Pak Aldo,

Wah ceritanya mirip aku (sebagai pihak istri) dan suamiku yang ku tinggalkan
di rumah sendirian.
Jangan2 perasaan suami sy seperti pak ALdo ya..

Kalau sy ceritanya lain pak, sy lahiran kedua anak sy di Semarang, sedangkan
sy kerja dan tinggal bersama suami di Jakarta. walhasil ketika sy ambil cuti
sy melahirkan di Semarang meninggalkan suami di rumah jakarta selama 3
bulan.

Namun perbedaannya ketika anak pertama sy memang sudah merencanakan
melahirkan di Semarang deket sama ortu, tapi anak kedua sy sebenernya pengen
di jakarta aja karena kasihan suami. Tapi sehubungan dengan IBU sy yang amat
sangat memaksa sy untuk melahirkan di Semaranag, meski aneh kedengerannya ya
dipaksa Ibu hehehehe

Akhirnya sy melahirkan di Semarang juga untuk anak kedua. Dan ketika puasa
suami sy tinggal karena ya kerjaan suami di jakarta. Jadi kalau sy prbadi di
dukung suami berpendapat, selagi orang tua ada ya kita turutin karena itu
maunya Ibu sy :):) dan selama sy mampu menjalani.

nah abis 35 hari anak sy, sy balik ke jakarta, dan rumah (buat sy) udah
kayak kapal pecah, meski suami bilang dia sapu dan nge pel sendiri, makan
masak sendiri, bikin indomie dan kebanyakan beli si abang lewat.

Ya menurut sy sih pak.. semua di kembalikan kepada Bapak dan istri, kalau
seandainya istri juga maunya deket ortu gak bisa disalahin juga sih, dan
kalaupun dia kembali ke jakarta ya demi suami alias ngurus suami.
semua kembali ke anda berdua dan musti didiskusikan, karena orang hamil
biasanya lebih sensitif.

dan masalah tarik menarik ini sebenernya istri lebih baik nurut suami ya,
dengan pak Aldo mengkomunikasikan dengan baik. Biar tak jadi salah paham.
SOalnya dulu sy pernah ngalamin, ujungnya pernah tuh Ibu salah paham
dipikirnya suami sy gak boleh sy lahiran di semarang... wah... repot dehhh..

syukurlah semua terlewati dengan baik...

Salam
Y




On 7/17/07, Aldo Desatura <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

dear,

setelah berita baik kemaren dan rasa syukur kehadirat Allah SWT. akan
kehamilan istriku nah sekarang aku yang terkena sedikit kesulitan,.

kata orang kehamilan anak pertama, sang ibu maunya tinggal dirumah
ortunya.
yah melihat kondisi istri yang tidak mau makan dan susah sekali akhirnya
aku
putuskan untuk dititipkan kemertua.

masalah timbul sekarang aku sendiri dirumah, ribet sekali ya masak, nyuci
dsb disamping aku tetap harus bekerja. waduh badanku udah mau retak
rasanya.

sebentar lagi kaum muslimin menghadapi bulan suci ramadhan. nah sedangkan
istriku sudah enjoy dan comfort dirumah ortunya dibandung, kira2 gimana
ya...? usia kehamilan istriku kira2 puasa nanti hampir 4 bulan, apa bisa
aku
tarik lagi dia kembali kerumah..??

secara, aku kehilangan, kemudian repot ngurusin makanan karena memang ngga
keburu apalagi kalo sarapan pagi, gimana ya cara yang baik untuk menarik
lagi dia kejakarta..?? apa aku biarkan aja dia disana ?? ortu ku disini
menyarankan agar bila sudah menginjak usia kehamilan 4 bulan ditarik aja
ke
jakarta lagi biasanya usia segitu sudah stabil selain itu mereka kasian
aku
mengurus rumah dan segalanya.

thanks banget buat masukannya


aldo desatura
lagipusingurusanrumah


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




--
Yesi
http://www.de-bloomen.blogspot.com/

Kirim email ke