Hi mbak Angelina,

Ada artikel dari websitenya _Nakita_ tentang pemeriksaan panggul dalam
rangka persalinan.
Semoga jadi tambahan info :)

cheers,
Sylvia - Jovan & Rena's mum with 25-week-'bump'

-------------------------
http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=06304&rubrik=kecil



*PEMERIKSAAN PANGGUL, MENGAPA PERLU?*

*P**anggul sempit bukan tak mungkin dilalui si jabang bayi.*

Suksesnya persalinan ditentukan juga oleh kondisi jalan lahir. Ibarat
landasan sebuah bandara, jalan lahir turut berkontribusi terhadap sukses
tidaknya si bayi "lepas landas". Jika bayinya besar tapi jalan lahirnya
sempit, bisa dipastikan akan sulit keluar. Jadi, ukuran bayi juga menentukan
lancar tidaknya persalinan.

Guna mengantisipasinya, pada usia kehamilan 36 minggu, dokter akan melakukan
pemeriksaan panggul. Dari situ dokter bisa menentukan mungkinkah bagi ibu
untuk melahirkan secara normal. Ini menyangkut diameter maupun luas
masing-masing pintu panggul. Semakin luas panggul ibu mestinya semakin mudah
bayi keluar. Sebaliknya, semakin sempit panggulnya, maka makin besar
kemungkinan timbulnya kesulitan dalam persalinan.

Luas atau tidaknya panggul sebetulnya bisa dilihat secara kasat mata. Kalau
ibu bertubuh tinggi besar, misalnya, bisa dipastikan ukuran panggulnya juga
besar dan luas. Sedangkan ibu yang cuma memiliki tinggi 150 cm atau malah
kurang, kemungkinan besar ukuran panggulnya kecil dan sempit.

Namun, ibu yang bertubuh mungil jangan langsung berkecil hati. Pengamatan
ini hanya asumsi, bukan patokan yang bisa dijadikan pegangan. Pemeriksaan
yang akurat hanya bisa dilakukan secara klinis dan rontgen. "Bedakan juga
antara panggul dan pinggul. Panggul merupakan kumpulan tulang dengan sedikit
otot, sedangkan pinggul merupakan kumpulan otot dan lemak. Jadi, seseorang
yang memiliki pinggul besar belum tentu panggulnya juga besar," kata *dr.
Okky Sofyan, Sp.OG.*
DUA BAGIAN JALAN LAHIR

Selanjutnya Okky menjelaskan, jalan lahir sendiri dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu bagian keras yang terdiri atas tulang-tulang dan bagian lunak
yang terdiri atas otot-otot. Sedangkan panggul adalah jalan lahir yang
dibentuk oleh tiga macam tulang, yaitu tulang koksa, tulang saktrum, dan
tulang koksigis. Semua tulang tersebut membentuk jalan lahir layaknya sebuah
tabung.

Bagian panggul sendiri dibagi menjadi tiga bagian, yakni pintu atas panggul,
pintu tengah panggul, dan pintu bawah panggul yang letaknya paling dekat
dengan vagina.
DUA CARA PEMERIKSAAN

Bisa tidaknya ibu melahirkan secara normal ditentukan oleh pemeriksaan
berikut:

* Pemeriksaan Secara Klinis

Pemeriksaan dilakukan dengan jari pada usia kehamilan 36 minggu. Teknisnya
dokter akan memasukkan dua jarinya (jari telunjuk dan tengah) ke jalan lahir
hingga menyentuh bagian tulang belakang/promontorium. Setelah itu, dokter
akan menghitung jarak dari tulang kemaluan hingga promontorium untuk
mengetahui ukuran pintu atas panggul dan pintu tengah panggul.

Jarak minimal antara tulang kemaluan dengan promontorium adalah 11 cm. Jika
kurang maka dikategorikan sebagai panggul sempit. Bagaimana kans panggul
sempit ini? Jika bayi yang akan lahir tidak besar, maka ibu berpang gul
sempit masih bisa melahirkan secara normal.

Inilah perincian peluang melahirkan normal berdasarkan bobot bayi:

- *Panggul Sempit*, panggul jenis ini hanya bisa mengeluarkan bayi berbobot
2,5 kg ke bawah.

- *Panggul Sedang*, bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5-3,5 kg.

- *Panggul Luas*, panggul jenis ini bisa mengeluarkan bayi berukuran besar
3,5-3,9 kg.

* Pemeriksaan Rontgen

Dilakukan dengan cara memotret panggul ibu, menggunakan alat rontgen. Selama
pemotretan ibu diminta duduk, persis seperti tindakan rontgen pada anggota
tubuh yang lain, hanya saja intensitas cahaya yang digunakan lebih rendah.

Hasil foto lantas dianalisa untuk mengetahui ukuran panggul. Mulai dari
pintu atas panggul, pintu tengah panggul, dan pintu bawah panggul. Bahkan
aneka kelainan letak bayi pun sebetulnya bisa terdeteksi melalui cara ini.

Dibanding pengukuran secara klinis, pengukuran dengan alat rontgen
menghasilkan data yang lebih terperinci mengenai diameter pintu-pintu
panggul. Patokan yang dipakai adalah ukuran panggul rata-rata perempuan
normal, yaitu:

- *Pintu atas panggul* (*pelvic inlet*) minimal memiliki diameter 22 cm.

- *Pintu tengah panggul* (*mid pelvic*) diameter minimalnya adalah 20 cm.

- *Pintu bawah panggul,* panjang diameter normalnya rata-rata minimal 16 cm.

Bila ukuran rata-rata pintu panggul tersebut kurang, maka panggul yang
bersangkutan kurang sesuai untuk proses persalinan normal. Namun, bisa saja
dokter tetap mengusahakan agar bayi bisa keluar secara alamiah.
INDIKASI YANG MENGHARUSKAN PEMERIKSAAN

Idealnya, semua pemeriksaan tadi dilakukan pada semua ibu hamil di usia
kehamilan 36 minggu. Meski begitu, sebagian dokter biasanya akan melakukan
pemeriksaan panggul hanya jika ada indikasi tertentu, di antaranya:

- Ada dugaan disproporsi/ketidaksesuaian antara besarnya bayi dan ukuran
panggul ibu. Khususnya jika ukuran bayi besar sementara ukuran panggul ibu
sempit. Biasanya bayi berbobot 4 kg ke atas sulit dilahirkan secara normal.
Selain kepala tidak bisa memasuki lubang panggul, ukuran bahu bayi yang
biasanya juga besar menjadi hambatan tersendiri.

- Diduga ada kelainan pada panggul, semisal karena trauma akibat kecelakaan
yang merusak bentuk panggul. Kondisi ini boleh jadi kurang ideal untuk
melahirkan anak secara normal. Hal yang sama bisa terjadi bila ibu memiliki
riwayat penyakit perusak panggul, seperti TBC tulang, rakhitis, atau polio.
Bakteri TBC tulang mampu merusak bentuk panggul, entah menjadi bengkok
ataupun tidak beraturan.

- Kelainan letak bayi, misalnya letak muka bayi yang "salah" atau menghadap
langsung ke jalan lahir akan menyulitkan persalinan. Di antara bagian-bagian
kepala, muka bayi memiliki diameter yang paling lebar. Apalagi kalau ukuran
panggul ibu dikategorikan sempit. Yang "benar", ubun-ubun bayilah yang
menghadap jalan lahir.

Panggul sempit memang tidak bisa diubah atau diperbesar lewat operasi. Akan
tetapi dalam persalinan normal berlaku hukum relatif. Artinya, panggul yang
sempit bukan halangan bagi ibu untuk melahirkan normal. Jika ukuran bayinya
relatif kecil, peluang menjalani persalinan normal sangatlah besar. Apalagi
jika pada umur 38 minggu, kepala bayi sudah berada di bawah dan masuk ke
pintu panggul.

Selain itu, ada dua faktor yang ikut mempermudah persalinan normal meski ibu
berpanggul sempit. Hanya saja, kedua faktor ini sulit diukur. Pertama,
kekuatan pada ibu, di antaranya kekuatan untuk mengejan. Semakin kuat daya
mengejan dan semakin tepat caranya, maka bayi bisa dengan mudah menerobos
jalan lahir yang sempit sekalipun. Sebaliknya, jika ibu relatif lemah, maka
bayinya pun akan sulit keluar meski panggul ibu besar dan luas.

Kedua adalah daya *moulage*. Seperti diketahui, rangkaian tulang yang
membentuk kepala bayi masih belum menyatu. Nah, saat lahir, kepala bayi bisa
mengerut hingga memudahkannya lahir. Setelah bayi keluar, kepalanya akan
kembali menyesuaikan diri ke bentuk semula.

Dengan dua faktor itu, dokter akan mencoba mengupayakan persalinan normal.
Akan tetapi jika semua upaya di atas telah dilakukan dan bayi tidak kunjung
keluar, entah karena panggul ibu sempit, bayi berukuran besar, atau ibu
lemah saat mengejan, maka tidak ada jalan lain kecuali melahirkan dengan
operasi sesar.* *
 4 JENIS BENTUK PANGGUL

*Okky* juga menerangkan jenis bentuk panggul perempuan berdasarkan
penelitian Caldwell-Moloy:

* *Ginekoid*, adalah jenis panggul "ideal" yang dimiliki oleh sekitar 45%
perempuan. Bentuk pintu atas panggulnya hampir bulat, melintang kiri dan
kanan mirip lingkaran, sementara dinding sampingnya lurus.

* *Android*, hanya 15% perempuan yang memiliki panggul jenis ini. Bentuk
pintu atasnya menyerupai segitiga. Dinding samping panggul membentuk sudut
yang semakin menyempit ke bawah.

* *Antropoid*, bentuknya lonjong seperti telur ke arah depan. Dinding
samping panggul berbentuk lurus. Wanita yang memiliki jenis panggul ini
diperkirakan mencapai 35%.

* *Platipelloid*, bentuk pintu atas panggul seperti kacang atau ginjal.
Dinding samping panggul membentuk sudut yang makin lebar ke arah
bawah. Ada5% perempuan yang memilikinya.

Meski begitu, kebanyakan perempuan umumnya menunjukkan tipe campuran antara
kesemua jenis tadi.

-------------------------
**


  On 9/18/07, Lif Rahayu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau gak salah bidan atau dsog bisa ngukur deh, ada rumusnya gitu, udah
> lupa saya. SOL.
>
> On 9/18/07, Angelina Widayati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Makasih mbak, kata adik panggulnya juga kecil, eh tapi besar kecil ukuran
> panggul bisa dilihat kasat mata khan? soalnya adik itu Maaf " Pantatnya
> besar " selama ini mungkin saya salah menterjemahkan panggul ama pinggang.
> maaf
>
> <deleted>
>

Kirim email ke