Ehem...kalau ini boleh juga buat camilan menjelang sore...
oia boleh juga dipake buat dongeng menjelang tidur anak2 dirumah..

kali ini pesan moralnya apa hayooo....
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++


Akal Manusia



Ada seekor kerbau yang setiap pagi dibawa oleh seorang anak penggembala 
yang masih kecil menuju sawah untuk dibajak. Jika tidak ada pekerjaan, 
kerbau itu oleh penggembala dibawa ke daerah yang banyak rumputnya. Kemana 
pun kerbau itu dibawa selalu saja nurut kepada majikannya yang seorang 
anak kecil. 

Suatu saat, saat si kerbau sedang sendirian, ada seekor harimau 
menghampiri kerbau itu. Si harimau berkata kepada kerbau, 

“Hey kerbau, saya sudah beberapa hari mengamati kamu. Kamu selalu nurut 
saja dibawa-bawa atau disuruh-suruh oleh majikan kecilmu. Manusia 
majikanmu itu sangat kecil dibanding kamu, kenapa tidak kamu tubruk saja, 
pasti dia terpental jauh atau mati. Kamu jadi bebas seperti saya, bebas 
kemana pun saya mau.” 

“Saya takut kepada anak kecil itu”, jawab si kerbau. 

“Ha ha ha, dasar bodoh kamu. Masa badan kamu yang besar takut kepada anak 
kecil?” ejek si harimau sambil menertawakan. 

“Kamu juga akan takut jika kamu mengetahui kelebihan manusia” kata si 
kerbau menjelaskan. 

“Apa sih kelebihan manusia itu, koq bisa membuat kamu takut?” tanya si 
harimau penasaran. 

Tidak lama kemudian, anak penggembala tersebut datang. Langsung saja si 
harimau menyapanya. 

“Hey anak manusia!! Kata si kerbau kamu mempunyai kelebihan yang membuat 
dia takut. Apa itu?” 

Anak pengembala itu menjawab, “Saya sebagai manusia diberikan kelebihan 
oleh Pencipta, yaitu berupa akal yang tidak dimiliki oleh makhluq lainnya” 


“Akal itu apa, boleh saya melihat akal kamu? Jika kamu tidak menunjukkan, 
saya akan memakan kamu.” tanya harimau sambil mengancam. 
“Wah saya tidak bisa memperlihatkannya, karena akal saya tertinggal di 
rumah” 
“Kalau begitu kamu ambil dulu.” kata si harimau dengan nada mendesak. 
“Saya bisa saja mengambilnya, tetapi percuma. Kamu akan lari.” Jawab 
pengembala tidak mau kalah. 

“Saya janji, saya tidak akan lari” kata harimau dengan percaya diri. 

“Sekarang kamu berkata demikian, setelah melihat saya membawa akal, kamu 
pasti lari. Bagaimana kalau kamu saya ikat? Supaya kamu tidak lari nanti.” 

“Setuju” jawab harimau. 

Kemudian si anak penggembala tersebut mengikat harimau tersebut di sebuah 
pohon. Bukan saja tidak bisa lari, tetapi sampai tidak bisa bergerak 
leluasa. Setelah mengikat si anak pun pergi. 
Kerbau yang mengamati dari tadi tertawa, melihat nasib harimau. 
“Sekarang kamu bisa apa?” tanya si kerbau. Harimau tidak bisa menjawab, 
dia panik dan ingin melepaskan diri tetapi tidak bisa. 
“Itulah akal manusia, he he” kata si kerbau sambil pergi mengikuti 
majikannya.

Kirim email ke