dari millist tetangga moga bermanfaat

Ayam Berformalin Ditemukan di Depok
[DEPOK] Pemerintah Kota Depok mengimbau warga untuk berhati-hati membeli
daging ayam. Imbauan itu dikeluarkan setelah Dinas Pertanian (Distan) Kota
Depok menemukan pedagang ayam yang menggunakan formalin guna mengawetkan
dagangannya.

Hal itu diketahui setelah petugas melakukan razia di pasar tradisional
Kemiri Muka, Depok. Petugas menemukan dua jerigen ukuran lima liter berisi
cairan formalin di lokasi berjualan pedagang ayam. Selain itu, juga
ditemukan 20 kg usus ayam yang sudah disiram formalin, serta sejumlah ayam
yang disiram campuran air dan formalin.

"Untuk itu, warga harus berhati-hati. Sebelum membeli ayam, harus dilihat
bentuk fisik dagingnya," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Veteriner
Dinas Pertanian Depok, Dedi Sudjadi kepada wartawan di Depok, Kamis (13/9).

Ia menuturkan, daging ayam yang mengandung formalin, memiliki ciri seperti
warna daging lebih gelap, lebih kenyal, dan kulit yang sudah tidak elastis
lagi. Selain itu, baunya juga agak berbeda dari bau khas ayam.

Lebih jauh dikatakan, pihaknya akan mengintensifkan razia ke pasar-pasar
tradisional selama bulan Ramadan ini. "Kami telah merazia di sejumlah pasar
tradisional lain, seperti Pasar Cisalak, Musi, Pasar Agung, dan Pasar Jaya,
dan hasilnya negatif. Tapi razia ini akan terus berlanjut," tuturnya.

Dedi menyatakan, pihaknya tidak akan melaporkan kasus tersebut ke
kepolisian. "Kami memberikan peringatan keras untuk memberikan efek jera.
Tetapi, bila kedapatan lagi tetap menjual dagangannya dengan formalin, akan
diambil tindakan tegas dengan melaporkan ke polisi," katanya.


Belum Diketahui

Sementara itu, menurut pantuan SP pada Jumat (14/9), berita ayam berformalin
ternyata belum banyak diketahui oleh para pedagang ayam di Pasar Pondok
Gede, Bekasi.

Menurut Darmi, pedagang, ayam yang ia jual berasal dari tempat pemotongan
ayam di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Ia mengaku, tidak mengetahui kasus
penjualan ayam berformalin dan ayam bangkai.

Dia mengaku pernah melihat petugas Suku Dinas Peternakan, Perikanan, dan
Kelautan P2K memeriksa daging ayam di tempat tersebut. "Jadi, isu ayam
berformalin tidak pernah saya tanggapi secara serius, kan sudah diperiksa
petugas," ujar Darmi, yang menjual 50-60 ekor ayam tiap hari.

Rohimi, penjual ayam lainnya mengatakan, isu ayam berformalin sudah ada
sejak tahun 1998, saat ia pertama kali berjualan di pasar tersebut. Namun,
kalau kondisi ayam bangkai, ia dapat mengetahuinya melalui warna yang agak
kemerahan pada daginnya, kakinya menguning dan tidak bisa mengelupas, serta
jengger kepalanya berwarna merah.

Dia juga mengetahui, di tempat pemotongan ayam di Ciputat, di mana dia
membeli ayam, sudah ada sertifikat penjualan daging ayam. [MDM/151]
























=======================================
Just because we smart don't think the other one is stupid
Boku wa Isuramu jin da yo
=======================================


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke