Maminya Aisha... Bener banget...tempat mandi bola yg itu emang gak banget deh..apalagi kalo anak kita kecil.. Anakku Nasywa juga gak pernah aku kasih main disana...paling aku bawa ke Kidsport aja yang aman..kitanya pun boleh ikutan main...karena mba2nya tuh gak pernah merhatiin...malahan ngobrol... Jadi BT kan...
Bundanya Nasywa On 4/19/07, rosa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Sharing : Jaminan Keselamatan Anak di Playland Posted by: "June Samantha Wulandari" [EMAIL PROTECTED] Date: Wed Apr 18, 2007 3:19 am ((PDT)) Dear Mom and Dads, Aku mau sharing sedikit pengalaman aku di arena mandi bola Fun World PIM I malam minggu kemarin. Waktu itu aku dan suami mengajak jalan-jalan putri kecil kami Aisha ( 2 tahun ) ke mall PI I, dan namanya anak-anak, ia senang sekali melihat ada arena mandi bola yang bertempat di Fun World. Namanya juga sayang anak, aku langsung membelikan tiket mandi bola yang seharga Rp 12.500/30 menit, which is actually more expensive than others. Tapi kupikir ya gak papa lah, buat anak, lagipula wajar kan, di mall yang bergengsi gitu loh.. Pendek kata, aku nemenin si kecil main sementara suami main di dingdongnya Fun World. Awalnya aku sedikit kaget, karena ternyata pengawas anak (ibu atau baby sitter) tidak diperkenankan masuk ke arena. Tapi, that's ok..memang tempatnya juga sempit. Lagipula anakku juga sudah bisa main sendiri. Awalnya gak ada masalah, Aisha main dengan seorang anak laki-laki seumuran dia dan nampak fun sekali. Si mbak pengawas, yang jumlahnya hanya satu orang, juga memperhatikan mereka dengan baik. Gak lama kemudian masuk lagi dua anak laki-laki agak besar ke arena tersebut. Perhatian ku sudah mulai bertambah ke Aisha, takut2 kalau ketiban badan mereka yang gede. Aku bilang ke si mbak, untuk awasi anakku yang notabene badannya paling kecil. Selang berapa menit, si mbak pengawas yang sendirian udah mulai gak konsen karena ada anak yang main lagi lalu ada orang tua yang nanya loket, dlsb. Tiba- tiba masuk anak perempuan ekstra gendut (baca: gendut sekali) langsung main perosotan dan lonjak2. Aku udah mulai gak enak hati, dan niat menarik Aisha keluar. Sebab, si mbak pengawas tidak bisa diandalkan karena sedang sibuk ngurusin tiket masuk. Baru aku mau beranjak berdiri, si anak perempuan gendut gelosor dari perosotan dannnn..braaakkk...niban anakku sampai Aisha kedengeran memekik 'heeegggghhh'..karena kaget ketiban beban seberat itu!!! Aku dan seorang Ibu langsung menjerit dan pada saat itu Aisha sudah nangis keras manggil2 aku.. Si Mbak pengawas hanya terpaku dan baru sadar waktu aku bilang, Mbak tolong dong anak saya bawa ke sini..dia ketiban tuhh..Baru dia ambil Aisha yang udah kejer dan tanpa basa-basi aku langsung narik anakku dari arena yang berbahaya tersebut. Nah yang mau aku sampaikan , mungkin sekedar saran untuk pengelola playland dan juga mom n dads : 1. Walaupun pengawas tidak boleh masuk ke arena, dalam hal ini si Ibu/Baby Sitter, seharusnya pihak pengelola benar2 menjamin keselamatan anak konsumen yang masuk ke dalamnya. Paling tidak, seharusnya pengawas playland tidak sendirian. Misalnya petugas untuk tiket ada, dan berada di luar arena main. Selanjutnya di dalam arena seperti mandi bola ada petugas sekurangnya 1 atau 2 orang yang benar2 concern atas keselamatan dan kenyamanan konsumen kecilnya dong...Maaf kata ya, para pengelola seharusnya tidak hanya mengeruk uang orang tua si anak yang dibayarkan demi selembar tiket, tapi juga memikirkan kondisi keselamatan anak yang memilih bermain di ladang rezeki mereka..!! 2. Benar2 mentraining petugas playland untuk lebih peka dalam mengawasi konsumen mereka yang tentu saja anak2. Tanpa anak2, palyland akan gulung tikar kan? 3. Untuk mom and dads, pengalaman ini mengajarkan saya untuk lebih hati2 memilih tampat bermain anak. Pertama, memang kita harus mendahulukan keselamatan, lalu kenyamanan anak. Saya sadar mungkin saya lalai membiarkan anak saya diawasi petugas playland biasa, tapi setidaknya saya dapat mengambil hikmah atas kejadian itu. Demikian sharing dari saya..mungkin ada yang menganggap reaksi saya agak berlebihan, karena tih sebenarnya itu terjadi atas ketidaksengajaan. Tapi ketidaksengajaan itu bisa dicegah kalau ada langkah2 konkrit dari pihak pengelola playland agar kejadian2 seperti itu tidak menimpa konsumen kecil mereka. Anak saya memang tidak apa2..hanya kaget saja, tapi kalau sampai ia terluka karena kelalaian tersebut, saya tidak akan sungkan2 memperkarakan hal ini kepada yang berwajib. Tks. Maminya Aisha