di antara
  resensinya menulis, "Bagi
  pembaca berpengalaman, novel itu bagai anggur Bordeaux yang sangat
  berkelas
  dibandingkan karya Dan
  Brown yang mirip Diet Coke mengandung kafein berlebihan." Morgan Ploutz,
  peresensi di Horror
  Channel.com mengaku, 'Sebagai novel debut, ini karya yang menakjubkan,
  sebuah adikarya. Aku hanya
  berharap bahwa Kostova mempertahankan cara yang sudah berhasil ini
  karena
  aku akan pasti membaca
  buku dia selanjutnya tanpa ragu.'

  Dengan komentar seperti itu apa novel pertama Kostova ini masih punya
  sisi
  meragukan? Karena
  keberhasilan The Historian seakan semata-mata didorong oleh gencarnya
  strategi pemasaran, sejumlah
  pihak meragukan kemampuan Kostova dan kualitas novelnya. Mereka dengan
  mudah
  membanding-bandingkan
  novel dengan keberhasilan The Da Vinci Code (Dan Brown). Tuduhan ini
  mudah
  dipatahkan bila pembaca
  tahu sedikit lebih dalam fakta proses penulisan The Historian. Kostova
  memulai proyek novel ini
  sejak 1995, dan lebih lagi, dia mendapat Hopwood Award untuk
  Novel-in-Progress (novel dalam
  proses) ketika sedang menyelesaikan novel ini.


  "Saya menganggap bahwa diri saya penulis sastra," aku Kostova. "Saya
  mengerjakan buku ini dalam
  waktu lama, dengan cara yang sangat sastrawi dan pribadi." Penulis
  favorit
  Kostova adalah A. S.
  Byatt, pengarang kontemporer Inggris yang melambung berkat Possession,
  pemenang Booker Prize tahun
  1990 yang juga merupakan bestseller di Inggris dan banyak negara
  berbahasa
  Inggris lain, dan
  akhirnya sukses diadaptasi sebagai film. Seperti The Historian,
  Possession
  juga penuh oleh riset
  sejarah (sastra) dan kisah detektif. Sudah sering terjadi ternyata novel
  yang ditulis dengan
  kualitas sastra ternyata juga mampu memikat jutaan pembaca.

  Keberhasilan The Historian agaknya sesuai dengan pendapat Henry Kisor,
  editor buku Chicago
  Sun-Times, tentang formula novel sukses zaman sekarang. Menurut dia,
  novel
  bisa sukses berkat
  kombinasi luar biasa antara strategi pemasaran yang cerdas dan kualitas
  sastra yang
  sungguh-sungguh.

  ELIZABETH JOHNSON KOSTOVA lahir di New London, Connecticut pada 4
  Agustus
  1964, lulusan
  Universitas Yale, meraih gelar master seni murni dari Universitas
  Michigan,
  tempat yang juga
  memberinya Hopwood Award. Yang awal-awal memantik dia menulis tentang
  legenda itu adalah cerita
  yang dituturkan ayahnya sendiri, seorang profesor, ketika mereka sedang
  dalam perjalanan ke Eropa.

  Legenda Dracula awalnya nyaris identik dengan Bram Stoker---penulis
  novel
  Dracula (1897)---meski
  di setiap zaman senantiasa muncul penulis, seniman, film, musisi, yang
  terus
  mengeksplorasi tema
  ini. Pencerita (narator) dalam The Historian tanpa nama, membuat para
  pembaca penasaran apa kisah
  itu entah benar atau hanya fantasi, sebab memadukan tokoh tiran nyata
  (Vlad
  Tepes dari Wallachia
  alias Vlad the Impaler), sejarah, pertentangan agama, termasuk novel
  Stoker.
  Kostova sengaja
  melakukan itu sebagai bagian dari eksperimen sastra.

  Meski dampak penerbitan The Historian mengejutkan, Kostova rupanya
  enggan
  terpenjara oleh
  keberhasilan itu. Dia mengaku aneh dengan sukses itu, tiba-tiba dikenal
  oleh
  jutaan orang sebagai
  "penulis Dracula", entah sampai kapan. "Meski memang terpesona oleh
  legenda
  Dracula, mengejutkan
  juga menyaksikan nama saya sekarang terkait dengan Dracula."


  Kini Kostova sedang mengerjakan novel kedua, yang dimulai sejak musim
  panas
  2005. "Novel berikut
  saya sangat berbeda, bukan Gotik, bukan pula respons terhadap The
  Historian.
  Sekarang saya ingin
  mempelajari sesuatu yang amat berbeda."

  Sementara itu, meski belum punya rencana mempromosikan The Historian,
  GPU
  tampak optimistik
  mengharapkan novel ini. Prosesnya sedang dalam tahap penerjemahan. Untuk
  mengantisipasi pasar, GPU
  pertama-tama akan mencetak 5000 kopi. "Tapi mungkin saja akan ada
  koreksi
  (lebih tinggi) menjelang
  saat naik cetak nanti," begitu kata Anastasia.[]

  NB: Versi sangat singkat artikel ini dimuat Matabaca Maret 2007, setelah
  edisi bulan sebelumnya
  besar-besar diulas persis ketika The Historian terbit. Aku sendiri belum
  tamat baca The Historian
  karena berbagai halangan, terutama disela oleh buku-buku lebih tipis
  yang
  ada di hadapanku,
  termasuk jeda ke Jogja. Sejauh ini aku kira-kira sudah menghabiskan
  setengah
  buku itu, dan terus
  menyesal kenapa kesulitan mendapat waktu panjang untuk duduk tenang
  membacanya. Yang aku rasakan,
  penggarapan buku ini---terutama penerjemah dan penyunting---tentu
  tangguh;
  mereka menangani buku
  tebal ini dengan baik. Aku nikmat membaca buku ini, lancar meraba-raba
  hendak ke mana Kostova
  perlahan-lahan membawa pembaca ke alam horor, mengarungi berbagai kota
  Eropa, terutama yang masih
  asing, 'sejarah', dan berbagai aspek abad pertengahan. Yang membuat aku
  sedikit khawatir ialah
  bahwa setting novel ini terjadi pada 2008 dan mundur ke belakang,
  kira-kira
  tahun 1970-an. Ini
  membuat aku sedikit bertanya-tanya, barangkali ada banyak kejadian di
  dunia
  ini yang luput dari
  pemberitaan, bahwa ada sebuah kerajaan lain di dunia ini terus bergerak
  dan
  mencari-cari peluang
  untuk mempertahankan eksistensi.

  Kontak: Jalan Kapten Abdul Hamid, Panorama II No. 26 B Bandung 40141 |
  Tel:
  022. 2037348 | HP 08156140621

  Never underestimate people. They do desire the cut of truth.

  Jangan meremehkan orang. Mereka sungguh ingin kebenaran sejati.

  C Natalie Goldberg
  ----------------------------------------------------------
  Esai, resensi, artikel, dan lebih banyak tulisan. Kunjungi dan dukung
  blog
  sederhana ini:

  http://halamanganjil.blogspot.com


  .


  --------------------------------------------------------------
  Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
  Info balita: http://www.balita-anda.com
  Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
  menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




  --------------------------------------------------------------
  Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
  Info balita: http://www.balita-anda.com
  Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
  menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




Kirim email ke