Hi pak Yana, Dua kali punya pengalaman menyapih anak2 saya: Jovan waktu usia 2 tahun 1 minggu dan Rena waktu usia 19 bulan 10 hari. Keduanya karena saya sedang hamil muda dan sedikit ngalamin masalah (minor bleeding & kontraksi). Keduanya berjalan 'sukses' tanpa perlu mereka dipisahkan sementara dengan mamanya, atau diolesi macam2.
Salah satu tips utamanya: ajak 'ngobrol' si kecil tentang rencana ortunya untuk menyapih dia :) Saya sudah baca juga e-mail beberapa moms di milis ini yang pakai kiat yang sama dan berhasil. Kayaknya cara ini memang sudah diupayakan pak Yana and istri ya. Coba 'ulik' lagi, mis. lebih sering dibicarakan ke anak, ambil waktu saat dia lagi happy, lagi main (and yang penting nggak sedang lapar atau malah sedang menyusui). Pakai kata2 yang 'menyenangkan', mis.: jangan bilang kalau kakak harus berhenti ASI karena sebentar lagi ada 'dede', atau harus berhenti ASI karena sudah 'gede', malu dengan orang lain, dan perkataan lain yang kadang buat dia jadi 'kecil hati'. Juga waktu lagi masa 'transisi', kalau si kecil kadang 'kangen' dengan ASI ibunya, jangan langsung ditolak mentah2 tapi jangan juga tiap2 dia nangis/merajuk, langsung sodorin ASI ;) Saya selalu ingat line: 'not to offer and not to refuse' setiap kali masuk masa menyapih anak. Saya yakin anak2 kecil ini smart dengan cara yang 'unique' and 'special' untuk masing2 anak. Mereka bisa diberi informasi seperti ini, sama seperti kita kasih informasi untuk issue yang lain (mis. toilet training, berhenti minum susu botol, belajar gosok gigi, belajar bilang 'terima kasih', dll). Cuma, memang karena menyusui ASI termasuk salah satu aktivitas 'terdekat' dan 'ternyaman' untuk si kecil, perlu 'trik' khusus untuk buat dia mau berpisah dengan 'best friend' nya dengan suka rela :) Dulu waktu menyapih Jovan, selain 'ajak ngobrol', saya juga pakai trik: ajak dia ikut sibuk beraktifitas cuci baju dengan mamanya di depan mesin cuci tiap pagi (at least, waktu menyusui tiap pagi mulai dikurangi dan akhirnya dia lupa sendiri). Waktu menyapih Rena, saya 'ngarang' semacam rhyme yang isinya tentang kenapa Rena harus disapih? :) Dulu memang sempat terdesak untuk segera menyapih Rena, karena kandungan saya (usia 6-7 mingguan) kadang mengalami kontraksi dan DSOG sudah wanti2 untuk segera menyapih dia. Wah, ternyata dengan belajar menginformasikan issue ini ke Rena, hanya butuh 2 hari 1 malam untuk dia say good bye dengan ASI, jauh lebih cepat dari yang saya kira :) Once again, saya yang paling tahu cara mengkomunikasikan issue ini untuk Jovan & Rena karena saya lebih tahu personality mereka. Biasanya dengan 'mind set' ini, keluar deh nanti ide2 kreatif dari ortu untuk menyapih si kecil, tentunya dengan cara2 yang tidak 'melukai' perasaan kedua belah pihak :) At least, 2.5 tahunan lagi saya akan pakai cara 'menyapih' yang sama untuk si kecil yang ada dalam kandungan saya sekarang (kemungkinan besar plus tambahan ide lainnya karena dia so pasti punya personality berbeda dengan kakak2 nya :) good luck, ya pak Sylvia - Jovan & Rena's mum with 17-week-'bump' On 7/25/07, Suryana, Yana (yasu) [Contractor] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dear Sp, Kurang lebih sebulan lagi, anak kami (Fikri) akan genap 2 tahun (27 Aug). Yang anehnya, dah dibilang ke Fikri kalo sebulan lagi dia akan disapih, dan dia malah makin giat untuk minum susu ASI, sampai-sampai ibunya kewalahan. Kebetulan minum UHT juga tidak masalah, yang sedikit masalah kalo minum susu formula. Yang jadi pertanyaan : SP di sini ada yang bisa sharing cara menyapih anak yang gampang ?. Kami ingin memperkenalkan cara menyapihnya awal2 bulan Agustus. <deleted>