ini artinya dah tutup ya warungnya????


On 5/11/07, dhani resya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

hmh... terima kasih untuk masukannya...
sebetulnya postingan aku beberapa hari lalu itu bukan
untuk memberikan sangkaan buruk terhadap apa yang akan
terjadi pada keluarga kita nanti...

sebetulnya cuma ingin sharing dan membuka wawasan ibu2
yang bekerja diluar rumah kalau selama ini kita masih
beruntung kerja diluar rumah tapi masih bisa ketemu
anak dan suami. soalnya kan banyak ibu2 disini yang
sering mengeluh soal karir diluar rumah krn ga bisa
ketemu anak lama2, ga bisa ngikutin perkembangan
mereka...

sementara ada ibu2 lain yang kita mungkin ga kenal
yang harus kerja banting tulang, jadi satu2nya sumber
penghasilan keluarga yang nasibnya tidak lebih baik
dari kita, yang harus rela bekerja dan tidak bisa
ketemu dengan anak setiap hari, suami pun sudah tak
ada. kerja bukan karena keinginan tapi karena
keharusan, karena ga ada lagi orang yang bisa
diharapkan untuk memberi nafkah materiil.

maksudku, kita harus mensyukuri keadaan kita sekarang,
kerja dengan ikhlas niat lillahita'ala. insya allah
penghasilan yang didapat dari kerja yang ikhlas akan
memberikan rejeki yang berkah, baik untuk dimakan,
baik untuk dipergunakan bagi hal lain. ga usah yang
kerja diluar rumah tanpa keikhlasan, yang ibu rumah
tangga pun kalo kerjanya dirumah ngomel2 bentak2 anak,
atau ada yang stres sendiri, kan akan membentuk
kepribadian anak yang kurang baik (wallahualam). kerja
diluar rumah kan bukan berarti tidak memantau
perkembangan anak, tidak memperhatikan kebutuhan anak
akan kasih sayang...

masalah ibu yang bekerja diluar ato tidak itukan bisa
dikompromikan sama suami atau keluarga kita yang lain
karena yang tahu persis masalah rumah tangga kita yang
kita dan pasangan kita sendiri. entah itu masalah
sosial, ekonomi, atau pribadi.

mudah2an apa yang kita kerjakan sekarang dapat
memberikan rejeki halah dan keberkahan bagi keluarga
kita semua, amien.


--
Diana
www.dbc-network.com/index.php?id=dieas

Kirim email ke