wah, enak ya kalo pengasuhan anak totally diserahkan ke kita (pengasuh)
sehingga bisa menjadi ibu "kejam" seperti mbak Ita, he he he... saya
memahami kalau yang ngurusin oma (or kalau anakku tante-nya) anak jadi agak2
ada "dualisme", kalo ama oma or tante kok boleh, kalo ama mama kok gak
boleh, sih ? (mungkin itu kata anak kita, ya ?)

mamanya Arum dan Sekar, mungkin itu juga yang terjadi ya ? di samping
kehadiran si adik yang dirasa lebih menyita perhatian ortu dan orang di
sekitarnya, terus mungkin juga kelebihan vitamin... 

pertama, kalo boleh kasih saran, aku setuju dengan mbak Ena, stop dulu
permen dkk-nya, kalo gak mau makan juga biarkan saja, toh kalau dia lapar
pasti mau makan juga... tapi kalau disuapin mamanya masih mau makan khan ?
biasanya anakku juga kalo disuapin mamanya pasti mau makan, soalnya aku kalo
nyuapin pake ngancem, sih, "ayo makannya di kamar aja ya, berdua ama mama"
udah gitu masuk kamar deh di situ anakku mau nangis2 n ngapain juga aku
cuekin aja, lama2 akhirnya dia mau juga. Sedikit kejam, sih ya ? tapi kalau
apa2 kemauan anak kita ikutin, akhirnya kitanya yang disetir anak, betul gak
sih moms ?

kedua, mbak dan orang2 rumah harus kasih perhatian lebih juga buat si kakak
bahkan kalau bisa ikutkan dia secara aktif dalam setiap kegiatan yang
melibatkan sang adik, misalnya "kakak bisa bantu mama jaga adik gak ?" dan
jangan lupa untuk memuji atau memberi reward buat kebaikannya dia, terus
kasih pengertian kalau si adik masih perlu diawasi, dibantu dll, dulu kakak
waktu seusia adik juga begitu, belum bisa jalan sendiri dengan lancar, belum
bisa begini begitu dll. Apakah waktu mbak hamil si kakak sudah dipersiapkan
untuk menghadapi kehadiran adiknya itu ?

ketiga, kelebihan vitamin. Kalau boleh tanya, vitamin2 yang diberikan
sekarang ini, vitamin A, B, C or multivitamin ? apakah hanya diberikan
begitu saja, mbak ? tanpa melihat vitamin apa yang sebetulnya diperlukan
anak ? untuk mengetahui vitamin apa yang diperlukan anak, bisa dilakukan
dengan menganalisa pola makan anak, misalnya : bila anak tidak suka minum
susu, berarti anak memerlukan asupan makanan tambahan yang mengandung
protein, calsium, magnesium, kalau anak tidak suka daging, ayam, ikan,
telur, tahu, tempe, berarti anak memerlukan asupan makanan tambahan yang
mengandung zat besi dan protein, dll. Kalau Callista sejak saya berikan
Nutrilite nafsu makannya sekarang ini lumayanan dan puji Tuhan jarang sakit,
wah, promosi nih...

maaf juga kalau puanjang ya...

salam,
mamanya Callis

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 24, 2003 3:42 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Please help!



Mbak,
Anak seumuran itu memang lagi masa-2 gak doyan makan, anak saya juga seumur
itu kalo makan paling banter 2-3 suap kecil setelh itu bungkem dech, tapi
dianya doyan susu jadi gak masalah yach, tapiiiiiii itu gak boleh juga khan
kita dalam taraf mendidik dia, jadi nanti kalau dibiarin minum susu aja
lama-2 jadi tambah males makannya (khan makan harus ngunyah sedang minum
susu tinggal telan, nach males dech ngunyahnya), jadi minum susu juga saya
atur, pasti nanti ada masanya sianak lapar, biasanya kalau saya lagi makan
malem dia suka nyamperin terus ikutan makan. Coba dech Mbak untuk sementara
permen dan ice creamnya diumpetin dulu, karena itu yang bikin kenyang, lalu
coba arahkan ke makanan utama pada saat jam makan, dan ke buah pada saat
waktu makan cemilan, kita juga gak boleh tergoda lho kalau sikecil sudah
merengek minta permennya, kita harus tegar dan tegas untuk menolaknya.
Sorry yach kalau gak membantu tetapi itu berdasar pengalaman, kalau orang
bilang saya Ibu yang kejam, soalnya no permen no chiki & freinds di rumah
saya..hehehe kasihan dech yang jadi anak saya.

Salam,
Mama Adam & Donnie


 

                    "Joen"

                    <[EMAIL PROTECTED]        To:
<[EMAIL PROTECTED]>             
                    oll.co.id>                cc:

                                              Subject:     [balita-anda]
Please help!           
                    09/25/03 03:37 AM

                    Please respond to

                    balita-anda

 

 





Ayah Bunda,
Mohon sharing dan informasinya untuk masalah yang terus terang sudah
membuat saya pusing 7 keliling dan agak stres.
Yaitu masalah anak yang ngga mau makan. Putri saya usia 2 th 10 bln udah
± 10 hari ngga mau makan (sayur, ikan, daging, nasi, ayam, dll).
Berbagai cara udah saya coba mulai dari memenuhi keinginan dia mau makan
apa. Saya selalu tanya maunya makan apa, dia jawab dan saya buatin
permintaan dia. Tapi begitu masakan ada, anak itu ngga mau buka mulutnya
sama sekali.
Oma-nya yang ngurus dirumah udah agak spaning alias tensi darahnya
meninggi karena takut kalau anak itu kurang gizi dan lemes. Yang saya
heran, sampai hari ini pun anak itu aktivitasnya ngga berkurang, tetap
aktif dan ngga lemes.
Yang dia mau makan cuma ice cream, permen (itu-itu terus). Karena
anaknya ngga terlalu suka susu, jadi agak susah buat saya cari pengganti
asupan makanan buat dia.

Saya udah juga ke salah satu DSA dekat rumah untuk tanya masalah ini,
tapi DSA nya cuma bilang bahwa anak ada masa-masanya ngga mau makan atau
ngga nafsu makan. DSA itu kasih obat nafsu makan (racikan), tapi tetap
aja ngga ngaruh. Dari umur 1 th, anak itu udah saya kasih Scot Emulsion,
Biolysin, Vidoran Smart (kebanyakan vitaman malah), tapi tetap badannya
ngga bisa gemuk. BB nya konstan sampai sekarang cuma 15 kg. Saya sih
ngga terlalu khawatir dengan BB nya yang mungkin kurang asal anaknya
sehat, no problem buat saya.
Pasti dari ayah bunda, ada yang pernah ngalamin masalah ini kan? Tolong
dong gimana cara menghadapinya.
Menurut papa-nya sih bisa jadi karena faktor psikologi anak itu. Sejak
adiknya (usia 10 bulan) udah bisa jalan sendiri dan ngerti kalau diajak
ngomong, kayanya semua orang di rumah saya perhatiannya ke adiknya itu,
sementara dia kelihatan sekali selalu minta perhatian. Misalnya kalau
pas kita lagi ngalem adiknya, eh si mbaknya itu langsung menghibur diri
sendiri juga dengan menanyakan hal yang sama ke kita. Bisa jadi memang
penyebabnya itu kali ya.
Rencananya saya mau ajak dia ke psikolog anak untuk konsultasi. Karena
kalau ke DSA lagi, kasihan juga dikasih obat melulu padahal anak itu
ngga sakit sama sekali.
Menurut ayah bunda gimana ya? Bisa ada yang bantu? Maaf kalau
kepanjangannya ceritanya, abis pusing dan stres, mikir kerjaan, mikir
anak juga..itulah konsekwensi ibu-ibu.

Sincerely,
Mama Arum & Sekar
[EMAIL PROTECTED]





---------------------------------------------------------------------

>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/

>> Info balita, http://www.balita-anda.com

>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke